APUI,RADARPANTAR.com-Dua periode memimpin Kabupaten Alor, Drs. Amon Djobo, M.Ap dan Imran Duru, M.Pd berpamitan sekaligus menyampaikan terimakasih kepada pemerintah kecamatan, desa/kelurahan dan segenap masyarakat Kecamatan Alor Selatan yang telah memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayakan kepada masyarakat. Pamitan dan ucapan terimakasih itu dikemukakan Djob-Duru dalam forum Musrenbang Kecamatan Alor Selatan di Apui, Kamis (23/02).
Melalui kesempatan ini atas nama pemerintah daerah dan DPRD Alor kami menyampaikan terimakasih atas dukungan dari pemerintah kecamatan, desa/kelurahan, masayarakat dan tokoh masyarakat, tokoh agama yang selama ini mendukung kami dalam kegiatan pemerintahan dari 2014-2023 dan memasuki 2024, sebut Djobo melalui sambungan telpon dari Kupang yang diperdengarkan kepada peserta Musrenbang Tingkat Kecamatan Alor Selatan.
Kepada peserta dibalik telpon selular Djobo menegaskan jika memiliki memiliki kerinduan untuk hadir bersama Wakil Bupati Alor karena Musrenbang tahun ini merupakan yang terakhir di jaman mereka memimpin Alor. Tetapi karena hambatan penerbangan, ia sudah sampai di Mali tetapi tidak bisa mendarat, sehingga pesawat yang ditumpanginya kembali Kupang dan besok pagi, Jumat (24/02) baru terbang kembali Alor.
Djobo berjanji di kesempatan lain ia bersama istri akan ke Apui-Alor Selatan untuk bertemu dengan orang-orang tua, Camat, Kepala Desa/Lurah dan semua keluarga untuk pamit di akhir masa jabatan pada akhir tahun ini.
Meskipun Musrenbang kali ini merupakan Musrenbang terakhir tetapi tentu perhatian pemerintah daerah bersama DPRD meletakan kebijakan baik itu infrastruktur jalan maupun listrik, air bersih, rumah layak huni dan beberapa infrastruktur lainnya, termasuk bantuan khusus keuangan (BKK) untuk pemberdayaan ekonomi tetap diberikan pihaknya.
Musrenbang tahun 2022 menurut Djobo, kita sudah meletakan kebijakan untuk tahun ini berjalan, untuk itu informasi pembangunan dan program, kegiatan di 2023 ini akan disampaikan oleh Bapelitbang. Dan, untuk 2024 usulan tentu para pimpinan OPD akan berkolaborasi dengan para Kepaal Desa/Lurah, tokoh masyarakat untuk menyampaikan usulan dalam Musrenbang kali ini.
Tentu usulan yang disampaikan dalam Musrenbang 2022 untuk tahun 2023 mungkin banyak yang belum bisa terjawab tetapi paling tidak pokok-pokok kebijakan yang sudah diletakan, sedikit juga paling tidak sudah ada untuk mengangkat harga diri, martabat dan kehormatan basodara, kakak/adik , orang-orang tua di Alor Selatan, pungkanya.
Kondisi jalan yang dikeluhkan di Ruas Bukapiting-Apui terang Djobo, tahun ini (2023) pemerintah dan DPRd Alor telah letakan Rp. 1 Milyar, Meskipun dananya kecil tetapi kita harapkan agar jalannya dibangun. Ruas Jalan Bukapiting-Apui ini telah diusulkan pemerintah untuk dimasukan dalam Inpres Jalan Kabupaten yang untuk dibangun lebih baik. Jadi, “Minta maaf kepada basodara, kakak-adik di Apui tidak berkecil hati karena tahun ini kita dapat 4 ruas jalan Inpres Kabupaten termasuk Bukapiting-Apui,” tambahnya.
Khusus untuk perumahan, air bersih maupun listrik Amon Djobo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah propinsi dan pemerintah pusat karena di Alor Selatan itu hampir semua desa/dusun, kecuali dua desa di Pantai Selatan itu yang sedang dalam proses untuk dibangun jaringan listrik.
