Khotba Pdt. Ratu H. Djobo-Pay, S.Th Minggu Sengsara IV: Yesus Tau Siapa Diantara Para Murid Yang Bakal Menghianati dan Menyangkal-Nya

Pdt. Ratu H. Djobo-Pay, S.Th sedang berkhotbah ketika memimpin Ibadah Minggu Sengsara IV dalam Kebaktian Umum I di Jemaat GMIT Ichtus Puildon, Minggu (23/03/2025). FOTO:ITM
Pdt. Ratu H. Djobo-Pay, S.Th sedang berkhotbah ketika memimpin Ibadah Minggu Sengsara IV dalam Kebaktian Umum I di Jemaat GMIT Ichtus Puildon, Minggu (23/03/2025). FOTO:ITM

PUILDON,RADARPANTAR.com-Tiga Tahun bersama para murid mengemban misi pelayanan, Yesus sebetulnya sudah mengetahui siapa diantara para murid yang pada waktunya bakal menghianati dan menyangkal-Nya. Tetapi Yesus terus setia bersama para murid melayani Tuhan hingga akhirnya harus mati menebus dosa manusia.   

Demikian disampaikan Pdt. Ratu H. Djobo-Pay, S.Th dalam khotbanya saat memimpin Ibadah Minggu Sengsara IV di Kebaktian Umum Pertama Jemaat GMIT Ichtus Puildon, Minggu (23/03/2025).  

Bacaan Lainnya

Tiga bersama para murid Yesus membekali mereka supaya mereka memahami ajaran-ajaran  Kristus …  Supaya mereka memahami bagaimana cara dan keselamatan yang terjadi bagi dunia dan bagaimana para murid dipersiapkan untuk meneruskan tanggung jawab pelayanan, kata Ratu dihadapan jemaat yang hadir memenuhi Ibadah Minggu Sengsara IV. 

Waktu tiga tahun demikian Ratu, dipakai oleh Yesus untuk mengetahui isi hati para murid, siapa yang tulus melayani … siapa yang berkhianat kepada Yesus dan siapa yang menyangkal-NYA.  

Suasana Ibadah Minggu Sengsasara IV di Jemaat Ichtus Puildon, Minggu (23/03/2025). FOTO:MW/RP

Menurut Ratu, ternyata Yesus punya strategi yang sangat jitu untuk bisa melakukan perkara-perkara ajaib bagi keselamatan dunia dan manusia. Bukan hanya cara dan strategi yang jitu tetapi Tuhan Yesus punya tindakan yang luar biasa yang membuat kita bisa memahami betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan kita.

Dan, waktu, strategi dan tindakan Yesus itu kadang-kadang membuat kita tidak memahami apa yang Yesus maksud.  Tetapi waktu, tindakan dan cara hidup untuk menyelamatkan manusia hanya DIA dan BAPA saja yang tau, sebut Ratu.

Dikatakan Ratu, Tuhan tau waktunya sudah dekat, tugas dan tanggung jawab yang Bapa percayakan kepadanya di dalam dunia ini sudah tiba.  Tuhan tau waktu yang tepat ketika Bapa-nya pulang ke sorga yang kekal.

Dia menjelaskan,  pilihan waktu yang tepat supaya Tuhan menyatakan kuasanya kepada murid waktu menjelang masa paskah.  Perayaan paskah bagi orang Yahudi adalah perayaan keluarnya orang Israel dari Mesir menuju Kanaan.  Perayaan paskah bagi orang Yahudi adalah perayaan ketika mereka kembali dari pembuangan di Babilonia dan masuk Yerusalem sekalipun penuh dengan reruntuhan, tetapi karena ratapan yang mereka sampaikan kepada Tuhan, Tuhan memulihkan keadaan mereka, dan itulah paskah yang sesungguhnya.  Dan, Yesus menggenapai pristiwa paskah itu dengan kehadirannya sebagai manusia supaya paskah yang sesungguhnya membangkitkan kita semua, membangkitkan para murid untuk hidup di dalam Kristus, itu paskah yang sesungguhnya.  

