KALABAHI,RADARPANTAR.com-43 Tahun berkarya di pemerintahan, Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M. AP memahami benar seperti apa sosok yang harus dipilih rakyat menjadi anggota dewan, baik DPRD Kabupaten, Propinsi mapun DPR RI agar rakyat yang diwakili seorang anggota dewan bisa memperbaiki taraf hidupnya. Pemilu juga baru akan dihelat 2024 tetapi orang nomor satu di Nusa Kenari tercinta ini sudah mewanti-wanti rakyatnya. Djobo tidak menghendaki jika rakyatnya dikibuli dengan politik ‘dagang sapi’. Karenanya dia minta kepada rakyatnya agar jangan memilih calon anggota dewan yang setelah terpilih gampang menghianati aspirasi rakyat.
Jangan jadikan masyarakat Kabupaten Alor sebagai kelinci percoabaan, Masyarakat Alor punya harga diri, masyarakat Kabupaten Alor sudah pintar. Selama lima tahun ini kamu datang disini hanya akal-akal masyarakat, ajukan kamu punya program pilih kamu dulu baru nanti ini … nanti itu, sebut Djobo kepada wartawan media ini di Ruang Kerjanya, Rabu (20/07).
Untuk anggota DPR RI demikian magister administrasi publik jebolan Undana Kupang ini bahwa hanya 2 anggota DPR RI DAPIL Flores, Lembata, Alor yakni Julie Laiskodat dan Ahmad Johan yang bangun koordinasi dengan pemerintah daerah termasuk 1 orang anggota DPR RI DAPIL Timor, Sabu, Rote, Sumba Melkiades Laka Lena yang walaupun bukan daerah pemilihannya tetapi masih menaruh kepedulian terhadap Kabupaten Alor untuk menawarkan kepadanya tentang apa yang bisa dibantu ketika pemerintah dan rakyatnya mengalami bencana.
“Selama ini macam kita kena covid-19, Seroja tiga anggota DPR RI ini yang koordinasi dengan kami di Alor. Mereka bilang di saya Pak Bupati kira-kira apa yang bisa kita bantu. Itu yang dilakukan Ibu Julie Laiskodat, Pak Ahmad Johan dan Pak Melki Laka Lena ,” Djobo yang sedang menjalani periode kedua sebagai Bupati Alor.
Yang lain itu demikian Djobo, mungkin dia ada bantu daerah tetapi melalui partainya, tetapi tidak pernah koordinasi dengan pemerintah daerah. Dan itu yang paling celaka.
Tetapi kalau mulai sudah dekat Pemilu terangnya, mulai datang, masuk sampai ke gunung dan lemba pelosok Alor. Untuk apa ini.
Djobo minta agar masyarakat Kabupaten Alor tidak boleh terpengaruh. Kita masyarakat Alor ini bukan penumpang gelap di NKRI, kita ini penumpang resmi, kita bukan masyarakat bunda salah mengandung. Kita masyarakat Alor juga punya harga diri. Karena itu masyarakat Kabupaten Alor tidak boleh pilih lagi orang yang tidak memberikan perhatian terhadap pembangunan dan kemajuan daerah, terlebih ketika daerah ini ada dalam bencana dan badai.
“Tidak boleh pilih lagi itu, lihat orang yang betul-betul bisa memperjuangan aspirasi masyarakatn baik di DPR RI, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten. Tidak boleh pilih orang-orang yang menghianati aspirasi masyarakat. Dia punya diri aman-nyaman na sudah. Masyarakat datang selamat di rumah, dia pung istri yang keluar sapa bilang bapak tidak ada. Padahal masyarakat lihat dari luar dia pung suami punya kaki kelihatan dibalik kain pintu. Coba itu, mungkin bapak keluar rumah tidak bawa kaki,” tandas Djobo.
Menjadi anggota DPRD dan DPR RI itu harus punya budi. Masyarakat Kabupaten Alor saya minta supaya pilih manusia-manusia yang punya budi, manusia yang tidak saja miliki kedekatan dengan masyarakat tetapi memiliki budi, tidak saja memiliki program tetapi harus juga bisa mengeksekusi program berdasarkan aspirasi masyarakat, ini yang paling penting, pintanya.
Ini sudah mulai dekat begini, satu datang kiung kaung dengan mobil patroli, kita tanya na bilang ini orang yang datang. He, e, e, waktu kita kena seroja, kena banjir bandang dan kita kena covid kamu ada datang? Kamu tidak datang, menghubungi kita melalui telpon juga tidak. Orang-orang model begini masyarakat harus waspada sudah, pinta Djobo menambahkan.
Dia minta agar rakyat di daerahnya tidak boleh pilih orang sembarang itu, termasuk DPRD Kabupaten. Orang-orang yang hanya bisa bicara tetapi tidak bisa eksen berhenti pilih sudah.
Jangan memilih orang berdasarkan ketokohannya tetapi harus melihat budi baik dari orang yang masyarakat mau pilih, dia punya kedekatan dengan masyarakat sebagaimana pepata kuno orang Binongko yang menyebut ‘jangan lihat bodinya tetapi lihat dulu mesinnya,’.
Djobo mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Alor untuk tidak memilih anggota DPRD, DPR RI berdasarkan pertimbangan dari mana asal Partai Politiknya, tetapi lihat orangnya, artinya orang mana yang pakai itu partai itu yang dilihat. Jadi, sekali lagi jangan lihat partai baru pilih orang, lihat orangnya. Ada orang baik budi dan selalu dekat dengan rakyat, ada di tengah kesulitan masyarakat dia ada di partai apa saja, pilih dia. *** morisweni