Mau Tahu Rahasia Keluarga Rey Atabuy Menerima Pinangan DR. Ima Blegur, Ikuti Penjelasan Saudara Sulungnya

Dua tokoh adat masing-masing dari Pulau Pantar dan Wolwal sedang melakukan tuturan adat sebelum menyerahkan gong kepada pasangan Ima-Rey di acara peminangan. FOTO:MW/RP
Dua tokoh adat masing-masing dari Pulau Pantar dan Wolwal sedang melakukan tuturan adat sebelum menyerahkan gong kepada pasangan Ima-Rey di acara peminangan. FOTO:MW/RP

WOLWAL,RADARPANTAR.com-Senin Sore (20/05) di Desa Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya di Rumah Tua Keluarga,  Lukas Reinar Atabuy, SH dipinang DR. Imanuel Blegur menjadi pasangan politik di Pilkada Alor yang akan dihelat November 2024 mendatang.  Pinangan politik ini diterima keluarga besar suku  Bukumelang-suku asal Rey Atabuy dan semua rumpun suku terkait. Mau tahu rahasia Rey dan keluarga besarnya menerima pinangan DR. Imanuel Blegur? Ikuti penjelasan saudara sulung Rey Atabuy, Marthinus Atabuy, S.Pd  yang dirilis media ini! 

Awalnya saya kaget begitu mengikuti pemberitaan media jika adik saya Reinard Atabuy digadang-gadang berpasangan dengan Dr. Imanuel Blegur di Pilkada Alor.  Kalau saya secara pribadi si optimis karena sejak Rey masuk Partai Politik Rey dibina dan dibesarkan oleh Deny Lalitan,  ternyata karir politiknya makin naik. Ibarat orang sekolah, makin naik  kelas hingga menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor. Dan waktu itu saya menyampaikan kepada Deny Lalitan bahwa seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang berhasil juga menciptakan pemimpin,  sebut saudara sulung Rey, Marthinus Atabuy, S.Pd yang didaulat menyampaikan sapaan dalam acara peminangan itu.  

Bacaan Lainnya

Menurut Marthinus,  partai politik inikan ada dia punya masa kadaluarsanya, mungkin kita tua, kecelakaaan demokrasi kita tidak dapat dipilih lagi. Oleh karena itu kalau masih ada kelas yang mau diraih lagi fait sudah.  

Dipinang menjadi Calon Wakil Bupati Alor oleh DR. Ima Blegur demikian Marthinus bisa saja karena langka Rey Atabuy yang naik kelas di setiap hajatan politik yang dilewatinya.    

Diakui Marthinus jika berkat bagi Rey datang lebih cepat dari yang diperkirakan oleh keluarga.  Rey masih pertimbangkan sana-sini. Saya bilang Pak Rey … Pak yang politisi, saya ini guru. Tapi yang saya bilang bahwa 2029 itu Pak Rey lawan incumben atau petahana. Karena orang yang terpilih di 2024 akan mempertahankan kekuasaan di 2029.  Pak pasti tabrak tembok sudah.    Sekarang ini fait bebas, maka kesempatan mari dan maju sudah.  Karena kita tidak lawan calon incumben atau calon yang sedang berkuasa.  

“Selanjutnya saya mau katakan begini, yang paket dengan Pak Rey itu mari saya ceritera,” ujar Marthinus sambil menjelaskan, orang Alor hanya mengenal Dr. Ima Blegur itu dari beberapa kali mengikuti Pilkada.  Tapi kami dan Merianus Kaat pernah kecimpung bersama-sama dengan Dr. Ima Blegur.  ini gurunya.  Guru kami aktivis kala itu.  

Tokoh muda Abuy kemudian merinci jika salah  satu pertimbangan mengapa Merianus Kaat  mengurungkan niat untuk tidak maju, padahal sudah melakukan gebrakan dimana-mana tetapi saya bilang di MK tolong baca tulisan di belakang mikrolet “dilarang saling mendahului”.  

“Karena guru masih maju, kalau guru sudah isterahat baru mari kita baku fait. Jadi, MK urungkan niat sudah karena Pak juga Pak Ima punya murid dan saya juga Pak Ima punya murid.  Jadi mari sama-sama kita tau diri, kalau Pak fait … saya juga fait.  Tunggu Pak Ima isterahat dulu baru kita yang murid ini baku fait lagi,” ungkap Marthinus memberi alasan.  

