Pantai Wisata Mali Sudah Dilengkapi Perahu Bebek dan Perahu Wisata Pemantau Dugong

Berlatar Parahu Bebek, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Ripka Sukemi Jayanti sedang menyampaikan sambutan saat Launching Pemanfaatan Perahu Bebek dan Perahu Wisata Pemantau Dugong di Pantai Wisata Mali, Jumat (27/01). FOTO:MORISWENI/RP
Berlatar Parahu Bebek, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Ripka Sukemi Jayanti sedang menyampaikan sambutan saat Launching Pemanfaatan Perahu Bebek dan Perahu Wisata Pemantau Dugong di Pantai Wisata Mali, Jumat (27/01). FOTO:MORISWENI/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini kabar gembira buat wistawan lokal dan manca negara yang doyan menikmati panorama dan keindahan Pantai Wisata Mali.  Di Pantai Wisata Mali, Dinas Pariwisata Kabupaten Alor sudah menambah fasiltas penunjang destinasi wisata bahari itu dengan menyiapkan 5 (lima) unit parahu bebek dan 1 (satu) unit perahu wisata pengamatan dugong. Lounching dan ritual adat pemanfaatan fasilitas pendukung sudah dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, Ripka Sukemi Jayanti, bersama pawang dugong Onesimus Laana, Jumat (27/01).   

Untuk bidang pariwisata sebagaimana amanah yang dititipkan kepada kita, rasa tanggung jawab terhadap amanah ini, apa yang menjadi tanggung jawab diberikan oleh  Bupati  dan Wakil Bupati Alor dapat  kita wujudkan saat ini  melalui lounching pemanfaatan perahu wisata pengamatan dugong dan perahu bebek yang merupakan wujud dari pada program kegiatan Dinas Pariwisata di Tahun 2022, sebut Aty Obidje demikian nama keren Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor. 

Bacaan Lainnya

Menurut Aty Obije, maksud dari keberadaan 5 (lima) unit perahu bebek dan 1 (satu) unit perahu wisata pengamatan dugong adalah semata-mata bagaimana menumbuhkan pariwisata, membuat orang bersimpati, berkeinginan, berkehendak untuk datang menikmati setitik sorga yang ada di Kecamatan Kabola, khususnya ada di Mali Bech ini.

Khusus untuk 1 (satu) unit perahu wisata pemgamatan dugong itu terang Aty Obije tidak bermaksud menyaingi nelayam tradisional di Mali yang selama ini menggunakan jasa perahu milik mereka untuk mengantarkan tamu ke habitat dugong. “Nellayan yang selama ini menyediakan jasa melalui perahu tradisional tetap jalan. Yang disiapkan Dinas Pariwisata ini hanya untuk melayani tamu Pemda atau tamu VIV,” ujarnya.

Panorama alam yang luar biasa, anugerah yang Tuhan titipkan yang ada di Mali ini demikian Aty, kita bisa manfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga orang berkeinginan hati, berkehendak untuk datang dan menikmati anugera Tuhan yang luar biasa ini. Melalui  pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata, atas ijin  Bupati Alor pihaknya boleh bergeliat,  boleh memanfaatkan potensi yang ada dengan terus melengkapi sedikit demi sedikit fasilitas penunjang yang ada di destinasi wisata Mali ini.

Untuk itu demikian Aty  Dinas Pariwisata menaruh harap agar dengan disiapkannya fasilitas penunjang ini dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkehendak hati, meluangkan waktu  berwisata di Mali dan bisa menggunakan fasilitas yang kami siapkan ini dengan sebaiknya.

“Kami Dinas Pariwisata berharap kehadiran fasilitas ini dapat dijaga dengan baik  sehingga masa usianya makin panjang. Jangan hari ini kita Lounching dan manfaatkan, dua hingga tiga bulan ke depan fasilitas ini menjadi besi tua atau mangkrak,” ujar Aty mengingatkan,

Aty Obije  minta dan menghimbau kepada teman-temannya yang bekerja di dinas yang ia pimpin saat ini untuk pekah hal ini. Terus melakukan pembenahan, penataan, pemeliharaan atas aset negara dan daerah agar bisa membantu ‘pundi-pundi’ daerah. Kita Siapkan fasilitas ini di satu sisi tetapi di sisi yang lain kita juga dituntut meraih sedikit demi sedikit rupiah yang kita sumbangkan bagi pendapatan asli daerah (PAD).

Jadi, target PAD yang dipatok di Dinas Pariwisata beberapa tahun terakhir dan tahun ini cukup besar.  

Untuk diketahui,  satu demi satu gebrakan dilakukan Ripka Sukemi Jayanti ketika dipercaya Bupati Alor saat ini memimpin Dinas Pariwisata untuk memgembangkan pariwisata Alor. Tugu Lilin yang dikenal sebagai destinasi wisata kota sudah dilounching dan sedang dimanfaatkan,  oleh masyarakat begitu Aty Obije dipercayakan memimpin Dinas Pariwisata.  

Daya juangnya yang gigih berbuah hasil setelah meyakinkan Kementrian Pariwisata RI tahun ini sehingga ikut keciprat Dana DAK sebesar Rp. 2,7 Milyar lebih yang sebagian diarahkan untuk membenahi Pantai Wisata Mali. Kegiatan fisik membenahi Pantai Wisata Mali sedang dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Sebagaimana yang disaksikan media ini, setelah louncing pemanfaatan perahu bebek dan perahu wisata pengamatan dugong, dilanjutkan dengan ritual adat yang dipandu langsung oleh pawang dugong yang juga tokoh masyarakat Mali  Onesimus Laa.

Usai ritual adat,  dipandung langsung Onesimus Laa beberapa dari undangan lounching menggunakan perahu wisata pengamatan dugong menuju habitat dugong untuk melihat langsung seperti apa keberadaan dugong yang sudah dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Alor yang ramai dikunjungi wisatawan.   *** morisweni

Pos terkait