KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ribuan masyarakat Alor mengantar Bupati Alor-Wakil Bupati Alor Periode 2025-2030, Iskandar Lakamau, SH, M.SI-Rocky Winaryo, SH, MH memasuki rumah jabatan. Lakamau dalam seremonial masuk rumah jabatan, Jumat (07/03/2025) menegaskan jika tidak ada matahari kembar di Alor.
Semua pimpinan OPD tentu kami akan bersinergi, kami bersama-sama akan melakukan apa yang menjadi tanggung jawab kami lewat visi-misi kami ke depan. Yang pasti dalam pemerintahan ini hanya ada satu matahari. Tidak ada matahari kembar di Alor. Itu harus menjadi penegasan untuk kita semua, sebut Lakamau dalam sambutannya di seremonial masuk rumah jabatan Bupati-Wakil Bupati Alor.
Dihadapan Pimpinan DPRD, sesepuh daerah (Ir. Ans Takalapeta dan Drs. Simeon Th. Pally), pimpinan OPD, FORKOPIMDA dan ribuan masyarakat Kabupaten Alor, mantan Camat Alor Tengah Utara ini menegaskan, jangan berpikir ia dengan wakilnya berpikir hal-hal yang tidak menguntungkan. Saya telah membangun komitmen dalam pribadi saya bahwa semua hanya untuk Alor.
Silang sengketa baginya demikian Lakamau, itu hal yang tidak penting. Kita semua ketika Pemilu kita berbeda, tetapi sekarang kita sudah menjadi satu. Kemenangan saya dengan Bapak Rocky adalah kemenangan semua masyarakat Alor.
Untuk itu jangan berpikir hal-hal yang tidak menguntungkan, jangan juga berpikir hal-hal yang tidak membangun. Mari kita bersatu hati, bersepakat, berkolaborasi, bekerja sama, bahu membahu untuk Alor yang lebih baik lagi, kata Lakamau mengajak.
Dari lubuk hati yang paling dalam kami menyampaikan ucapan terimakasih buat seluruh warga masyarakat Kabupaten Alor yang telah memberikan kepercayaan kepada kami berdua, saya dan pak wakil untuk memimpin Alor ini lima tahun ke depan, kata Lakamau membuka sambutan di seremonial masuk rumah jabatan.
Lakamau menyadri sungguh bahwa kepemimpinan yang akan dijalaninya bersama Wakil Bupati Alor selama lima tahun ini tanpa dukungan doa dari seluruh masyarakat maka kami akan tidak mampu melewatu itu.
Tetapi kami yakin dengan sungguh bahwa karena Tuhan memberikan kepercayaan lewat masyarakat maka kami yakin bahwa kami akan lalui dengan baik, pungkasnya.
Menurut Lakamau, tanggung jawab ke depan ini cukup besar. Berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 sejumlah dana telah mengalami pengurangan yang kita kenal dengan efisiensi anggaran.
Tak hanya itu, ada ikutan lagi dengan Peraturan Menteeri Dalam Negeri tentang ifisiensi berbagai kegiatan pemerintahan baik itu perjalanan dinas maupun anggaran untuk acara-acara seremonial.
Sebagai manusia kita akan merasa bahwa kita akan tidak mampu dalam melakukan pembangunan ke depan. Tetapi saya yakini dengan sungguh bahwa Tuhan yang telah memberikan kami kepercayaan, memberikan kami kekuatan untuk memimpin daerah ini, karenanya dengan dukungan doa dari seluruh masyarakat Alor dan ikhtiar baik dari kita semua, kita mampu untuk melewati masa-masa sulit ini, terang Lakamau penuh optimis.
Kehadiran masyarakat dan semua komponen masyarakat hari disini, tentu tidak hanya hadir secara serimonial tetapi kami harapkan memberikan dukungan doa buat saya dan Bapak Wakil untuk mengemban tugas untuk lima tahun ke depan.
