Nasabah Dhimbau Tak Respon Berbagai Modus Penipuan Yang Mencatut BRI

Pimpinan Cabang BRI Kalabahi Vierdhy Yosua RBS. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Pimpinan Cabang BRI Kalabahi Vierdhy Yosua RBS. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-BRI Cabang Kalabahi menghimbau kepada masyarakat umum, terutama nasabah Bank BUMN ini terhadap modus penipuan yang dikirimi oleh oknum tertentu  melalui pesan WhatsApp (WA) dengan mengatasnamakan atau mencatut pihak BRI.  Kepada para nasabah, Pemimpin Cabang BRI Kalabahi, Vierdhy Yosua RBS minta agar tidak merespon apapun permintaan dari kelompok orang yang tidak bertanggung jawab dengan tidak memberikan username, password dan hal lain yang berhubungan dengan perbankan. Datangi Kantor BRI terdekat untuk mendapatkan menjelasan jika ada yang mengirim pesan dengan iming-iming hadiah yang mengatasnamakan BRI.

Maraknya modus penipuan akhir-akhir ini membuat  BRI juga berbenah diri.”Tidak mungkin kita berdiam diri, yang menjadi persoalan BRI berbenah, namun penipu juga lebih berbenah.  Poinnya adalah tidak boleh merespon apapun permintaan yang mengatasnamakan BRI. Jika ada modus yang mencurigakan, kami sarankan nasabah untuk datangi kantor BRI terdekat untuk mendapatkan informasi yang benar”, pinta Yosua menjawab wartawan di Kantor BRI Cabang Kalabahi, Jumat (10/02).  

Bacaan Lainnya

Menurut Yosua, kalau nasabah tidak merespon permintaan dari oknum tertentu yang mengatasnamakan BRI,  namun tiba-tiba uangnya hilang itu kemungkinan besar ada penggantian dari BRI. “Kalau tidak merespon atau tidak memberikan informasi apapun, kebanyakan diganti. Tetapi yang sudah merespon dengan memberikan username dan lain-lain melalui WA  itu kemungkinan besar tidak diganti. Sekali lagi jika duit kita tiba-tiba hilang kita tidak ngapa-ngapain, dapat diganti.  Karena BRI itu bank besar. Kita jaga reputasinya juga, jaga kepercayaan nasabah” jawab Yosua.

Yosua menyarankan lagi  untuk  tetap tenang saja, nasabah tidak  boleh merespon apapun permintaan oknum tidak bertanggung jawab yang menggoda nasabah dengan iming-iming memberikan hadiah.

“Kalau ada urusan dengan perbankan sebaiknya datang ke kantor saja. Walapun ada orang mengaku dari BRI sekalipun sebaiknya datangi kantor untuk mendapatkan klarifikasi,” pinta Yosua menambahkan. 

Di Alor ini Puji Tuhan karena belum ada,  tetapi demikian Yosua, setiap  hari Senin di kalangan karyawan/karyawati BRI kita  selalu  share di story WA atau story Instagram menghimbau,  memberikan edukasi kepada teman, keluarga, setiap orang di sekitar kita untuk berhati-hati dan waspada dengan modus penipuan yang tiap hari makin marak terjadi.

Yang menarik, Yosua  mengaku BRIMO masih tetap aman. “Kalau BRIMO itu tidak aman pasti saya duluan yang tidak menggunakan aplikasinya”, kata Yosua. Kepada para nasabah, orang nomor satu di BRI Cabang Kalabahi ini menginformasikan bahwa BRIMO itu tetap aman. Artinya, justru kalau ada suatu kejadian terhadap saldo rekening BRI, kita bisa langsung mengetahui. Kalau ada transaksi kita langsung mengetahui.   Justru dengan BRIMO  kita ada notifikasi yang dikirim melalui e-mail atau WA.  Kita  lebih mengetahui kalau ada uang yang lari tanpa sepengetahuan kita.  Dijelaskannya,  BRIMO  kita bisa gunakan untuk menon-aktifkan kartu. Kalau kartu ATM kita tercecer atau hilang, dengan BRIMO kita bisa non-aktifkan sehingga tidak bisa digunakan oleh orang lain. Dengan BRIMO kita bisa lapor langsung tanpa harus melapor ke call center. Pengaduan segala macam itu kita bisa control melalui BRIMO.  

Cuma, sekarang yang harus membuat kita hati-hati itu menurut Yosua adalah rata-rata itu penipuan berbasis aplikasi. Beberapa aplikasi penipuan, misalnya penipuan dengan modus undangan dengan cara kirim ke WA, kemudian modus lainnya, kurir yang pura-pura mengantar barang itu modusnya juga sama, aplikasi.  Ada juga modus yang mengatasnamakan PLN dengan pesan yang tujuannya menggiring, kalau tidak buka file ini maka jaringan listriknya akan diputus.  