Jemaat serius mengikuti jalan kebaktian dalam rangka merayakan minggu sengsara IV yang dipimpin Pdt, Ratu H, Pay-Djobo, S.Th. FOTO:MW/RP

Ratu menambahkan, di dalam perayaan paskah orang Israel, Yesus pilih waktu yang tepat, di suatu waktu di malam hari, mereka ada dalam jamuan kasih bersama. Yesus mau cari tau, kira-kira di meja makan, apa yang akan terjadi bagi dirinya dan bagi para murid.  Tuhan Yesus benar-benar mempersiapkan para murid untuk sebuah tugas pelayanan yang berdampak bagi kehidupan dunia dan juga bagi kehidupan manusia. Bukan hanya keselamatan para murid tetapi juga untuk keselamatan isi dunia dan keselamatan manusia.  

Menurut Ratu, Tuhan Yesus memilih waktu yang tepat bukan hanya untuk makan tetapi untuk menunjukan teladan hidup yang sesungguhnya bahwa DIA datang bukan untuk dilayani tetapi DIA datang untuk melayani.  Di meja makan, pristiwa yang mungkin menurut kita sederhana tetapi ternyata pristiwa di meja makan adalah pristiwa yang luar biasa yang Yesus lakukan bagi para murid.  Pembasuhan terjadi.  

Diakui Ratu bahwa tindakan Yesus kecil sekali … tindakan Yesus sederhana sekali … membuka ikat pinggang, mengambil basi dan membasuh kaki para murid.  Disitulah Yesus mau menyatakan dirinya sebagai anak Allah dan juga sebagai anak manusia.  Disitulah tempat bagaimana Yesus memperkenalkan dirinya supaya semua orang ketahui bahwa DIA adalah anak Allah yang hidup. DIA adalah manusia yang mengosongkan dirinya turun ke dalam dunia menjadi sama dengan manusia, sebagai seorang hamba yang mau melayani dan meyerahkan diri hingga mati diatas kayu salib hanya untuk satu tujuan yang mulia, supaya saya dan saudara-saudara  bisa selamat dari dosa dan kesalahan.  

Hari ini dibawa terang Thema “Teladan Merendahkan Diri dan Melayani”, kita belajar cara, strategi, tindakan dan waktu Yesus yang sempurna untuk melayani saya dan saudara-saudara, melayani para murid dalam kerendahan hati, ujar Ratu.  

Bicara tentang keteladanan demikian Ratu, kita bicara tentang contoh, bicara tentang keteladanan kita bicara tentang pola, model. Dan waktu, cara dan tindakan Yesus menjadi sebuah model yang paling utama supaya para murid meneladani sikap hidup dari pada Yesus. Yesus tepat waktu, Yesus orang yang disiplin, Yesus orang yang setia, Yesus orang yang melayani dalam kerendahan dan Yesus selalu memilih diam supaya dengan diam Yesus melakukan perbuatan ajaib bagi semua manusia.  Itu satu teladan utama yang Yesus tunjukan kepada orang banyak.  

Teladan kedua yang Yesus menyatakan sikapnya merendahkan diri. Yesus tidak datang sebagai bos,  Yesus tidak datang sebagai Tuan, Yesus tidak datang sebagai orang yang punya segala-galanya tetapi Yesus datang untuk menyatakan kerendahan hatinya mau melayani dengan sungguh-sungguh supaya melalui kehidupannya manusia diselamatkan dan hidup kekal menjadi hidup sejahtera, pungkasnya.  

Dia menambahkan, Yesus merendahkan diri supaya manusia juga tau merendahkan diri.  Waktu, cara, strategi dan tindakan Yesus menolong para murid supaya ketika melanjutkan karya pelayanan, mereka melakukan pelayanan dengan segenap hati, segenap jiwa,   segenap akal budi    dan segenap kemampuan yang mereka terima dari padaNYA.  

Berikut khotba Pdt. Ratu yang dikutip media ini, Yohanis 13:1-20, bahkan di ayat-ayat selanjutnya menyatakan sikap Yesus yang sempurna untuk melanjutkan bagaimana DIA datang dalam dunia ini.  Melayani dalam kerendahan hati dan melayani dengan segenap hati, sekalipun ditengah pelayanan ada penghianatan dan ada penyangkalan.  

Ketika Yesus bilang supaya pelayanan sempurna, IA tahu murid-muridnya dipersiapkan sampai kepada kesudahan.  

Dari teladan Yesus untuk melayani dalam kerendahan hati, DIA mau melayani dengan penuh cinta kasih.

