KALABAHI,RADARPANTAR.com-Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, SH, MH menegaskan, penangkapan pengecer judi online yang gencar dilakukan aparat kepolisian merupakan pintu masuk bagi pihaknya untuk mengejar dan menangkap bandar besar. Penegasan ini dikemukakan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menjawab wartawan soal penangkapan aparat kepolisian yang hanya menyasar ke para pengecer judi online.
Masyarakat pastinya mengharapkan bandar besarnya, sepanjang informasinya ada, sepanjang kemudian kami bisa membuktikan itu pasti kami lakukan. Tetapi setidaknya dari yang kecil ini kita ingin jadikan sebagai pintu masuk untuk bisa kepada (bandar) yang besar, sebut Setyo Budiyanto.
Harapan kami demikian Setyo Budiyanto, Polres, Kasatreskrim khususnya tidak cukup puas dengan apa yang telah ditangkap saat ini. yang istilanya hanya pengecer kecil saja, tetapi dari yang pengecer kecil itu kemudian ditelusuri, ini kemana barang ini … dilempar kemana. Apakah dia kuasai sendiri, kelola sendiri atau kemudian dilempar kemana, istilahnya bandar yang lebih besar.
Ditegaskan Setyo Budiyanto, kalau masih ada bandar yang lebih besar yang seharusnya ditindak tetapi kemudian tidak ditindak dan itu terungkap di proses persidangan bahwa kemudian ada setoran-setoran yang diserahkan kepada bandar besar, penyidiknya pasti saya proses bahwa tidak melakukan upaya-upaya secara maksimal.
“Harapan saya sesuai harapan masyarakat semuanya. Tidak hanya yang kecil-kecil saja. Tetapi itupun tentu berdasarkan alat bukti. Karena sering kali masih ada juga orang yang mengambil keuntungan, artinya dia berani mengelola sendiri dan tidak melemparkan kepada bandar yang lebih besar. Tetapi kalau ada wajib dilakukan penindakan,” ujarnya.
Menurut Setyo Budiyanto, semuanya kan sudah melihat bahwa Polres Alor telah banyak melakukan kegiatan operasional juga. Bukan bukan hanya judi tetapi segala bentuk penyakit masyarakat, antara lain minuman keras, narkoba, perjudian dan bentuk penyakit sosial masyarakat lainnya.
Setyo Budiyanto mengaku Polres Alor tidak bisa kerja sendirian tanpa ada dukungan dan partisipasi dari masyarakat, dan terutama dari rekan-rekan jurnalis. Informasinya sangat dibutuhkan untuk bisa mengungkap dan menangkap para pelaku penyakit sosial masyarakat.
Mengenai kunjungan perdana di Polres Alor ini Setyo mengatakan, hari ini melakukan kegiatan kunjungan kerja ke Polres Alor dalam rangka mengecek kesiap siagaan dari anggota Polres Alor beserta jajarannya. Kemudian melaksanakan kegiatan bakti sosial diantaranya bantuan sosial kepada purnawirawan, kepada warakauri, anak-anak stunting, anak-anak distabilitas yang merupakan bagian dari upaya kepolisian memberikan partisipasi kepada masyarakat.
Bakti sosial yang dilakukan ini menurut Setyo merupakan bentuk pendekatan kepolisian, khususnya Polres Alor kepada masyarakat. Selanjutnya ada kegiatan vaksinasi juga. Artinya meskipun saat ini jumlah yang terkonfirmasi itu relatif jauh lebih turun, jauh sekali dibanding sebelumnya dimana hanya 9 yang terkonfirmasi di seluruh NTT tetapi kita tidak kendor melakukan vaksinasi kepada masyarakat , terutama yang belum untuk vaksinasi satu, kemudian vaksinasi dua dan tiga.
Kemudian terang Setyo, dalam kunjungannya di Polres Alor ini ia juga akan melakukan tata muka dengan anggota dan perwakilan para perwira untuk menyampaikan dan meneruskan kebijakan dari Kapolri dan kebijakannya selaku Kapolda NTT mengenai apa yang harus dikerjakan jajaran supaya dalam pelaksanaan kegiatan itu semua visi-misi itu semuanya sama.
Tidak ada penjabaran yang menyimpang, tidak ada yang memberikan diskripsi yang berbeda dalam pelaksanaan tugasnya, tandasnya.
Dalam kunjungan perdana ini Kapolda NTT didampingi Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny Henny Setyobudi dan sejumlah pejabat Polda NTT.
Terkait masalah Kamtibmas jelang tahun politik menuju Pemilihan Umum 2024, Setyo mengaku situasi Kamtibmas masih kondusif. Meski demikian, pihaknya terus mengantisipasi dan melakukan deteksi dini dengan berbagai pihak.
Semua kegiatan yang bersinggungan dengan politik tentu kami jadikan sebagai atensi apakah ada eskalasi ataukah landai-landai saja, terang Setyo.
Menurut Setya, masalah Kamtibmas merupakan tanggung jawab bersama karena itu semua masyarakat harus ikut berpartisipasi karena tanpa dukungan dari masyarakat, Kamtibmas tidak mungkin akan tercapai. *** morisweni