Ayo, Ke Alor Saksikan Festival Para Layang dan Aneka Festival Lainnya Melalui Visit Alor 2023

Kepala Dinas Pariwisata Alor, Ripka Sukemi Jayati, S.Sos, M.SI menjamu wartawan di Ruang Kerjanya, Selasa (06/06) sambil memberikan keterangan pers. FOTO:MW/RP
Kepala Dinas Pariwisata Alor, Ripka Sukemi Jayati, S.Sos, M.SI menjamu wartawan di Ruang Kerjanya, Selasa (06/06) sambil memberikan keterangan pers. FOTO:MW/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ayo, mari ke Alor saksikan aneka festival. Ada Expo Alor-Alor Karnaval, Festival Para Layang, Dugong, Tenun Ikat, Al Quran Tua, Olang Mangsari, Festival Bale Hatel dan Makan Baru di Desa Hulnani.  Aneka festival ini digelar melalui payung Visit Alor 2023 yang segera dilounching di serimonial pembukaan Expo Alor pada Tanggal 13 Juni 2023 di Lapangan Mini Kota Kalabahi.    

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Ripka Sukemi Jayati, S.Sos, M.SI ketika dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Selasa (06/06) mengatakan, semua personil di instansi yang dipimpinnya bersama instansi teknis yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan ivent tahun ini sudah diarahkan Bupati Alor untuk mempersiapkan secara baik penyelenggaraan Visit Alor 2023.  

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Aty demikian Ripka Jayati biasa disapa, untuk  tahun ini sesuai kalender ivent Kabupaten Alor ada penyelenggaraab beberapa festival yang kita kemas dalam satu branding atau payung yang diberikan nama Visit Alor 2023.

Aty yang saat ditemui wartawan hendak terjun lokasi mengkoordinir persiapan pelaksanaan ivent pariwisata paling bergengsi di Nusa Kenari ini kemudian merinci aneka festival yang sudah termuat dalam kalender ivent Visit Alor 2023 yakni,  Expo Alor,  Alor Karnaval, ada festival Al Quran Tua, festival para layang, ada festival tenun ikat, festival olang mangsari, festival dugong, festival bale hatel, makan baru di hulnani.  

Menurut dia, lounching Visit Alor 2023 akan dilaksanakan dalam Pembukaan Expo Alor tahun ini yakni Tanggal 13 Juni 2023 di Lapangan Mini Kota Kalabahi.  “Tanggal 13 Juni 2023 itu lounching Visit Alor 2023 sekaligus pembukaan Expo Alor,” ungkap Aty.  

Setelah dilounching dalam pembukaan Expo Alor demikian Aty, pada tanggal 14 Juni  2023 dilanjutkan dengan penyelenggaraan beberapa ivent yakni,  festival Al Quran Tua di Desa Alor Besar, ada festival tenun ikat di Pulau Ternate dan festival serubut kopi (atraksi pengolahan kopi dan minum kopi gratis) yang akan dipusatkan di Kantor Kecamatan Teluk Mutiara.  

Tanggal 15 Juni 2023 itu jelas Aty ada festival dugong yang pusat penyelenggaraannya di Pantai Wisata Mali dan pelaksanaan festival para layang di Bukit Avui Aveng Desa Alor Besar.  Selanjutnya tanggal 16 Juni 2023 diselenggarakan festival olang mangsari di Pantai Fetabang  Pulau Pura yang difasilitasi oleh Gereja GMIT Elim Dadibira, Desa Pura Utara.  

Untuk Festival Olang Mangsari jika dihitung maka baru kedua kali kita laksanakan. Kalau kita terjemahkan secara lurus maka Olang Mangsari itu berasal dari Bahasa Pura yang artinya mencari hidup. Bagaimana dinamika orang Pura mencari hidup dengan kondisi alam yang ada, baik di darat, laut maupun di udara saat mengelola pohon lontar menjadi tuak dan sopi.   Di laut itu bagaimana mencari hidup dengan menyelam, menembak ikan, pukat ikan, taruh bubu, cari miting, dan sebagainya. Sedangkan di darat itu bagaimana mereka mengerjakan kerajinan tangan dengan menganyam nyiru, anyam bubu dan aneka kerajinan lainnya.  