Untuk adik saya Rey, saya bilang dia,  banyak orang yang tidak tahu siapa itu DR. Ima Blegur.  Kami bisa berdiri disini itu, kami bisa bicara politik, kami bisa lawan pembesar-pembesar yang tidak berpihak kepada rakyat kecil itu karena didikan DR. Ima Blegur.

DR. Ima Blegur menurut Marthinus adalah tokoh mahasiswa di jamanya. Tidak puas urus mahasiswa di Kupang, DR. Ima Blegur lanjut lagi urus mahasiswa di Jakarta. Yang luar biasa itu adalah, DR. Ima Blegur kala itu sudah lulus test dosen di Undana Kupang, sudah PNS … tetapi hanya karena niat urus mahasiswa sehingga tinggalkan PNS.

“Saya bilang guru, kita orang Alor itu bilang sudah jadi PNS kita tutup beban doa di semua persekutuan doa. Koq guru ini hari lari kesih tinggal PNS. Hanya karena Dr. Ima Blegur tokoh militan yang tidak pernah berhenti untuk mengajarkan orang. Dan terbukti sampai di Jakarta karir mengurus mahasiswa makin meningkat,” urai Marthinus.

Saya bilang di Rey,  2029 itu Pak Ima sudah 70 tahun, dia suhah ceritera sama saya, Guti-panggilan karib Marthinus Atabuy,  70 tahun itu saya tidak punya kemampuan ke pelosok-pelosok kampung di Alor, ke kampung-kampung lagi. Sudah tidak bisa. Yang 70 tahun maju itu hanya orang yang gila hormat saja.

“Bu Ima bilang saya, kalau siapa yang mendampingi saya, saya cukup satu periode dan selanjutnya saya serahkan kepada dia,” ungkapnya.

Ini politik ya, jangan sampai 2029 ada yang datang tusuk ko berubah lagi. Tetapi pernyataan Ima Blegur ini  disaksikan oleh MK. Saya bilang Rey ini kesempatan. 2029 kita tidak mungkin ketemu orang sekelas DR. Ima Blegur. Banyak orang yang magister, banyak orang Alor yang berpendidikan tetapi ingat Pak Rey … DR. Ima Blegur punya bobot berbeda. 2029 sekelas saya sudah terganggu penglihatan, tetapi kalau ada yang lebih hebat dari DR. Ima Blegur … tolong kasitau sama saya, katanya memberi keyakinan kepada sang adik, Rey.    

Dijelaskan Marthinus, ini yang menjadi pertimbangan keluarga, dengan keterbatasan, ketidakmapuan dan dengan malu-malu kami mendorong Rey Atabuy memberikan dirinya untuk dipasangkan dengan DR. Ima Blegur di Pilkada Alor 2024.   

Menjadi Wakil Bupati itu demikan Marthinus, ibarat seorang konjak. Seorang konjak harus  memilih sopir yang benar, dan DR. Ima Blegur itu driver hebat. DR. Ima Blegur bukan sopir tembak, sopir yang betul-betul punya lisensi  dan SIM berskala internasional. Jadi kesempatan Pak Rey untuk menjadi Bupati di Periode berikut belajar lah pada DR. Ima Blegur, sang driver yang hebat.  

Bung Ima … kami serahkan adik kami. Dia konjak. Jika Tuhan berkenan pasangan ini terpilih, ajar lah Pak Rey yang diharapkan keluarga agar sama dengan DR. Ima Blegur, tutur Marthinus dengan nada merendah.  

Rey ini anak Abui jelas Martinus, merupakan  anak gunung kemudian dari dari suku dengan latar belakang terbatas tetapi karena keinginan politik, memiliki semangat memimpin daerah ini sehingga dengan keterbatasan dan kekurangan yang ada kami keluarga di kampung ini, di suku ini, di bangsa ini kami paketkan Rey dengan DR. Ima Blegur.

