Expo XV dan Alor Karnaval VIII Wujud Nyata Alor Aman Dikunjungi Wisatawan

Lego-lego peserta parade budaya dari Pulau Pura 'menghipnotis' Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dan unsur FORKOPIMDA mengambil bagian dalam lingkaran lego-lego. FOTO:MORISWENI/RP
Lego-lego peserta parade budaya dari Pulau Pura 'menghipnotis' Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dan unsur FORKOPIMDA mengambil bagian dalam lingkaran lego-lego. FOTO:MORISWENI/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP  secara resmi membuka Expo Alor XV dan Alor Karnaval VIII Tahun 2022, Selasa (04/10). Penyelenggaraan even tahunan dalam rangka promosi budaya dan berbagai potensi di kabupaten yang berbatasan   laut dengan negara baru Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) ini disebut sebagai wujud nyata bahwa Alor aman untuk dikunjungi wisatawan pada era baru solidaritas pasca Covid-19.

Penyelenggaraan Expo ke XV dan Alor Karnaval VIII pada Tahun 2022 ini merupakan wujud nyata bahwa Alor sudah aman dikunjungi wisatawan pada era baru solidaritas pasca Covid-19, sebut Sekretaris Daerah Kabupaten Alor Drs. Soni O.  Alelang dalam laporan sebelum Bupati Alor membuka digelarnya event tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor.  

Bacaan Lainnya

Serimonial pembukaan Expo XV dan Alor Karnaval VIII yang dipusatkan di lapangan Mini Kalabahi ini dihadiri Ketua DPRD Alor Enny Anggrek, SH, Wakil Bupati Alor Imran Duru, M.Pd, Kapolres Alor AKBP. Ari Satmoko, SH, SIP, MM, Kepala Kejaksaan Negeri Alor Abdul Muis Ali, SH, MH dan unsur Forkopinda lainnya, Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH, pimpinan OPD lingkup Pemkab Alor, sesepu Alor Ir. Ans Takalapeta dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.  

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Soni Alelang dalam laporannya mengatakan, Kabupaten Alor dapat dikatakan sebagai Indonesia mini di garis batas yang merupakan beranda depan NKRI dengan RDTL oleh karena kita hidup di tengah keberagaman  suku, budaya, bahasa dan agama tetapi tetap hidup dalam kerukunan. 

Wisata bahari yang eksotik, panorama alam yang indah termasuk aneka kerajinan yang unik menurut Alelang merupakan keajaiban dunia yang dianugerahkan Tuhan.

Menurut Alelang, penyelenggaraan Expo Alor ke XV dan Alor Karnaval ke VIII oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Alor di era baru solidaritas pasca covid-19  merupakan upaya sadar  memperkuat mata rantai pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Terlepas sebagai agenda tahunan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor demikian Alelang, penyelenggaraan Expo dan Alor Karnaval pada tahun ini dipandang sebagai nilai tawar pariwisata sebagai primadona pembangunan, kiranya dapat kita sikapi bersama secara arif dan bijaksana dengan memberikan dukungan dan sambutan positif. “Expo Alor dan Alor Karnaval juga merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah daerah, industri pariwisat, masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bangkit kembali setelah beberapa tahun terakhir dilanda pandemi covid-19.

Penyelenggaraan Expo Alor ke XV dan Alor Karnaval ke VIII ini menurut Alelang, dicatat sebagai wadah publikasi, promosi, pendidikan dan rekreasi serta expresi potensi pariwisata baik ekonomi kreatif, seni budaya dan destinasi wisata serta komoditi unggulan daerah Kabupaten Alor.

Expo dan Alor Karnaval juga dilaksanakan untuk melakukan promosi wisata dalam rangka meningkatkan intensitas kunjungan wisatawan secara berkelanjutan serta menarik minat investor untuk mau berinvestasi bagi pembangunan destinasi wisata di Kabupaten Alor.  

Alelang berkeyakinan bahwa  Expo dan Alor Karnaval yang kembali digelar pada tahun ini merupakan upaya sadar untuk melestarikan nilai budaya daerah agar tidak mengalami perubahan akibat pergeseran nilai perkembangan global, menciptakan rasar persaudaraan, persahabatan menjalin kebersamaan dan kerja sama antar etnis melalui pagelaran budaya serta upaya untuk adanya peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Peserta pendukung kegiatan Expo Alor ke XV dan Alor Karnaval ke VIII menurut Alelang meliputi 18 kecamatan se-Kabupaten Alor, OPD teknis tertentu, sejumlah BUMN/BUMD, pihak swasta, kelompok seni budaya, kelompok paguyuban, usaha ekonomi kreatif kecil menengah, sekolah dan perguruan tinggi dan para pedagang kaki lima.

Yang menarik, Alelang dalam laporannya mengaku, penyediaan 22 stand pameran dalam Expo Alor ke XV ini dikerjakan oleh kelompok masyarakat pemuda asal Alor Selatan dan Pemuda gereja Borpoo.

Untuk pelaksanaan Alor Karnaval ke VIII dilaksanakan dalam bentuk parade budaya yang diikuti 18 kecamatan di Kabupaten Alor, paguyuban yang berdomisili di Kota Kalabahi dan group kesenian.

Sedangkan kegiatan pendukung dalam pagelaran Expo Aloe ke XV dab Alor Karnaval ke VIII antara lain, lomba karnaval budaya antar 18 kecamatan, lomba stand pameran terbaik antar 18 kecamatan, lomba tari kreasi antar 18 kecamatan, lomba presentasi potensi pariwisata 18 kecamatan, lomba Nyong dan Nona Alor antar 18 kecamatan dan loma panahan tradisional antar 18 kecamatan.  

Sebagaimana yang disaksikan media ini di arena Expo Alor dan Alor Karnaval di lapangan mini Kalabahi, sebelum dilakukan serimonial pembukaan, didahului dengan parade budaya yang diikuti oleh 18 kecamatan, Kodim 1622 Alor dan paguyuban-paguyuban yang ada di Kabupaten Alor. Parade budaya ini memulai titik start dari Gereja Katolik Gembala Yang Baik Kalabahi dan vinis di pusat kegiatan expo di Lapangan Mini Kalabahi.  

Masyarakat seolah terhipnotis dengan digelarnya Expo Alor ke XV dan Alor Karnaval ke VII, sehingga diperkirakan 10 ribu warga yang membanjiri hari pertama penyelenggaraan expo dan Alor Karnaval.  *** morisweni

Pos terkait