Kabupaten Alor, saya sedikit memberikan refleksi … pendahulu-pendahulu kita bersepakat untuk menamakan kabupaten ini kabupaten Alot, walaupun secara fakta kita ketahui bahwa kabupaten ini kabu[aten kepulauan. Pulau Alor, Pulau Pura, Pulau Pantar, Pulau Tereweng, Pulau Ternate dan Pulau Buaya tetapi tidak disebut sebagai kabupaten kepulauan, Kabupaten Alor Pura Pantar atau Kabupaten Alor Pantar Pura tetapi leluhur kita memberi nama Kabupaten Alor.
Itu mengandung satu filosofi bahwa kita semua ini satu. Tidak membeda-bedakan dari pulau mana, pulau besar-pulau kecil, gunung besar-gunung kecil … kita semua orang Alor. Itu yang diletakan para pendahulu kita dan sampai pemerintahan berganti pemerintahan semua kita berjalan dalam suasana kebersamaan, suasana kerakyatan, suasana yang begitu damai. Dan, saya harapkan sangat untuk ini kita tingkatkan, kita wariskan lagi untuk anak cucu kita.
Dalam kondisi seperti ituah kita akan membangun Alor ke depan, tandas Lakamau.
Dikatakannya, tentu kita berdinamika, banyak hal akan kita lewati bersama. Ada yang mungkin suara rendah, ada yang mungkin suara tinggi, ada yang mungkin harus panggil dengan suara aga kuat-kuat, ada yang mungkin harus panggil pelan-pelan. Itu lah Alor dalam bingkai kebersamaan.
Dia menginginkan dalam suasanna itulah kita membangun Alor. Para pendahulu telah meletakan semuanya itu. Sekarang saya dan Pak Wakil Bupati akan kita lanjutkan apa yang telah diletakan oleh para pendahulu kita.
Kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Alor jelas Lakamau, kita tidak berakhir di tanggal 20 November 2024, dan setelah pelantikan pada tanggal 20 Februari 2025, tetapi kita harus tetap bekerja bersama-sama.
Sekarang kita berpikir bagaimana kita membangun Alor dengan segala potensi yang kita miliki. Kepada semua kita saya berharap kita bergandengan tangan, kita bersatu hati, kita berkolaborasi untuk kita membangun Alor dengan segala potensi yang kita miliki.
Lakamau kemudian mengutip pesan leluhur, Ite Kopung Anang Ite Kakang Aring, Kita Kaka Adik, Kita Bersaudara. Dari semangat inilah kita membangun Alor ke depan.
Saya dengan Pak Wakil Bupati akan menempati rumah ini. Ini rumah rakyat, rumah kita semua. Disini lah saya akan berpikir untuk membangun Alor.
Alor yang merupakan kabupaten kepulauan, 15 buah pulau, 6 pulau berpenghuni, sisanya tak berpenghuni. Dari Tofografi kita memiliki dataran rendah yang sedikit, lebih banyak gergunung-gunung, berbukit-bukti, lemba, di pinggir pantai. Disitu lah masyarakat Alor timggal. Disitu lah kita akan membangun.
Tantangan wilayah kita sangat kompleks, beda dengan kabupaten dan wilayah-wilayah lain. Untuk itu kita harus benar-benar fokus, benar-benar berpikir untuk membangun daerah ini.
Lakamau minta agar jangan ada waktu yang terbuang hanya untuk hal-hal yang tidak produktif, mari kita satukan hati untuk daerah ini.
Silang sengketa pasti ada, tetapi kita harus duduk berdekatan, jangan saling membelakangi untuk membangun daerah ini.
Kami datang dari partai tanpa kursi di DPRD Alor, tetapi kami juga telah membangun komunikasi yang baik dengan anggota DPRD di masing-masing fraksi, kami yakini sungguh bahwa untuk kepentingan Alor kita harus bersatu membangun daerah ini.
Masalah stunting, kemiskinan ekstrim, konektivitas antar wilayah, tofografi wilayah yang begini besar yang harus kita lakukan baik dalam hal peningkatan ekonomi, infrastruktur, peningkatan pendidikan semua membutuhkan kerjasama dan keseriusan dari kita semua.
Ke depan untuk lima tahun ini saya dengan Pak Wakil Bupati telah mencanangkan program kami “Gerbang Timur” dalam spirit Alor Berkemas. Saya harapkan semua kita mendukung apa yang saya dan Pak Wakil letakan untuk lima tahun ke depan. *** morisweni