KALABAHI,RADARPANTAR.com-Untuk menghindari segala bentuk kejahatan yang terjadi di dunia maya atau terjadi secara digital (Cyber Crime) bagi nasabah ketika melakukan transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) , BRI Cabang Kalabahi mendatangkan lima mesin baru ATM. Pasalnya, mesin ATM yang ada saat ini sudah termakan usia sehingga tidak dapat membaca fitur-fitur baru seiring kemajuan tekonologi digital. Lima mesin ATM baru itu sudah terpasang di ATM Rumah Sakit Umum, BRI Cabang Kalabahi, BRI Unit Pantar di Kabir dan satu unit lagi segera ditempatkan di ATM Bandar Udara Mali.
BRI harus terus memperbaiki tekonologi. Benar seperti yang ditemukan media bahwa ada beberapa mesin ATM itu yang sudah lama, sebenarnya ada beberapa fitur yang seharusnya sudah diperbaruhi tetapi tidak terbaca di mesin yang lama, sehingga Kantor Pusat melakukan pengadaan mesin baru ATM untuk menghindari resiko cyber crime yang sedang marak di tanah air, sebut Pimpinan Cabang BRI Kalabahi, Vierdhy Yosua RB Simamora kepada media di Ruang Kerjanya, Selasa (12/10). .
Untuk yang ATM atau CRM yang berfungsi kurang maksimal sebagaimana diadukan pelanggan menurut Yosua disebabkan karena beberapa waktu terakhir atau satu pekan silam itu BRI Cabang Kalabahi kedatangan 5 mesin baru dan itu membutuhkan waktu untuk proses implementasi, karena saat ini kejahatan cyber crime di dunia perbankan lagi meningkat.
Mesin lama yang ada saat ini oleh karena kemajuan digital yang demikian pesat sehingga pembajakan mesin ataupun nanti kartu-kartu yang palsu itu bisa kebaca di mesinnya. Itulah alasan kita kedatangan mesin ATM dan CRM. Saya pribadi juga terganggu kemaren, waktu itu libur, cabang sama unit tidak buka, karena itu saya tanya dimana unit yang masih ada CRM.
Menurut Yosua, proses pemasangan mesin ATM dan CRM yang baru ini memerlukan waktu. Pertama, ketika mesin yang baru datang, kita harus menon-aktifkan mesin yang lama, selanjutnya mesin lama yang sudah tidak aktif itu dilaporkan ke kantor pusat untuk disampaikan ke regulator Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa mesin ini sedang dalam tidak aktif, supaya diinformasikan jika ada nasabah yang pertanyakan.
Yang kedua, mesin lama yang tidak aktif itu harus ditarik ke cabang, kita harus lepaskan dari rumahnya kemudian diangkut atau pindahkan ke BRI Cabang Kalabahi. Kemudian mesin yang baru datang ini tidak bisa kita langsung aktifkan setelah dibawa ke loket ATM yang hendak digantikan mesinnya. Karena ada tim yang berbeda. “Kita bekerja sama dengan pihak ketiga ada tim yang bertugas memindahkan, karena harus ada sertifikasinya, tidak semua bisa melakukan. Ada pihak lain yang mengaktifkan mesin, ada pihak lain yang menjamin kualitas mesin itu bisa berfungsi tanpa ada resiko. Itu harus dengan orang yang berbeda. Itu yang namanya sistim perbankan itu dua kontrol. Kalau semua dijalankan oleh orang yang sama itu bisa beresiko,” terang Yosua menambahkan.
Selanjutnya tambah Yosua, ada tim instalasi untuk menginstal mesin yang baru, kemudian mesin itu dilakukan verivikator oleh tim yang berbeda orangnya untuk melakukan pengecakan apakah mesin itu sudah berfungsi aman, tidak ada resiko sehingga nanti ketika kita nasabah menggunakan itu tidak ditemukan masalah. Makanya membutuhkan beberapa hari kemaren untuk proses.
Yosua mengaku dengan adanya mesin ATM yang baru ini para nasabah sudah menjadi lebih tenang, lebih nyaman. Bahkan, kalau di mesin yang lama itu ada uang-uang tertentu yang setor tunai itu tidak bisa terbaca, maka di mesin baru ini semuanya lebih nyaman.
Dengan adanya mesin ATM yang baru ini menurut Yosua menjadi lebih baik karena keamanan membaca kartu lebih bagus, dilengkapi dengan CCTV langsung di monitornya, sehingga jika ada kesalahan atau ada penipuan kita sudah bisa langsung dapat tahu. Semua itu tujuannya untuk kebaikan nasabah. Cuma, butuh waktu beberapa lama.
Dia menegaskan bahwa secara bertahap, semua mesin lama ATM dan CRM akan digantikan untuk menghindari kemungkinan terjadinya resiko yang tidak kita inginkan bersama. Karena di mesin baru ini verivikasi pasfort dan lainnya lebih aman, tidak gampang dilihat sama orang lain, tidak muda dibajak sama pihak yang tidak berkepentingan. Jadi, secara bertahap mesin yang lama akan digantikan semua.