“Dari sekian banyak modus,  cara masuknya hanya satu saja yaitu melalui aplikasi.  Aplikasi itu adalah malware, dengan bahasa sederhananya adalah sejenis virus. Ketika link diklik, akan menanyakan kepada kita apakah kita boleh akses ke foto, video, daftar kontak dan lain – lainnya. Kalau kita menjawab ya saja tanpa melihat tujuannya, penipu bisa melihat foto dan video kita. Aplikasi pinjaman online, ketika diunggah semua nomor WA kita akan bisa dihubungi.  Banyak pinjaman online yang beredar, baik yang berijin maupun yang tidak berijin. Saat itu pula penipu mengunggah semua dan yang dikontak  dikirimi pesan melalui WA. Hal itu karena tanpa disadari, pemilik mengijinkan ketika dia menginstal aplikasi pinjaman online untuk penipu bisa akses ke kontak WA. Jadi saat itu, terbuka pintu ke kontak kita”, ungkapnya.  

“Kuncinya yang pertama itu adalah tidak boleh merespon.  Karena orang yang kemungkinan menjadi korban hanya karena penasaran saja, ini siapa yang nikah, ini barang kiriman,  jangan-jangan orang mengirimi saya barang, jadinya penasaran, siapa yang tidak senang kalau dikirimin barang, dia pasti ingin melihat”, pungkas Yosua.

“Sebenarnya kalau itu dari nomor yang tidak kita kenal tidak perlu direspon. Selanjutnya jika kita terlanjur klik aplikasi dimaksud maka tidak boleh mengkonfirmasi untuk bisa akses ke handpone kita.  Aplikasi yang digunakan umumnya dengan mengunduh di playstore  dan appstore, karena dia sudah ada sistem keamanannya. Selain dari itu, kalau kita instal aplikasi dari luar itu tidak terjamin keamanannya. Sebenarnya, dari playstore sendiri masih ada  beberapa aplikasi yang masih kurang kuat, tetapi paling tidak playstore sudah melakukan riset dan ricek, sudah ada sertfikasinya dan beberapa tahapan syarat dan ketentuannya”, terangnya.  

Hand phone kita juga, tambah Yosua, harus kita cek, apakah operasional sistem kita sudah yang terbaru atau belum. Kalau kita punya operasional sistem  yang terbaru, virus itu langsung diblok, atau  langsung ada pemberitahuan bahwa ada virus. Jadi, kita harus sering update sistem.  Kemudian kita juga harus hati-hati, ketika terkait ke masalah perbankan.  

“Sebenarnya aplikasi penipuan itu kalau kita kasih akses, dia bisa membaca apapun yang kita input di hand phone. Makanya, saya menyarankan kepada masyarakat, keluarga ataupun nasabah yang memungkinkan beli hand phone usahakan hand phone yang akses masuknya menggunakan sidik jari.  Kan ada hand phone yang harganya terjangkau saat ini menggunakan sidik jari untuk akses masuknya. Penipu tidak akan bisa baca, karena berupa sidik jari, mau baca bagaimana akan sulit”, tandasnya.  

“Yang tidak boleh kita kasih kepada orang lain, yang benar-benar harus kita jaga, kalau  bisa keluarga pun tidak boleh mengetahui, yaitu username dan password aplikasi finansial kita, itu paling utama yang tidak boleh diberikan kepada siapapun”, pinta Yosua.  

“Rata-rata penipuan yang terjadi selama ini menurut Yosua karena kita dengan sadar memberikan password dan username aplikasi finansial kita, kode OTP yang dikirim dari hand phone kita kepada penipu, dengan iming-iming hadiah  dan lain-lain. Saat diminta memasukkan kode tertentu, saat diminta password,  kemudian kita isi, dia minta kirim nomor token yang dikirim ke hand phone kita berikan. Kejadian penipuan yang terjadi selama ini seperti itu, dengan iming-iming dari penipu atau dari orang yang menelpon kita atau dari WA itu , mereka buat aplikasi bodong dengan meminta kode-kode itu, kalau kita tergiur lalu kita isi, padahal kan password, username,  nomor token kita itu kan nyawa kita kalau di dunia perbankan. Kalau kita kasih ya sudah, anggap saja kita sudah menggadaikan semua ke mereka”, tukas Yosua.

 “Di BRI modus penipuan seperti ini sudah ada langkah antisipasinya.  Itu namanya safety mode. Kalau BRIMO kita diakses ke perangkat lain itu limit semua diturunkan  dengan harapan kalaupun sudah terjadi, kerugian kita masih bisa kita selamatkan. BRI sudah ada langkah pencegahan. Jangan sampai setelah terjadi baru ada pencegahan, karena itu kita berharap lebih baik jangan terjadi.  Lebih baik kita menjaga password kita, menjaga username kita termasuk menjaga token, kalau kita jaga ini baik-baik maka kita sudah aman”, ujar Yosua.  *** morisweni

Pos terkait