KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ratusan warga di pesisir Pantai Desa Munaseli, Kelurahan Kabir, Desa Madar dan Bandar Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengungsi ke rumah keluarga di ketinggian pemukiman akibat rumah-tempat tinggal mereka yang berada di bibir pantai wilayah itu dikepung gelombang pasang beberapa hari belakangan ini.
Rasa takut, panik dengan gelombang pasang yang menghantam rumah warga di Kecamatan Pantar yang terletak di pesisir pantai wilayah itu, ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga yang terletak di ketinggian pemukiman di wilayah itu, demikian Camat Pantar Arianus Waang, SH ketika dikonfirmasi media ini, Selasa (27/12).
Sebelumnya, salah seorang tokoh muda Pantar Marianus Koli Serang yang melaporkan dari Kabir-Ibukota Kecamatan Pantar, Senin (26/12) bahwa akibat gelombang pasang yang besar, rumah warga di Desa Madar dan Kelurahan Kabir dikepung air laut dengan ketinggian antara 50 CM hingga 100 CM. Karena gelombang pasang yang mengepung rumah warga itu terjadi pada tanggal 24 Desember hingga 25 Desember 2022 sehingga sebagian besar warga Desa Madar yang beragama Kristiani itu tidak mengikuti ibadah Natal.
Karena air laut naik sampai di sekitar gereja sehingga sebagian besar warga panik dan takut sehingga tidak dapat mengikuti ibadah Natal tahun ini, ungkap Koli Serang.
Koli Serang mengaku, gelombang pasang sudah mulai redah, tetapi warga yang mengungsi hingga saat ini masih bertahan di rumah keluarga karena merasa nyaman dan belum kembali ke kediaman mereka. Warga masih dihantui ketakutan, jangan sampai terjadi gelombang pasang susulan.
Camat Pantar Arianus Waang, SH yang dihubungi, Selasa (27/12) membenarkan musibah yang dihadapi warganya.
Kalau kita hitung dari Desa Munaseli, Kelurahan Kabir, Desa Madar hingga Desa Bandar itu bisa sekitar 100 lebih warga yang rumahnya terletak di pesisir pantai itu mengungsi di rumah keluarga yang berada di ketinggian tetapi masih berada di desa dan kelurahan masing-masing. Tidak mengungsi keluar, ungkap lulusan Fakultas Hukum Undana Kupang itu.
Arianus menegaskan jika sudah melakukan pendataan dan melaporkan secara resmi kepada Bupati Alor. Tindak lanjutnya hari ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan turun ke beberapa desa yang dikepung gelombang pasang.
Laporan juga sudah kami sampaikan kepada BPBD, terkait pengungsian itu ada sekitar Labuan Bajo. Madar itu khusus rumah warga yang terletak di bagian bawa jalan menuju pesisir pantai itu kemarin itu air laut naik tergenang. Mereka punya rumah itu untuk sementara tidak bisa diami di dalam jadi mengungsi di rumah keluarga yang berada di atas jalan poros.
Menurut Arianus, akibat gelombang pasang yang mengepung wilayah pesisir di kecamatan yang baru ia pimpin sehingga abrasi penembokan jebol dan air laut naik tergenang di rumah warga. Karena air laut tergenang sehingga warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga di bagian ketinggian.
Untuk sementara tidak ada korban jiwa. Pak Bupati kemaren telepon sehingga saya sudah laporkan. Teman-teman yang ada di kecamatan, saya sudah minta untuk ambil data dan sudah kirim ke BPBD.
Kerusakan paling para akibat gelombang pasan ini menurut Arianus untuk bangunan itu ada di Kelurahan Kabir, khususnya di Labuan Bajo. “Labuan Bajo itu rumah sampai di pinggir pantai jadi tidor juga tidak nyaman itu,” ungkapnya.
Arianus mengaku sudah mengambil langka bersama TNI/POLRI terjun ke lapangan untuk menenangkan warga dan meminta warga agar tetap waspada dengan mencari tempat nyaman. *** morisweni