Yosua mengaku dalam minggu ini pemasangan mesin baru ATM dan CRM yang sudah tiba di Kalabahi selesai semuanya. Lima mesin ATM dan CRM yang baru ini dipasang di ATM di BRI Unit Pantar di Kabir, 1 unit di ATM Rumas Sakit, 2 unit di BRI Cabang dan 1 unit di Bandar Udara Mali.
Masyarakat terang Yosua sudah bisa menggunakan mesin ATM dan CRM baru yang sudah dipasang di ATM Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi, BRI Unit Pantar-Kabir, BRI Cabang dengan lebih aman, lebih gampang dibaca duitnya. Tinggal di Bandar Udara Mali yang dalam waktu dekat segera dilakukan pemasangan mesin ATM baru.
Asisten Menager Operasional Layanan, Shandy Aryadi mengatakan, selama ini yang membuat mesin setor tunai terganggu itu karena uang yang disetor ke mesin itu anakan hakternya belum dilepas, termasuk uang yang dilipat. “Memang terbaca tetapi orang berikut yang melakukan transaksi sudah tidak bisa,” ungkapnya.
Kalau gangguan itu terjadi pada saat jam kerja demikian Shandy maka biasanya SATPAM menginformasikan kepada bagian teknis di kantor untuk bisa ditangani permasalahannya, tetapi kalau di hari libur, kita dikirimi refort itu setengah jam sekali.
Untuk transksi di ATM yang saldonya terpotong tetapi uangnya tidak keluar kata Shandy tidak usa takut karena pasti uangnya kembali di rekening. Paling lama 10 menit itu ada pengembalian.
Kepada nasaba BRI, Kepala Cabang BRI Kalabahi Vierdhy Yosua RB Simamora minta jika terjadi masalah atau kendala ketika melakukan transaksi di loket ATM agar segera menghubungi SATPAM agar diinformasikan ke petugas teknis untuk ditangani masalahnya.
Yang menarik orang nomor satu di BRI Cabang Kalabahi ini menyampaikan terimkasih kepada pekerja media yang menjadi kepanjangan tangan dari nasabah menyampaikan komplain atau keluhan terhadap pelayanan kami di BRI.
“Itu sangat berarti karena kita BRI juga harus terus memperbaiki diri dalam kaitannya dengan pelayanan supaya semakin dipercaya masyarakat. Jadi, terimakasih, komplain itu sangat bagus buat kami, karena itu membantu kami memperbaiki pelayanan. Kami sangat senang, sangat happy kalau ada komplain,” ungkap Yosua yang kala menerima pekerja media didampingi Branch Risk Complayer I Gede Budi Permana dan Asisten Menager Operasional Layanan Shandy Aryadi.
Sebagai Kepala Cabang BRI Kalabahi, pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas ketidaknyamanan pelanggan beberapa waktu ketika ada di loket ATM ataupun CRM yang tidak berfungsi maksimal.
Ke depan, jika terjadi masalah ketika ada di loket ATM, nasabah diminta untuk menghubungi SATPAM BRI, karena pasti akan dimasukan permasalahan itu dalam group whatsApp. Kalau sudah dimasukan dalam group WA, mau hari libur atau hari kerja pasti ada petugas yang turun selesaikan.
Untuk layanan di teller yang sering ditemukan antrian panjang, terutama di tanggal muda ketika para pensiunan menerima gaji, Yosua mengaku ini hampir terjadi di BRI seluruh Indonesia. Karena BRI sedang melakukan gerakan efisiensi dari dua tahun silam.
Jadi, pegawai di BRI itu memang unik. Cuma satu teller, satu Costumer Cervice (CS), yang kelihatan tempatnya untuk dua orang. Tetapi jamp sholat dan isterahat itu biasanya menjadi perhatian kami.
Waktu yang paling ramai itu di kondisi normal menurut Yosua biasanya di awal bulan. Karena ada penerimaan pensiun, tetapi ada kebijakan baru dari TASPEN, yang juga menggunakan aplikasi khusus yang jika digunakan para pensiunan itu kami pasti jamin tidak ada antrian panjang di awal bulan.
Aplikasi bagi para pensiunan yang disediakan TASPEN ini menurut Yosua sangat memudahkan para pensiun untuk menerima pensiunan. Tidak perlu datangi BRI, cukup di rumah, cukup verivikasi wajah dan suara sesuai petunjuk dalam aplikasi itu, para pensiunan sudah bisa mencairkan gaji pensiunan.
Tetapi demikian Yosua, sebagian besar pensiunan yang ada di daerah ini menggunakan awal bulan dengan mendatangi Kantor BRI. Tujuannya tidak hanya ambil uang tetapi dimanfaatkan sebagai ajang reuni bertemu teman-teman seangkatan pada saat akti bekerja. “Jadi walaupun ada aplikasi itu tetapi mereka tetap suka datang di Kantor BRI, karena disitu mereka bisa ketemu teman-teman lama, ngobrol. Jadi kelihatannya ramai sekali” ujarnya.
Kalau di BRI Cabang itu masih oke karena kita punya 3 teller dan 2 CS. Yang kadang-kadang kewalahan itu di Unit yang hanya punya 1 teller dan 1 CS karena ada perampingan karena ada efisiensi. *** morisweni