KALABAHI,RADARPANTAR.com-Komandan Komando Resort Militer (Komandan KOREM) 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, SH, MM mengunjungi Alor sejak Sabtu 29 Juli 2023. Salah satu agenda dalam kunjungan bersama Ketua Persit KCK Koorcab REM/161 PD IX/UDY Ny. Ina Maria Febriel Buyung Sikumbang itu adalah melakukan tatap muka dengan personil KODIM 1622 Alor. Di acara tatap muka yang berlangsung Senin 31 Juli 2022, orang nomor satu di KOREM Wira Sakti itu menyerahkan 40 unit motor honda jenis CRF yang merupakan bantuan dari Kementrian Pertahanan Republik Indonesia kepada para Babinsa di KODIM 1622 Alor sebagai kendaraan operasional.
Motor ini dilengkapi helm kan, gunakan helm pada saat menggunakan kendaraan ini supaya bisa terhindar dari ancaman jika terjadi kecelakaan, pinta Febriel usai menyerahkan secara simbolis bantuan kendaraan operasional dari Kementrian Pertahanan RI kepada sala seorang Babinsa di Aula Makodim Alor, Senin (31/07).
Para Babinsa penerima bantuan kendaraan operasional, Febriel minta agar memelihara dan merawat kendaraan yang diberikan ini karena jika terjadi kerusakan juga duit para Babinsa yang akan digunakan sebagai untuk membiayai ongkos perbaikan.
Jadi, saya pikir begini … itu kan fungsi dari kementrian. Menjadi tanggung jawabnya menyiapkan peralatan bagi prajurit dalam melaksanakan tugas. Tidak ada hubungan pembagian motor dari Kementrian Pertahanan RI karena kebetulan Menteri Pertahanan salah satu kandidat Calon Presiden RI itu tidak ada, tepis Febriel menjawab wartawan soal kemungkinan adanya muatan politik dalam pemberian bantuan sepeda motor karena Menhan RI Prabowo Subianto hampir pasti diusung GERINDRA dan PKB sebagai salah satu kontestan di kontestasi Pemilihan Presiden 2024 mendatang. .
Prabowo Subianto itu kan melekat fungsi sebagai Menteri Pertahanan RI dimana salah satunya menyiapkan alusista bagi TNI, termasuk Babinsa yang merupakan bagian dari TNI Angkatan Darat.
Babinsa inikan menurut Danrem Febriel tulang punggung, ujung tombak kita di lapangan, bagaimana dia bisa bertugas dengan baik, menjaga wilayah, termasuk ikut mengsukseskan pesta demokrasi, membantu pemerintah daerah dan kepolisian melakukan pengamanan kalau kesulitan dalam sarana transportasi. “Saya kira seperti itu. Jangan diintepretasi dengan hal-hal lain. Ini murni untuk membantu prajurit sebagai tanggung jawab Kementrian Pertahanan menyiapkan alusista untuk TNI, termasuk TNI Angkatan Darat,” ungkapnya Febriel menambahkan.
Kalau kita netral harga mati, ujarnya sembari meminta teman-teman media membantu kalau ada anggota saya yang mungkin keluarganya ikut calon legislatif terus ada … ya sampaikan ke Pak Dandim.
Febriel menegaskan kunjungan kerjanya di wilayah KODIM 1622 Alor dimaksudkan untuk mengecek langsung tugas dan tanggung jawab yang diberikan, yang harus dikerjakan oleh anggota berkaitan dengan tugas TNI dalam perbantuan kepada pemerintah daerah ataupun tugas-tugas dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat.
Selanjutnya demikian Febriel perlu mengetahui kondisi ril anggotanya sehingga ia bisa menjamin bahwa tugas-tugas yang diberikan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Secara prosentase kata Febriel jumlah personil satuan jajaran KOREM itu baru 53 % namun dibandingkan dengan KODIM lain, Alor masih lebih baik, dimana kekuatan personil mencapai 45 %. “Memang kita ada upaya untuk melakukan penambahan tetapi itu sangat bergantung dengan sebaran atau dukungan dari atas. Tetapi sejauh ini dengan kekuatan 45 % walaupun masih ada kekurangan tetapi tugas dan tanggung jawab yang diberikan itu masih bisa dilaksanakan dengan baik. Kita berharap dukungan personil dari satuan atas bisa kita dorong ke KODIM Alor itu untuk melengkapi kekurangan personil yang ada,” ungkapnya.
