Ruas Jalan Kabir-Kaera Rusak Tambah Parah, Polres Alor Diminta Usut Tuntas

Ini kondisi terkini Ruas Jalan Kabir-Kaera yang dikerjakan CV Fajar Baru Tahun 2023. FOTO:DOK
Ini kondisi terkini Ruas Jalan Kabir-Kaera yang dikerjakan CV Fajar Baru Tahun 2023. FOTO:DOK

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Kerusakan Ruas Jalan Kabir-Kaera yang sedang diusut Kepolisian Resort Alor bertambah parah. Warga minta penyidik Kepolisian Resort Alor serius mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan Ruas Jalan Kabir-Kaera yang dikerjakan CV Fajar Baru Tahun 2023.  

Dari Kabir-Ibukota Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, salah seorang tokoh muda wilayah itu, Aryanto Salamahi melaporkan bahwa kerusakan yang terjadi di Ruas Jalan Kabir-Kaera yang dikerjakan CV Fajar Baru semakin parah.  

Bacaan Lainnya

Kami minta kepada Kapolres Alor supaya serius mengusut dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Ruas Jalan Kabir-Kaera yang dikerjakan CV Fajar Baru.  

“Saya masyarakat atas nama Aryanto Salamahi minta kepada Bapak Kapolres untuk serius dalam menangani ini kasus yang sudah diaudit oleh tim Bapak di Tipikor Polres Alor. Terimakasih Bapak Kapolres,” pinta Salamahi melalui rekaman vide yang dikirim kepada media ini, (23/12/2024). 

Salah satu titik kerusakan Ruas Jalan Kabir-Kaera yang ditemukan tokoh pemuda Pulau Pantar, Aryanto Salamahi. FOTO:DOK

Sekedar informasi, pada  Tahun 2022, peningkatan Jalan Desa Strategis Kabir-Kaera mendapat alokasi  dana sebesar Rp. 2.836.970.655 yang  dikerjakan  CV Dwi Tama. Selanjutnya,  pada Tahun 2023 ruas jalan ini kembali mendapat suport anggaran Rp 3.669.223.105, dikerjakan  CV Fajar Baru.

Dan,  Tahun 2024 ini, pemerintah kembali mengsuport dana sebesar Rp. 4.917.480.966 yang  dikerjakan CV Merdinc.

Sepertti berita timordailynees.com beberapa waktu silam bahwa baru bertugas satu minggu sebagai Kasat Reskrim Polres Alor, IPTU. Anselmus Leza  memimpin anggota di unit  Tipikor  melakukan pemeriksaan lapangan proyek pekerjaan Ruas Jalan Kabir-Kaera yang saat ini tengah diperiksa oleh penyidik Tipikor Polres setempat.

Ansel dan anggotanya turun ke Pulau Pantar di lokasi pekerjaan tersebut, pada Selasa (22/10/2024) silam.

Ansel sebelumnya ketika dikonfirmasi tentang perkembamgan penangganan kasus tersebut mengatakan, mohon waktu kasus tersebut datanya saya cek dulu baru saya infokan.

Data yang dihimpun timordaily menyebutkan, dugaan kasus proyek ini masih dalam tahap penyidikan. Sejumlah pihak telah dipanggil Tipikor Polres Alor untuk diperiksa.

Sebelumnya media ini merilis jika Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Alor (Sat Reskrim Polres Alor) mencium aroma dugaan korupsi dalam pembangunan Jalan Ruas Kabir-Kaera, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor Tahun 2023. Proyek Jalan yang dikerjakan dengan anggaran senilai Rp. 3.669.225.105 (Tiga Milyar Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Seratus Lima Rupiah) itu sedang dibidik penyidik lembaga penegak hukum itu.

Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi pada Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Alor IPDA. Ibrahim Usman, SH kepada media ini, Selasa
(06/08/2024) membenarkan jika pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi terkait pembangunan Jalan Ruas Kabir-Kaera yang dikerjakan CV. Fajar Baru Tahun 2023.  

Media ini pernah memberitakan juga bahwa  tiga bulan pasca dikerjakan oleh CV Fajar Baru, jalan desa strategis Kabir-Kaera alami rusak parah.

Proyek bernilai Rp 3.669.223.105 (Tiga Milyar Enam Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Dua Puluh Tiga Ribu) dari Dana APBD tersebut diduga asal jadi.

Kepada media, Ariyanto Salamay, salah satu warga menyampaikan, kualitas pekerjaan jalan sangatlah memprihatinkan.

“Kontraktor baru kasi tinggal pekerjaan bulan Desember 2023, namun kondisi aspal sudah terlepas dengan badan jalan,” katanya.

Untuk itu ia mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Alor agar segera memerintahkan kontraktor bersangkutan untuk memperbaikinya.

“Mereka harus bertanggung jawab atas kualitas perkejaan jalan yang sangat buruk ini,” tegas Salmay.

Ariyanto kemudian mengisahkan, ruas jalan ini merupakan pergumulan panjang warga Desa Kaera, Desa Lekom, Desa Boweli dan beberapa desa sekitar selama beratus-ratus tahun.

“Setelah ada perhatian pemerintah tapi hasil dari pekerjaan ini sangat memprihatinkan. Kalau tahun pertama pekerjaan (2022) kami protes ke kontraktor sehingga kualitas pekerjaannya diperhatikan. Tapi untuk tahun ini kualitasnya parah sekali,” tandasnya.  *** morisweni

Pos terkait