Untuk penyelenggaraan Expo Alor yang dibuka Tanggal 13 Juni 2023 sekaligus Lounching Visit Alor 2023 menurut Aty akan dirangkaikan dengan aneka lomba dalam rangka menanamkan kecintaan anak-anak muda terhadap budaya asli Alor, misalnya panah tradisional kita buat, lomba tarian tradisional lego-lego antar kecamatan yang melibatkan anak usia muda. “Kita buat ini karena sekarang ini lego-lego hanya diminatai oleh orang tua saja, padahal ada pantun yang syarat makna dalam tarian lego-lego. Melalu moment ini kita promosi budaya tetapi sekaligus tanamkan rasa kecintaan dan rasa memiliki orang muda terhadap budaya tradisional asli Alor,” ujar Aty Obidje. 

Expo Alor Tahun 2023 demikian Ety diselenggarakan dibawah tuntunan thema Maju dan Berkarya.

Mengenai persiapan menuju puncak Lounching Visit Alor 2023 yang disatukan dengan Expo Alor kata Aty, pihaknya bekerja berdasarkan time schedule yang telah ditetapkan, tidak ada kendala. Untuk stand di lapangan mini, saat ini sudah masuk dalam tahapan pengisian stand oleh 18 kecamatan dan OPD lainnya. Sedangkan untuk UKM, baru akan dipasang tenda-tenda untuk UKM-UKM pada Tanggal 8 Juni 2023.  

Untuk acara pembukaan Expo yang dipadukan dengan lounching Visit Alor 2023 terang Aty sudah disiapkan administrasi dan persiapan teknis lapangan, termasuk  undangan untuk ,kementrian dan pemerintah propinsi. Kita sedang melakukan koordinasi mengenai kepastian hadir atau tidak pejabat kementrian dan pemerintah propinsi yang kita undang.  

Tetapi, kalau sampai karena kesibukan sehingga pihak kementrian dan pemerintah propinsi tidak memenuhi undangan panitia, maka Bupati Alor sudah pasti berkenan membuka Expo Alor dan Lounching Visit Alor 2023.   

Soal keterlibatan pihak ketiga, kelompok seni maupun sangar-sanggar, anak-anak muda dan sekolah-sekolah kami libatkan.  

Ada yang kemudian menilai bahwa Expo ini hanya buang-buang uang, karena menurut Aty Obidje, uang yang kami buang itu lari ke masyarakat. Contoh, pembuatan stand yang sudah dilakukan itu kami melibatkan kelompok masyarakat  dan gereja-gereja dengan memanfaatkan bahan lokal berupa babmu dari kebun mereka sendiri. “Kalau kami mau hemat dan enak saja itu kan pesan tenda jadi pasang dan selesai, tetapi akibatnya uang lari keluar daerah dan masyarakat tidak nikmati. Lebih baik kita berdayakan masyarakat yang kerja stand kita bayar upah mereka dan bahannya kita beli langsung dari mereka sehingga uang beredar di masyarakat. Dan itu ril. Jadi benar kami buang uang tetapi buangnya ke masyarakat,” ungkapnya.    

Jadi, jelas Aty Obidje, untuk tahun ini semua ivent pariwisata yang didalamnya ada aneka festival itu dibuka secara serentak. Ini memudahkan orang atau wisatawan manca negara termasuk wisatawab asing untuk datang sekali saja di Alor tetapi menyaksikan semua festival yang digelar. “Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, orang mau datang Expo Alor itu datang lalu kembali terus beberapa waktu lagi baru datang Alor lagi untuk ikut festival dugong dan seterusnya. Ini kami lakukan karena biaya transportasi udara dan laut juga mahal sehingga kita siapkan satu paket, orang datang sekali saja di Alor untuk nikmati semuanya,”  katanya memberi alasan. *** morisweni   

Pos terkait