Expo Alor XV Harus memberikan Harga dan Nilai Bagi Masyarakat

Suasana arena Expo Alor XV di H min satu. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Suasana arena Expo Alor XV di H min satu. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini harapan Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP dari Expo Alor yang kembali digelar setelah vakum beberapa tahun. Karena ini untuk ke XV Alor menyelenggarakan Expo sehingga orang nomor satu di Kabupaten Alor ini menaruh harap agar Expo tahun 2022 ini dapat memberikan harga dan nilai bagi masyarakat  daerah ini. 

Expo Alor XV  harus memberikan harga dan nilai bagi masyarakat Alor dari sisi budaya dan  ekonomi, maupun dari aspek  pariwisata,  pinta Djobo kepada media ini di Ruang Kerjanya, Senin (03/10).

Bacaan Lainnya

Magister Administrasi Publik jebolan Undana Kupang ini menambahkan, Expo Alor Ke XV ini harus lebih baik dari Expo-Expo sebelumnya. Apa yang menjadi kendala dan kelemahan di Expo-Expo sebelumnya harus dibenahi secara baik agar Expo Alor ke XV ini dilaksanakan secara baik dan berkualitas.   

Menurut Djobo,  Expo Alor ke XV ini pelaksanaannya tidak sama dengan pasar malam. “Expo Tahun 2022 ini digelar dengan harapan memotivasi masyarakat untuk membangkitkan masyarakat dari aspek budaya, aspek ekonomi, aspek wisata dan pertemuan para pebisnis, baik lokal maupun dari luar yang akan melihat potensi daerah untuk mengivestasi modal di daerah ini.

Di era sekarang ini demikian Djobo, kita tidak hanya menampilkan potensi yang kita punya di ajang  Expo. “Kalau potensi itu hanya kita tampilkan ketika ada expo tetapi tidak dimanfaatkan  menjadi sesuatu  yang bernilai ekonomi maka kita tidak mungkin bergerak lebih baik,” sebutnya.  

Ditegaskannya, Expo ke XV yang kita gelar pada tahun ini harus lebih mengedepankan kualitas, sehingga masyarakat kita yang sedang dihimpit dengan berbagai kesulitan saat ini dapat bangkit dari keterpurukan di berbagai sektor. Itu yang kemudian mendorong pihaknya menyelengg

arakan expo tahun ini dibawah trenag thema  bertumbuh dan tangguh.   

Ditambahkannya,  potensi budaya, potensi ekonomi dan potensi pariwisata yang dimiliki daerah ini tidak hanya dapat kita tampilkan di arena expo Alor tetapi harus dikelola dengan maksimal sehingga mendatangkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi kepentingan banyak orang.  

Menurut Djobo, potensi yang dimiliki daerah ini harus nampak di pasar-pasar lokal yang ada di daerah ini maupun menembus pasar di luar daerah atau pasar nasional, betapapun masih tergolong kecil.  

Djobo kemudian merinci, kalau orang datang lihat keindahan taman bawa laut di Selat Pantar, orang datang lihat dugong di Pantai Mali, setelah mereka kembali dari menikmati keindahan taman bawa laut dan lihat dugong paling rendah itu ada produk masyarakat yang bisa mereka beli untuk memenuhi kebutuhan mereka. “Ini baru namanya potensi yang mendatangkan sesuatu yang bermanfaatkan bagi masyarakat di sekitar,” ujarnya.  

Sudah saatnya kita memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan UKM di sekitar potensi pariwisata yang dimiliki daerah ini.  Misalnya menyediakan rumah makan, penyediakan produk-produk lokal sehingga jika ada yang datang menikmati potensi pariwisata yang kita miliki, mereka kembali dengan membeli produk lokal  milik masyarakat. Dengan begitu ekonomi kita tumbuh, produk-produk lokal kita bisa terserap di pasar,  tandasnya.  

Secara terpisah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor   Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor selaku Sekretaris Panitia Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII, Ripka Jayati,S.Sos.,M.Si mengatakan,  kesiapan panitia hingga H min satu  sudah cukup maksimal dalam menyiapkan arena expo, yakni pembangunan stand-stand pameran dan berbagai sarana pendukung lainnya.

Panitia kata Ripka seperti dikutip Alorpos.com sudah berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam kedua event dimaksud. Penataan stand pameran  dilakukan peserta Expo Alor yakni 18 kecamatan, OPD lingkup Pemkab Alor, BUMN/BMUD serta para pelaku UMKM.
Sekitar 35 UMKM  mendaftar ke panitia Expo Alor untuk mempromosikan dan menjual produk mereka, baik itu usaha kuliner, cindramata, maupun kerajinan tangan lainnya. Sesuai thema Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII yang diarahkan  Bupati Alor, yakni Bangkit dan Tangguh. Sedangkan sub tema “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Menuju Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar, sebut Ripka. 
Dengan begitu demikian Ripka, Panitia mengarahkan UMKM setiap kecamatan, dan OPD-OPD agar menyajikan, mempromosikan dan menjual produk lokal.

Dua tahun pandemi Covid-19 berdampak pada kelesuan penjualan produk lokal UMKM. Karena itu Expo kali kita laksanakan dibawa kekuatan thema  dan sub thema yang diharapkan  bisa mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat melalui penjualan berbagai produk UMKM.