Ditambahkan Febriel, kegiatan yang dilakukan baik itu kegiatan program maupun non program sudah sangat banyak, seperti kegiatan pompa hydran atau TNI Manunggal Air, dimana program dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mengakses air bersih.
Jadi, kita membantu untuk mendekatkan air ke perkampungan dengan menggunakan sistim pompa hydran. Pompa hydran ini pompa yang menggunakan sistim gratifikasi sehingga tidak perlu dengan tenaga listrik untuk bisa menggerakannya, pungkas Febriel.
Sampai dengan kondisi terkini terangnya, sudah 15 titik yang telah terpasang, tersebar di beberapa kecamatan di Alor untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. “Kita juga tentunya mengajak pemerintah daerah bersama-sama berkolaborasi. Apa yang dilakukan ini kan sebagai contoh kepada pemerintah daerah. Kita berharap pemerintah daerah bisa merespon kegiatan ini sehingga masyarakat yang lain juga dapat merasakan atau dengan muda mengakses air bersih,” harapnya.
Kemudian tambah Febriel, program RDLH atau rehab rumah tidak layak huni bagi masyarakat. Program ini kita lakukan dengan menggandeng perbankan, rekan-rekan dari pihak pengusaha dan pihak lain yang memiliki keinginan yang baik untuk bisa memberikan bantuan, apakah itu berupa CSR dari perusahaan yang kita wujudkan menjadi pembangunan rumah tidak layak huni.
“Dalam tahun ini di KODIM 1622 Alor sudah ada 3 unit rumah yang sudah kita alokasikan dan bangun untuk masyarakat. Ini dilakukan tidak hanya di Alor saja tetapi di seluruh KODIM yang ada di NTT. Itu bentuk kerja sama kita dengan stake holder yang ada, rekan-rekan dari pihak perbankan, pengusaha yang mendonasikan dalam bentuk CSR untuk mendukung program RDLH,” ungkapnya menambahkan.
Untuk seleksi menerimaan calon prajurit tegas Febriel, semuanya berlaku sama, siapapun, termasuk masyarakat ataupun keluarga besar tentara yang ada di Alor. Tidak hanya keluarga besar prajurit tetapi masyarakat umum, sekara ng aksesnya itu lebih muda. Pendaftaran awal itu menggunakan sistim online. Setelah online diverifikasi baru melakukan seleksi secara langsung di tingkat KOREM.
Sebagai informasi, tahun ini seleksi penerimaan SECABA itu pendaftaran secara online itu peminatnya sudah kurang lebih 2 ribu orang. Memang peminatnya cukup banyak, namun alokasi atau quota yang diberikan itu sangat terbatas, tandasnya.
“NTT itu dapat alokasi kurang lebih 40 orang. Seperti itu lah. Satu tahun itu ada seleksi penerimaan Tamtama sebanyak 2 kali, penerimaan bintara itu 1 kali (penerimaan bintara khusus dan bintara atlit), 1 kali penerimaan perwira Akmil dan 1 kali penerimaan perwira dari lulusan sarjana, tetapi semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama” ujar Febriel.
Memang ada pemberian tunjangan kepada personil TNI yang bertugas di perbatasan. Yang selama ini sudah menerima itu personil yang bertugas di wilayah perbatasan darat, seperti Kabupaten Belu, TTU dan Kabupaten Kupang. Itu yang posisi satuannya betul-betul berbatasan darat. KODIM Alor inikan berbatasan laut dengan Republik Demokrat Timor Ledte (RDTL). Kita akan coba menyampaikan ke pimpinan apakah bisa mendapatkan tunjangan perbatasan bagi prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan laut. *** morisweni