Ayat 1 Injil Johanis 13 menyatakan kepada kita semua sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa, sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridnya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahan.

Tindakan yang Yesus buat adalah tindakan penuh kasih, tindakan yang berbelas kasihan,  tindakan yang menunjukan kasih Allah kepada dunia dan manusia, tindakan yang penuh cinta kasih supaya  para murid belajar dari sikap hidup Yesus dan mau mengasihi  … pelayanan pelayanan, mencintai pelayanan dan mengikut Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Dari refleksi Firman Tuhan ini, melalui Thema Teladan Merendahkan Diri dan Melayani, kita mau dikasitau, tidak semua kita bersih.  Tindakan yang dilakukan Yesus adalah tindakan membersihkan diri kita supaya dosa kita diampuni. Tindakan pembersihan supaya kita disucikan dari cela dosa kita, agar kita bisa menikmati hidup, menikmati pelayanan dan bisa menjadi berkat bagi semua orang.

Apa yang mau kita buat setelah Yesus mati di Kayu Salib, setelah Yesus naik ke sorga dan setelah perayaan Paskah. Mari kita meneladani sikap hidup, perbuatan Yesus, kita perlu tepat waktu, mari kita belajar untuk tepat waktu, berdisiplin supaya teladan yang Yesus nyatakan kepada kita menjadi berarti dalam seluruh perjalanan hidup kita. Kita disuruh untuk merendahkan diri kita, kita disuruh untuk melayanai dengan segenap hati,  segenap jiwa  dan segenap akal budi kita melalui proses pembasuan.

Di beberapa capsem FB bilang seperti ini, para murid dibasuh kakinya supaya mereka tidak baga’e kaki, supaya mereka tidak baku tendang tetapi mereka melangka bersama-sama untuk saling melayani, saling mendukung dan melalui pelayanan mereka nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan Yesus tidak membasuh tangan supaya kita tidak mencuri, kita tidak tangan panjang tetapi Tuhan Yesus membasuh kaki supaya setiap orang memberi dirinya untuk melayani Tuhan dengan segenap hati.

Tidak semua kita bersih. Tetapi penyucian dosa dihadapan Tuhan membersihkan kita supaya melayani dengan penuh suka cita.  

DIA tertikam oleh karena pemberontakan kita. Lambung yang tertikam suapa darah dan air yang mengalir itu menyucikan dosa saya dan saudara-saudara. Mau kah kita berjalan bersama dengan Tuhan Yesus … maukah kita melayani Yesus dalam kerendahan hati, maukah kita memberi diri untuk melayani dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi kita karena Kristus telah menyucikan kita dari segala dosa dan kesalahan kita.  

Tinggal tiga minggu kita merayakan paskah,  paskah yang sesungguhnya menolong kita untuk memahami bahwa Kristus telah melayani kita supaya dengan pelayanan yang sempurna kita dibangkitkan untuk hidup sebagai orang-orang yang di dalam Tuhan. Pola pelayanan kita harus pola pelayanan yang baru, pola berpikir kita harus pola berpikir yang baru, pola hidup kita mesti harus pola hidup yang baru dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  

Sebagai pelayanan dalam gereja, ada pendeta, penatua, diaken, pengajar dan seluruh komponen pelayanan … jangan terlalu gila hormat. Jangan terlalu angkuh untuk untuk melayani, jangan menganggap diri terlalu penting karena ketika kita melayani dalam kerendahan hati kita sementara melayani Tuhan dan melayani jemaat yang dipercayakan kepada kita.

Ada yang merasa diri paling hebat dan karena itu mau kerja sendiri-sendiri, ada yang menganggap diri paling hebat dan karena itu tidak perlu orang lain. Belajar dari Firman Tuhan hari ini yang Yesus nyatakan dalam waktu, tindakan dan strategi, DIA mau supaya kita saling membantu, saling melayani dan mendukung pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan. Tuhan Yesus akan mengakhiri kehidupannya tetapi perjuangan dan pelayanan tidak akan berakhir sekarang dan sampai selama-lamanya. Dia akan naik ke sorga menunggu kita supaya kita juga turut mempertanggungjawabkan karya pelayanan kita di tengah-tengah dunia. Tuhan menolong kita untuk menjadi teladan dan memberi kehidupan kita menjadi berkat dimanapun kita pergi. ***  

Pos terkait