Hari ini di Bumi gunung besar, Bumi Abui,  Kampung Wolwal dan Bumi Alor mempaketkan pasangan Ima-Rey. Gong yang diserahkan saat ini ada simbolnya bagi orang Abui, begini …  orang terima gong itu biasanya orang yang berhasil dalam sebuah urusan adat. Saya minta gong ini dipukul di seluruh Kabupaten Alor untuk kemenangan Ima-Rey, ujar Marthinus.

Marthinus menyampaikan selamat datang kepada Calon Bupati Alor DR. Imanuel E. Blegur bersama keluarga, Partai Nasdem, ada juga PAN (Iskandar Mabikafola) dalam acara peminangan Lukas Reinard Atabuy sebagai Calon Wakil Bupati Alor.  

Keluarga besar Wolwal, Maiwal, Watakika, Mebung dan semua rumpun keluarga besar yang terkait di dalamnya di beberapa tempat yang diundang. Awalnya yang mau diundang itu keterwakilan, karena masuk minang itu yang diundang orang-orang adat. Tetapi setelah kami sampai banyak yang merontak bahwa kami juga mau ikut.

Kami sudah berusaha untuk batasi tetapi tidak bisa. Karena antusias mereka untuk mau melihat langsung  momentum  peminangan Calon Bupati Alor DR. Imanuel Ekadianus Blegur, M.Si dengan  saudara mereka, adik mereka, kaka mereka, cucu mereka Reinard Atabuy.  

Marthinus merinci alasan  memilih tempat ini (rumah orang tua) sebagai tempat dilakukan peminangan Reinard Atabyu. Kan Rey mereka itu rumahnya di Bungawari-Kalabahi Kota.  Kenapa harus memilih rumah Wolwal sebagai tempat peminangan.  

Kami dari Suku Bukumelang salah satu suku Abui, yang menurut tuturan sejarah kami ini penduduk nomaden. Hidupnya berpindah-pindah. Awalnya kami tinggal Kaki Gunung Muna. Kami tiga kali berpindah tempat.  Kami kemudian pinda turun di Padafui. Dan Bapak kami lahir di situ. Dan ini tempat pindah yang ke-empat.  

Waktu kami  datang disini kami melihat tanda  ada api menyala.  Ternyata sudah ada penduduk mula-mula disini. Dan orang tua kami meminta untuk tinggal disini dan diperkenankan penduduk mula-mula disini. Muna dan Kamau yang punya tanah dari kampung lama  hingga batas laut.

Jadi, tempat ini pertama kali orang tua dan moyang kami menginjakan kaki di sini. Tempat ini Wolwal. Orang Hamap yang memberikan tempat ini untuk kami tinggal. Jadi kita ini satu.  Orang Abui yang tinggal di jasira Hamap.  

Tempat ini juga menjadi sejarah bagi kita bahwa Bapak Kami Jusuf Atabuy pada Tahun 1980 memerintah desa ini hingga tahun 1988. Waktu itu Wolwal cuma satu, sekarang sudah mekar menjadi lima desa.  Jadi, rumah Bungawaru itu kami bilang itu rumah kota, tetapi rumah kampung yang sebenarnya ada disini.  

Rumah ini juga merupakan tempat kami berdoa untuk Rey maju tiga kali menjadi Calon Anggota DPRD Alor dan menang.  

“Dan hari ini juga tempat ini kita dijadikan tempat berdoa untuk Rey berpasangan dengan Ima Blegur di Pilkada Alor. Saya  pastikan ada kemenangan untuk yang ke-empat kali. Karena tempat ini merupakan tempat sembayang untuk orang berhasil,” kata Marthinus.   

Menurut Marthinus, kalau hari ini Calon Bupati Alor DR. Imanuel Blegur bersama keluarga dan Partai Nasdem datang disini itu tidak salah tempat, ini tempat berkat.  Tetapi saya mau kasih ingat bahwa tidak bisa Blegur sendiri, tidak bisa Atabuy sendiri, tidak bisa Wolwal sendiri, tidak bisa Pantar sendiri, tidak bisa Abui sendiri, tidak bisa Gunung Besar sendiri. Seluruh masyarakat di Kabupaten Alor mendambahkan seorang pemimpin yang ideal maka mari kita mendukung pasangan ini. *** morisweni  

Pos terkait