KALABAHI,RADARPANTAR.com-Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2023, Jumat 08 Agustus 2023 diwarna aksi ‘Walk Out’. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Alor bersama anggota ‘walk out’ atau meninggalkan ruang sidang dewan. Alasannya, anggota DPRD Kabupaten Alor melalui Badan Anggaran memaksa pemerintah menambah anggaran untuk pokok-pokok pikiran (POKIR) dan Bimtek di ujung Tahun 2023. Ada Apa ya?
Kami sudah memulai pembahasan APBD Perubahan 2023 itu sejak Selasa Tanggal 5 September hingga 8 September 2023. Sidang antara TAPD dan Banggar DPRD Alor itu diskors berulang kali hanya karena permintaan tambahan anggaran untuk POKIR dan BIMTEK. Terakhir pada Jumat 8 Agustus 2023 itu mereka tetap ngotot untuk minta tambahan anggaran untuk POKIR dan Bimtek itu yang kami meninggalkan ruang sidang, sebut salah seorang anggota TAPD Kabupaten Alor membenarkan pertanyaan media ini, Minggu (10/09).
Menurut dia, alokasi anggaran di APBD murni 2023 untuk kebutuhan POKIR Anggota DPRD Alor sudah ada. Di Anggaran Perubahan ini, APBD kita sudah tidak bisa tampung lagi POKIR Dewan dan kebutuhan lainnya, termasuk Bimtek.
Alasannya demikian pejabat daerah Alor ini bahwa APBD murni Tahun Anggaran 2023 ditetapkan pada Tanggal 12 Desember 2022. Setelah ditetapkan baru terbit Peraturan Menteri Keuangan RI (nomornya tidak disebutkan) tentang APBD Tahun Anggaran 2023. “Karena kita sudah tetapkan APBD murni baru datang PMK sehingga pemerintah daerah melalui TAPD harus melakukan menyesuan ABPD murni 2023 yang telah ditetapkan. Penyesuannya dimana … ya, di APBD Perubahan 2023 ini,” ungkapnya.
Dijelaskannya, karena pemerintah daerah harus menyesuaikan APBD murni 2023 dengan PMK yang datang belakangan sehingga terjadi penyesuaian atau refocusing yang mengakibatkan sebagian besar APBD yang sudah kita tetapkan untuk disesuaikan dengan PMK yang juga berhubungan dengan kebutuhan masyarakat di daerah ini.
Karena itu terangnya, sejak awal pembahasan APBD Perubahan 2023 bersama Badan Anggaran DPRD Alor. TAPD dengan alasan keuangan daerah yang terbatas, sementara kebutuhan masyarakat juga banyak yang harus dibiayai dengan APBD Perubahan sehingga menolak menambah anggaran POKIR dan BIMTEK Anggota DPRD. Di sisi lainnya, Badan Anggaran dengan kuasa yang mereka punya tidak bergeser dari sikapnya untuk menambah anggaran POKIR dan BIMTEK. Tarik ulur ini berlangsung sejak awal pembahasan APBD Perubahan 2023 hingga Jumat, 8 September 2023 tidak menemui solusi sehingga TAPD Kabupaten Alor memutuskan meninggalkan ruang sidang DPRD Alor pada Sidang Badan Anggaran, Jumat 08 September 2023.
Badan Anggaran DPRD Alor mengusulkan penambahan PAD di APBD Perubahan 2023 sebagai senjata memuluskan niat mereka menambah anggaran untuk POKIR dan BIMTEK tetapi menurut pejabat daerah itu dalam limit waktu yang tinggal beberapa bulan mengakhiri Tahun Anggaran 2023, mustahil pemerintah mencapai target berdasarkan usulan menaikan PAD oleh Badan Anggaran DPRD Kabupaten Alor.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor Sulaiman Sings, SH ketika dikonfirmasi media ini melalui pesan whatsApp, Minggu (10/09) tidak mau berkomentar banyak.
Politisi Partai Golkar ini justru mempersilahkan media ini untuk mengkonfirmasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Alor.
“Coba informasi yang lebih akurat terlebih dahulu ke TAPD ya d. Lebih akurat dan bijakana, adik minta info saja ke TAPD ya,” kata Sings masih melalui pesan singkat whatsApp.
Sekedar mengingatkan, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat minta jangan pilih orang bodoh. Pilih yang pintar tetapi pintar yang peduli. Jangan pintar yang rakus. Kalau pintar yang rakus, kita punya juga dia ambil habis semua. Ini bahaya!
Permintaan agar jangan memilih orang bodoh ini dikemukakan Gubernur NTT dalam sambutannya ketika meresmikan Gedung Baru Kantor DPRD Kabupaten Alor di Kalabahi, Selasa (23/05).
Dihadapan Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP, Sekda Alor, para asisten dan pimpinan organisasi perangkat daerah, anggota DPRD Alor, tokoh masyarakat dan tokoh agama, orang nomor satu di Nusa Tenggara Timur ini kala itu minta agar jangan pilih orang bodoh.
Laiskodat mengingatkan agar pilih yang pintar tetapi pintar yang peduli. Jangan pintar yang rakus. Kalau pintar yang rakus, kita punya juga dia ambil habis semua. Ini bahaya.
“Kalau dia pintar, peduli dan berani maka dia telah memenuhi tiga karakter menjadi dasar membangun manusia, ini tiga karakter dasar yang sebenarnya harus dimiliki oleh pemimpin,” ungkapnya.
Yang menarik Laikodat mengaku gedung baru DPRD Alor yang dibangun dengan total anggaran Rp. 25 Milyar lebih ini merupakan gedung yang sangat mewah. “Gedung ini di Kupang juga tidak ada gedung yang model begini, hanya ada di Alor saja,” sebut mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini.
Politisi Partai Nasdem ini menegaskan setuju bahwa sehebat apapun fisik yang kita bangun kalau sumber daya manusianya tidak kita siapkan maka yang mendiami gedung yang indah ini sebenarnya dia tidak layak untuk masuk dalam gedung ini.
Ditegaskan Laiskodat, standar kemewahan gedung ini harus juga berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan, tingkat kepedulian dan tingkat keberanian dari setiap orang yang masuk di dalam gedung ini.
Menurut dia, manusia itu punya ukuran cuma itu, jadi orang cerdas tetapi kalau dia kurang berani ya juga tidak berguna. Manusia pintar tetapi kalau tidak peduli maka harta orang bersih semua. Jadi, karakter orang yang paling ditakuti oleh semua manusia adalah pintar, berani, rakus. Wah … itu bahaya. Itu semua habis.
Tetapi sama juga karakter manusia yang kedua yang juga berbahaya yakni rajin tetapi bodoh. Ini juga bahaya, sama bodohnya. Saking rajinnya dia mengerjakan semua tetapi karena bodoh, semuanya salah. Setengah mati kita mau memperbaikinya, tandasnya.*** morisweni