Calon Paskibraka Kabupaten Alor Memasuki Tahapan Latihan Gabungan Bersama TNI-Polri

Ini salah satu sesi latihan gabungan antara Paskibraka dan pasukan 45 yang berasal dari TNI-Polri. FOTO:MW/RP
Ini salah satu sesi latihan gabungan antara Paskibraka dan pasukan 45 yang berasal dari TNI-Polri. FOTO:MW/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com- Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 Tingkat Kabupaten Alor memasuki tahapan latihan gabungan bersama pasukan 45 dari unsur TNI-Polri. Calon Paskibraka ini berasal dari sejumlah SMA di Kalabahi-Ibukota Kabupaten Alor dan utusan SMA dari beberapa kecamatan.  

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Alor, Mesak Blegur, S.Pi di Ruang Kerjanya, Jumat 909/08/2024) mengatakan,  30 Calon Paskibraka yang lolos seleksi akhir dan sedang mengikuti latihan persiapan ini berasal dari berbagai SMA di Kabupaten Alor,  ada SMA Negeri 1 Kalabahi,  MAN Kalabahi, SMA Katholik, SMA Karisten 1, SMA Kristen 2 Kalabahi, SMA Kabola, SMA ABAD dan beberapa sekolah lainnya.  

Bacaan Lainnya

Sedangkan 2 orang yang kita lakukan seleksi untuk mewakili Kabupaten Alor di Paskibraka Tingkat Propinsi Nusa Tenggara Timur, sebut Blegur.  

Menurut dia, calon Paskibraka yang lolos seleksi akhir ini  sudah melakukan latihan sejak 8 Juli 2024. Sejak 8-24 Juli Calon Paskibraka diberikan pelatihan oleh Purna Paskibraka. Kemudian 24 Juli-17 Agustus 2024 itu pelatihan diambil alih oleh TNI dari KODIM 1622 Alor.

Selanjutnya,  tanggal 8 Agustus 2024 Calon Paskibraka sudah melakukan latihan gabungan dengan Pasukan 45 yang diambil dari TNI/Polri. “Sebenarnya Pasukan 45 itu  bisa direkrut dari Purna Paskibraka, tetapi karena keterbatasan dana dalam penyiapkan kostum sehingga setelah dilakukan koordinasi dengan pimpinan TNI/Polri diambil lah anggota TNI/Polri untuk Pasukan 45,” ujar Blegur.  

Latihan gabungan bersama dengan TNI/Polri ini tambah Blegur, akan berlangsung hingga Tanggal 15 Agustus 2024.

Dikatakannya, di pemusatan latihan Paskibraka itu diawali dengan kegiatan Gladi Sentra  atau pembukaan pelatihan yang secara resmi dilakukan oleh Penjabat Bupati Alor. 

PadaTanggal 12 Agustus 2024 nanti kata Blegur,  selama satu pekan, 30 orang Calon Paskibraka ini akan kita dinginapkan di hotel untuk mengikuti kegiatan Desa Bahagia, mereka baru akan meninggalkan penginapan itu pada Tanggal 18 Agustus 2024 setelah menyelesaikan tugas.  

Menurut Belgur,  30 Calon Paskibraka ini sebelum  tampil  mengibarkan bendera pada Tanggal 17 Agustus 2024 terlebih dahulu akan dilakukan pengukuhan  oleh Penjabat Bupati Alor pada Tanggal 16 Agustus 2024.   

Dia mengaku, kegiatan latihan berjalan baik, anak-anak disiplin dan tertib. Kali ini oleh BPIP  peserta Paskibraka diarahkan pada pembentukan karakter generasi muda bangsa sesuai idiologi pancasila Karena itu  pada tanggal 5 Agustus 2024 silam selama satu hari penuh mereka mengikuti pembekalan yang berkarakter pancasila, nara sumbernya dari BPIP.   

Selama di hotel selama satu pekan, para calon Paskibraka juga akan diberikan materi pembinaan karakter, idilogi pancasila, wawasan kebangsaan dan lain sebagainya.  

