KALABAHI,RADARPANTAR.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP punya penilaian tersendiri terhadap Kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang melahirkan kebijakan membangun semua jalan propinsi di kabupaten/kota di NTT. Luar biasa gubernur kita ini. Terimakasih Gubernur NTT, terimakasih VBL. Kalau bukan VBL sampai kiamat juga tidak mungkin jalan propinsi NTT dibangun seluruhnya oleh pemerintah propinsi.
Luar biasa Gubernur VBL ini, kita Alor saja dapat Rp. 100 Milyar lebih untuk bangun jalan propinsi. Sekarang ada bongkar dari Kokar-Tulta-tembus Mali. Itu kalau bukan Viktor Laiskodat, sampai 300 tahun mendatang, bahkan sampai kiamat atau hingga 100 gubernur ke depan juga tidak mungkin jalan itu propinsi bangun, sebut magister administrasi publik jebolan Undana Kupang ini.
Djobo mengaku tidak mengetahui seperti apa pandangan Bupati lain di NTT terhadap Gubernur NTT saat ini, Viktor Bungtilu Laiskodat. Tetapi kita orang Alor harus bersyukur dan berterima kasih, karena saya orang birokrat baru naik jadi bupati sehingga saya ikuti persis.
Menurut dia, bukan berarti Gubernur NTT yang lain tidak bekerja, ada kerja tetapi fokus untuk ruas jalan propinsi ini ditelantarkan, tetapi bupati yang orang caci maki karena masyarakat tidak mengetahui mana ruas jalan kabupaten, mana juga ruas jalan propinsi, mana urusan pemerintah kabupaten, mana pula urusan pemerintah propinsi. Dorang pikir itu bupati punya urusan semua, padahal jalan propinsi itu menjadi kewenangan propinsi untuk dibangun.
Orang model Viktor Bungtilu Laiskodat demikian Djobo, harus kita sepakat untuk pilih kembali, kecuali VBL tidak mau lagi, itu soal lain. Tetapi kalau VBL masih mau maka kita harus pilih kembali, kalau bisa kita aklamasikan. Bila perlu masyarakat NTT secara aklamasi memilih kembali VBL memimpin NTT. Kita rubah Undang-Undang untuk masa VBL saja.
Sebagai Bupati Alor, Djobo mengusulkan agar Undang-Undang untuk pemilihan Gubernur NTT itu harus diaklamasikan. Karena saya kerja di pemerintahan selama 43 tahun. Kalau saya omong kosong coba tanya para Bupati Alor sebelum saya. Betul ko tidak kalau baru di jaman VBL semua ruas jalan propinsi di Alor dibangun.
Jadi, untuk pemilihan Gubernur NTT itu diatur khusus untuk periode 5 tahun mendatang itu menggunakan UU aklamasi, karena itu undang-undang yang ada saat ini harus dirubah.
Djobo menegaskan bahwa VBL adalah gubernur yang memiliki ketulusan hati untuk bekerja melayani rakyat NTT. Kalau ada sedikit keras itu keras untuk membangun NTT. NTT ini karena warga keras wataknya sehingga harus dipimpin oleh pemipin berwatak keras dan bernyali tinggi. “Masyarakat kita di NTT ini sudah tidur terlalu panjang. Dan mengharapkan berkat turun dari langit. Tidak jaman lagi batu karang ini dirubah jadi roti. Dan air laut ini bisa diubah jadi anggur, kita harus kerja,” ujarnya sembari menambahkan, pola kemiskinan di NTT masih dipengaruhi oleh faktor malas dan bodoh. Tidak mau bangkit dari keterpurukan, itu bodoh. Karena itu NTT butuh pemimpin berkarakter keras baru bisa kita bangkit. Dan itu hanya ada di VBL, karakter kepemimpinannya cocok dengan era sekarang, era yang tidak saja duduk mengharapkan berkat turun dari langit atau berkat turun dari pusat.
Orang seperti VBL ini fisiknya masih energik, pikirannya bagus dan selalu berada di tengah rakyat. Tidak ada Gubernur yang seperti VBL, sebelumnya ada Ben Mboy yang selalu ada di masyarakat, omong dan buat, terang Djobo terus memuji.
Termasuk gubernur, terimakasih banyak, terimakash gubernur. Selama Kabupaten Alor ini menjadi bagian dari NKRI, ini kali baru Jalan-Jalan Propinsi itu dibangun dengan baik, sebutnya.
Saking bangganya Djobo menyampaikan terimakasih kepada Tuhan Allah, karena Tuhan Allah tempat Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Gubernur NTT untuk membangun jalan propinsi di NTT, termasuk jalan propinsi yang ada di Alor yang mendapatkan Rp. 100 milyar lebih.
Djobo minta kepada DPRD NTT untuk memberikan dukungan kepada Gubernur NTT yang melahirkan kebijakan membangun jalan propinsi yang ada di kabupaten/kota di NTT. “Teman-teman di DPRD propinsi juga harus memberikan dukungan terhadap kebijakan Gubernur NTT. Dan harus lihat lokasi pada saat melakukan kunjungan kerja, aada kerja dimana. Tetapi jangan pakai kampanye bilang kamu yang paksa gubernur bangun ini jalan. Gubernur pinjam uang juga kamu ribut koq,” ungkap Djobo.
Menurut Djobo, bangun jalan propinsi di NTT dengan meminjamkan uang kepada pihak ketiga yang dilakukan oleh VBL merupakan kebijakan spektakuler. Ini hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang bernyali tinggi dan berani mengambil resiko seperti VBL.
Oleh karenanya mantan Camat Alor Timur ini minta kepada masyarakat Kabupaten Alor untuk memilih dan memenangkan VBL di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT pada Tahun 2024. *** morisweni