Mantan Kabag Tatapem Setda Alor inipun menegaskan bahwa penerapan protokol kesehatan diperketat panitia kepada para pengunjung Expo Alor, yakni wajib pakai masker, mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan panitia, usia rentan dan balita dilarang masuk arena expo.

Yang menarik dan tak seperti penyelenggaraan expo di tahun sebelumnya adalah dalam penyelenggaraan expo tahun ini panitia menyiarkan langsung atau live streaming dari arena Expo Alor, sehingga masyarakat yang tak bisa ke arena expo, bisa menyaksikan dari rumah.

Di era digital sekarang ini terangnya,  untuk berbelanja pun tidak harus bertatap muka, cukup melihat produk melalui live streaming, kemudian bisa berberlanja secara online.
Karena itu dia menghimbau para pelaku usaha yang terlibat pada Expo Alor, termasuk 18 kecamatan di stand masing-masing agar memanfaatkan handphone android untuk memotret berbagai produk untuk dijual secara online melalui meda sosial, serta mempromosikan destinasi wisata masing-masing.
“Jadi silahkan foto, promosikan dan jual produk lokal ada di stand masing-masing secara online pula. Karena dengan penerapan protokol kesehatan maka jumlah pengunjung juga tidak dibuka seluas-luasnya,”kata Ripka, seraya menambahkan bahwa expo itu bukan pasar malam sehingga permainan ketangkasan berhadiah tidak diperbolehkan ada di arena Expo Alor.
Menurut Ripka, sesuai arahan Bupati Alor, Amon Djobo, bahwa arena Expo Alor menjadi Arena Pemberdayaan Ekonomi, Arena Pelestarian Budaya dan Arena Wisata.

Untuk mengukur dampak ekonomi dari arena Expo Alor, Ripka mengaku sudah punya cara yakni menyiapkan quisoner atau daftar pertanyaan sehingga ada petugas yang setiap malam selama expo berlangsung selalu mecatat transaksi pada setiap pelaku usaha di arena expo.

Semacam angket, dan nanti petugas saya akan mencatat setiap malam, nama pengusaha atau pedagang, apa usahanya, berapa modal awalnya, dan berapa keuntungan yang diperolehnya. Itu kita akan catat, baik di stand-stand kecamatan, stand-stand OPD dan stand-stand UMKM, maupun Pedagang Kaki Lima yang jual kue rambut, kacang goreng dan sebagainya. Kita akan catat setiap hari sehingga kita akan tahu pasti, berapa transaksi yang terjadi selama expo. Total keseluruhan transaksi kami kami sampaikan dalam laporan panitia ketika penutupan Expo Alor VX nanti, ujar Ripka sepertia dikutip Alorpos.
Sedanga terkait jenis perlombaan dalam memeriahkan event ini, Ripka menyebut sejumlah jenis lomba, antara lain Lomba Carnaval dari 18 kecamatan dan paguyuban berbagai daerah yang ada di Kabupaten Alor dan sempat berpartisipasi.

Ada juga lomba penataan stand pameran, lomba tarian kreatif masing-masing kecamatan sesuai kearifan lokalnya. Selain itu, ada lomba presentasi potensi pariwisata dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris oleh masing-masing kecamatan. Dengan begitu, orang semakin tahu berbagai potensi pariwisata di setiap kecamatan. Ada pula lomba panahan tradisional Alor, masing-masing kecamatan akan menerjnkan tiga pemanah tradsional untuk berlomba di Stadion Batunirwala-Kalabahi.
Dia menambahkan,  Pemilihan Nyong dan Nona Alor Tahun 2022-2023, menggantikan pemilihan Putri Pariwisata Alor yang digelar selama ini. Alasannya, ajang pemilihan Nyon dan Nona Alor menjadi standar hadirnya kader-kader yang punya potensi lebih luas untuk mengikuti ajang serupa di tingkat Propinsi NTT.

Dia mengaku, selama ini  Putri Pariwisata itu skopnya hanya sekitar pariwisata. Sedangkan Nyong dan Nona itu dituntut punya pengetahuan lebih luas, sehingga  untuk mempromosikan Kabupaten Alor, tidak hanya tentang pariwisata, tetapi semua potensi Alor lainnya, jika berkesempatan mengikuti ajang serupa di tingkat propinsi maupun tingkat nasional,”tandas Ripka.
Soal siapa yang akan membuka Expo Alor XV dan Alor Carnaval VIII, Ripka mengatakan bahwa pihak panitia telah berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi NTT sehingga Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat atau ada pejabat yang mewakili untuk membuka event tahunan ini.

Ripka menambahkan, bahwa jadwal sebuah event tetap yang erat kaitan dengan pariwisata, maka penyelenggaraannya harus pasti, tidak bisa diundur atau dimajukan untuk menyesuaikan waktu pimpinan yang akan membuka kegiatan dimaksud.

Menurur Ripka, event tahunan agar bisa masuk dalam kalender kunjungan para wisatawan, maka waktu pelaksanaannya harus konsisten tepat waktu.
Kita memaklumi, kalau pejabat pusat atau propinsi berhalangan karena berbagai tugas lainnya, maka Expo Alor tetap berjalan dan dibuka oleh  Bupati Alor. Expo Tahun ini digelar Tanggal 4-8 Oktober 2022 yang dipusatkan di Lapangan Mini Kalabah,  sebutnya.  *** morisweni

Pos terkait