Yang menarik demikian Blagur, bendera yang akan dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 2024 di seluruh kabupaten/kota dan propinsi. Benderanya langsung diserahkan dari pusat atau BPIP tanpa jahitan sambungan  berukuran 2 X 3 meter. Bendera itu sudah diserahkan kepada para bupati/walikota, gubernur pada tanggal 7 Agustus 2024 bersama naska asli teks pancasila dan teks proklamasi yang ditulis tangan.  

Untuk diketahui, kegiatan Paskibraka itu sebelumnya ditangani  Kementrian Pemuda dan Olah Raga, tetapi berdasarkan Paraturan Presiden Nomor 51 Tahun, kewenangan penyelenggaraan Paskibraka itu diserahkan kepada Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP).  

Karena sudah menjadi kewenangan BPIP maka  jelas Blegur, di propinsi  dan kabupaten/kota, kewenangan penyelenggaraan itu dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Menurut Blegur, mestinya sejak Tahun 2022 penyelenggaraan Paskibraka di Propinsi dan Kabupaten/Kota sudah harus dilakanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, tetapi karena didaerah belum siap terhadap pengalihan kewenangan ini sehingga beberapa kabupaten/kota dan propinsi baru dilaksanakan Tahun 2023.  

Untuk di Kabupaten Alor kata Blegur, kewenangan penanganan Paskibraka oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik baru dilakukan Tahun 2024.

“Berdasarkan evaluasi kami dengan BPIP itu Tahun 2024 itu secara nasional penyelenggaraan Paskibraka sudah 100 % ditangani oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, baik di tingkat propinsi maupun di kabupaten/kota” sebut Blagur.  

Blegur kemudian merinci bahwa penyelenggaraan Paskibraka di Kabupaten Alor itu ada tahapannya. Sebelum diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Idiologi Pancasila itu seleksi calon dilakukan secara manual, tetapi setelah ditangani BPIP, seluruh tahapan proses itu dilakukan secara online.

Jadi, mulai dari tahapan pendaftaran calon Paskibraka itu dilakukan sendiri oleh calon (siswa/siswi) secara online. Tahapan selanjutnya itu mereka melakukan tes wawasan kebangsaan yang juga dilakukan secara online, sebut Blegur sembari menambahkan, setelah lolos seleksi wawasan kebangsaan baru mereka masuk dalam seleksi intelejensi umum secara onile. Lolos dari seleksi intelegensi umum baru masuk dalam psiko tes.  

Menurut Blegur, kelulusan peserta di semua tahapan seleksi ini tidak ditentukan oleh pihak kabupaten, tetapi semuanya ditentukan oleh pusat berdasarkan tes online.

Dikatakannya, setelah peserta lolos seleksi psiko tes baru mereka mendatangi Kantor Kesbangpol untuk melakukan tahapan seleksi selanjutnya dengan melibatkan TNI, tenaga kesehatan dan Purna Paskibraka.

Di tes kesehatan itu ada tes fisik,berat badan, tinggi badan. Sesuai ketentuan calon Paskibraka yang lolos seleksi itu peserta dengan tinggi badan 170 CM untuk peserta laki-laki dan 165 CM untuk perempuan.

Tetapi terangnya,  banyak daerah termasuk kita di Alor sulit untuk mendapatkan 170 CM dan 165 CM, karena pihaknya menyurati BPIP untuk meminta diskresi bahwa di daerah sulit sehingga diberikan kebijakan.  

Selain tes kesehatan, peserta juga dilakukan tets parade, terkait dengan baris-berbaris yang dilakukan oleh TNI dengan Purna Paskibraka.  

Dan, di tahap akhir calon Paskibraka dilakukan seleksi kesamaptaan berupa pus up, sit up, lari, skot jam dan lain sebagainya yang nilainya dikirim ke pusat dan ditentukan kelulusannya oleh BPIP, baik untuk Paskibraka Kabupaten/Kota, Propinsi maupun Paskibraka Nasional. Jadi, penentuan kelulusan semuanya ditentukan oleh BPIP dan itu dilakukan transparan, tandasnya.  

Untuk Alor menurut Blegur, yang mendaftar sejak awal itu sebanyak 360 siswa/siswi. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan  semua tahapan  yang ada didapatkan 30 siswa/siswi Calon Paskibraka yang lolos.   *** morisweni

Pos terkait