Untuk pembangunan gedung SD, SMP, SMA/SMK tetap kita beri perhatian, sehingga itu akan disampikan secara teknis oleh Dinas Pendidikan. Untuk kesehatan, kita masih dalam pergmulan panjang, tetapi yang namanya kenyang, sehat, pintar kita prioritaskan di 2023 dan 2024.
Djobo berharap penuh agar pemerintah desa, kecamatan, para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Alor selatan memahami kondisi ril kabupaten ini, khusus untuk keuangan daerah sehingga dengan demikian kita letakan kebersamaan ini sebagai bagian dari kekurangan yang kita perhatikan di tahun yang akan datang.
Walaupun ia dan Wakil Bupati akan mengakhiri masa jabatan tetapi masyarakat ini akan tetap terbangun di jaman orang baru yang akan melanjutkan kepemimpinan kami berdua.
“Saya dengan Wakil Bupati bukan malaikat, kami juga manusia biasa, ada hal-hal yang kami keliru dan salah di masa kepemimpinan kami, kami berdua bersama keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya bagi semua masyarakat di Alor Selatan. Harapan kami adalah bahwa dunia tidak kiamat hari ini, kami berdua sudah mengkahiri masa jabatan juga kami tetap punya harapan membangun masyarakat, karena hati kami ini tentu sedih melihat masyarakat karena masyarakat masih mengalami berbagai kendala dan keterbatasan. Mudah-mudahan Apui secara khusus dan Alor Selatan secara keseluruhan, kepala desa/lura dan tokoh agama, tokoh masyarakat yang selama ini memberikan dukungan kepada pemerintah kami menyampaikan apresiasi yang luar biasa,” ujar Djobo.
Sedangkan Wakil Bupati Alor Imran Duru, M.Pd mengatakan,Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.Ap sebenarnya punya niat yang sungguh untuk hadir tetapi tadi harus terbang kembali Kupang karena pesawat yang ditumpangi Bupati Alor putar tiga kali untuk mendarat di Bandar Udara Mali tetapi karena cuaca buruk sehingga tidak bisa mendarat.
Progran kegiatan yang diusulkan melalui Musrenbang Kecamatan itu tidak semua bisa direalisasi karena disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Karena itu kepala desa/lurah harus berperan memberikan pemahaman rakyatnya, agar tidak terjadi gejolak, pinta Duru.
Menurut Duru, semua kecamatan, termasuk Kecamatan Alor Selatan mendapatkan alokasi anggaran pembangunan. Karena keterbatasan itu yang kemudian ada ruas jalan yang kita usulkan kepada pemerintah pusat untuk dibangun melalui program Inpres Jalan Kabupaten.
Alor ini demikian Imran Duru, 96 % dalam hal anggaran masih bergantung kepada pemerintah pusat.
Berkaitan dengan program kegiatan yang hendak dihasilkan dalam Murenbang ini Imran Duru minta agar dapat dirumuskan secara baik sehingga menentukan mana yang menjadi skala prioritas untuk ditetapkan dan disampaikan di Musrenbang Kabupaten. “Harus merumuskan kegiatan yang menjadi skala prioritas sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara bersama. Semua program/kegiatan muaranya kepada tiga pilar utama program GEMA MANDIRI yakni Alor Kenyang, Sehat dan Pintar,” pintanya.
Duru mengemukakan harapan agar program kegiatan yang dihasilkan dalam Musrenbang seperti ini berlandaskan kepada prinsip program kegiatan dari rakyat, oleh rakyat dan dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat.
Duru mengaku hadir bersama Bupati Alor di semua Musrenbang Kecamatan karena ini tahun terakhir pihaknya memimpin Alor, sehingga ia bersama bupati hadir sekaligus berpamitan dengan masyarakat.
BAPELITBANG Paparkan Kegiatan 2023 Untuk Alor Selatan!
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Alor Obet Bolang, S.Sos, M.AP yang didaulat menyampaikan penjelasan teknis berupa informasi program kegiatan pembangunan di Kabupaten Alor, lebih khusus yang dilaksanakan di Kecamatan Alor Selatan Tahun Anggaran 2023 mengatakan, alokasi anggaran untuk 2023 mencapai Rp. 1 Triliun lebih. Dari total anggaran ini, PAD kita yang bersumber dari pajak, restribusi dan sebagainya Rp. 58,9 Milyar.
Jadi, 95 % lebih daerah kita masih bergantung kepada dana transfer pusat, itu artinya kita hanya ada di kurang 5 %.
Dijelaskan Bolang, dari total dana transfer pusat ini, Rp. 595 Milyar yang namanya Dana Alokasi Umum (DAU), ada juga dana desa yang masuk APBD. Kalau Tahun 2022 itu ada sekitar Rp. 151 milyar, tahun ini turun menjadi Rp. 130 milyar yang dialokasikan untuk 158 desa.
Kekurangan ini tambah Obet Bolang berdampak kepada alokasi dana desa (ADD). Dari Rp. 595 DAU yang kita peroleh kurang lebih Rp. 194 milyar yang sudah diarahkan pemerintah pusat untuk membiayai program kegiatan di bidang pendidikan Rp. 73 milyar, kesehatan Rp. 61 milyar, untuk PU Rp. 28 milyar lebih, gaji P3K Rp. 28 milyar lebih dan Rp. 3,4 milyar lebih untuk dana kelurahan termasuk Kelurahan Kelaisi Timur, Rp. 200 juta/Kelurahan.
Hanya tersisa kurang lebih Rp. 400 milyar DAU bebas yang bisa digunakan pemerintah untuk membiayai berbagai sektor, tetapi Rp. 378 milyar dari Rp. 400 milyar lebih itu untuk belanja gaji.
Tetapi kita bersyukur dan berterima kasih, dari kebijakan Bupati Alor yang luar biasa bisa terjadi pemerataan pembangunan di semua wilayah, pungkas Bolang.
Di Kecamatan Alor Selatan untuk Tahun 2023 ini demikian Obet Bolang, mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 7,2 milyar lebih, antara lain untuk jaringan perpipaan di Desa Padang Alang Rp. 1,4 milyar lebih, pembangunan jalan ruas Padang Alang-Kiraman Rp. 450 juta, Maikang-Padang Alang Rp. 600 juta, lanjutan pembangunan jembatan Kalangmana Rp. 350 juta, pembangunan jalan Manmas-Lela Rp. 400 juta, Lela-Langkuru Utara Rp. 800 juta. Ditambah lagi, Ruas Jalan Bukapiting-Apui Rp. 1 milyar.
Untuk Bukapiting-Apui menurut Bolang, Bupati Alor sudah mengusulkan ruas jalan poros ini untuk diintervensi pembangunannya melalui Program Inpres Jalan Daerah/Kabupaten bersama ruas jalan Kalabahi-Otvai, Alor Kecil-Otvai dan Baranusa-Beyangonong.
Magister Administrasi Publik Jebolan FISIP Undana Kupang ini memohon dukungan doa terhadap upaya pemerintah Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Djobo-Duru yang telah mengusulkan ruas jalan lingkar selatan Pulau Alor dari Maritaing-Peitoko-Mademang-Kiraman-Padang Alang-Eibiki-Buraga-Mataraben agar konek dengan Jalan Propinsi Watatuku-Mataraben kurang lebih 200 KM untuk dibangun sama dengan Ruas Jalan Kalabahi-Taramana-Maritaing. “Ini luar biasa, mohon dukungan masyarakat supaya ruas jalan yang diusulkan ini dapat disetujui pemerintah pusat melalui kementrian pekerjaan umum sehingga kebutuhan masyarakat di likar selatan Alor dapat terpenuhi,” pinta Bolang.
Mengenai usulan beberapa ruas jalan yang disampaikan Camat Alor Selatan, Imanuel Saldeng menjadi prioritas perencanaan untuk dibangun di Tahun 2024, ujar Bolang sembari menegaskan, karena Bupati dan Wakil Bupati Alor sesuai regulasi memang di akhir tahun 2023 akan berakhir, karena di 2024 itu akan ada Pileg, Pilpres dan Pilkada. Tetapi periodesasi pemerintahan sesuai RPJMD itu baru berakhir di 31 Desember 2024. Karenanya kita semua harus memahami bahwa Bupati-Wakil Bupati berakhir di 2023 tetapi kebijakan program kegiatan akan nanti selesai di 2024. Dan untuk melakukan evaluasi keberhasilan pembangunan baru akan kita ukur kinerja di 2025. *** morisweni