Dinas Pendidikan Prioritas Bangun Tambah RKB SDN Pelman di Alor Selatan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdy Isak Lahal, SH. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdy Isak Lahal, SH. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Viral di media sosial ditemukan Lurah Kelaisi Timur, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor karena tidak didukung meubeler (meja-kursi), SDN Pelman mendapat prioritas pembangunan tambahan Ruang Kelas Baru (RKB) berikut meubeler pada Tahun 2024 mendatang. Sebenarnya bisa diatasi dalam tahun ini,  tetapi anggaran untuk tahun 2023 sudah ditetapkan akhir Tahun 2022 silam sehingga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Ferdy Izak Lahal, SH menegaskan jika sekolah dasar yang baru dibuka 2019 itu menjadi prioritas untuk dibangun tambahan RKB dan meubeler pada tahun 2024.  

SD Negeri Pelman di Kelurahan Kelaisi Timur, Kecamatan Alor Selatan yang sempat viral di media sosial karena ditemukan lurah kalau sekolah itu belum sepenuhnya mendapat dukungan meubeler (meja-kursi). Beberapa hari lalu saya  sudah naik, Camat Alor Selatan sudah fasilitasi  Lurah Kelaisi Timur, Kepala Sekolah, komite sekolah, mereka sudah  buka hati dan saling  topang memberikan dukungan untuk lancarnya proses belajar mengajar di satuan pendidikan itu, sebut Lahal yang juga Bakal Calon Bupati Alor dari Partai Golkar menjawab media ini di Kalabahi.   

Bacaan Lainnya

Diterangkan Lahal, Lurah Kelaisi Timur kala itu bertepatan dengan sidang gereja sempat  menyinggahi SDN Pelman karena harus lewat sebelum ke gereja. Tetapi karena pada saat itu Kepala Sekolah sedang melakukan asistensi LPJ  dana Bos di Kalabahi sehingga komunikasi tidak terbangun.

Sebagai kepala wilayah Lurah Kelaisi Timur demikian Lahal, Kepala Kelurahan itu singgah di sekolah  dan kemudian viral di media sosial karena menemukan anak-anak sedang duduk berlaskan tikar.   Tetapi tujuan Lurah itu kata Lahal, baik untuk bagaimana sekolah sebagai basis pelayanan pendidikan itu bisa berjalan dengan baik apabila didukung dengan sarana prasarana yang memadai.  

Tetapi sebetulnya juga dari aspek sarana-prasarana  (meja-kursi) di sekolah itu terang mantan Camat Teluk Mutiara itu memang tersedia. Tetapi masih terbatas karena begitu anak-anak TK yang bersebelahan dengan SDN Pelman bergabung dan karena kebutuhan maka sekolah mengambil langka untuk menggunakan tikar untuk sementara sambil mencari jalan keluar.  Dan jalan keluarnya sudah ada.

“Dari pendukung sekolah dan anak-anak muda di wilayah itu juga sudah menyediakan meja kursi untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah itu,” tambah Lahal.  

Sejatinya demikian Lahal tidak ada hal yang  terlalu luar biasa, tetapi dari kami di dinas pendidikan menyikapinya secara positif bahwa sarana dan prasarana memang harus menjadi prioritas untuk kita perhatikan.  

Mantan Asisten I Setda Alor ini menambahkan jika pada Tahun 2019 dibangun  dua ruang belajar tetapi terpisah dengan beberapa ruang belajar yang dibangun darurat secara swadaya oleh masyarakat pendukung sekolah.  Karena itu pihak dinas pendidikan sudah memanggil operator sekolah  untuk menyesuaikan rencana pembangunan ruang belajar tambahan di Dapodik, karena usulan pembangunan sarana prasarana harus melalui Dapodik.

“Kita proses untuk tambahan ruang belajar dengan logika berpikir kita bahwa mereka sudah Kelas VI, tidak mungkin dua ruangan itu yang dibagi skat lagi, terus kantor mau dimana. Karena itu gedung darurat yang dibangun di luar area sekolah itu tentu kita berpikir untuk membangun di area yang sama,”  ungkapnya.  

Rencana pembangunan ruang kelas baru SDN Pelman di Alor Selatan itu terang Lahal bakal tidak mengalami kendala karena area sekolah yang ada saat ini sudah mengantongi sertifikat sebagai bukti kepemilikan yang sah.  “Sertifikat ini sebenarnya sangat  memudahkan. Itu yang saya bilang kenapa pada saat bangun di tahun 2019 itu tidak bangun sekalian 6 ruang kelas baru. Tetapi karena belum sehingga tugas kami di dinas pendidikan saat ini memperjuangkan agar bangun tambah ruang kelas baru. Paling tidak tambah empat ruang kelas baru untuk akomodir ruang belajar untuk semua kelas di sekolah itu,”  jelas Lahal menambahkan.  

Ditambahkan Lahal bahwa apa yang dilakukan Lurah Kelaisi Timur adalah merupakan kewenangannya sebagai pimpinan wilayah yang melakukan tugas kontrol di sekolah dimaksud.  “Beliau pimpinan wilayah sehingga melakukan kontrol di sekolah. Bagi saya tidak ada masalah. Kalau pemerintah setempat sudah ada di satuan pendidikan itu kan kita di dinas sudah senang sekali karena mendukung kita. Hanya ada soalnya karena pada saat itu ada komunikasi yang tidak terbangun  baik dengan kepala sekolah saja karena ada di Kalabahi. Kalau Kepala Sekolah ada saja kan tidak terjadi viral sebagaimana yang terjadi beberapa waktu lalu,”  ujarnya.

Menurut Lahal, Lurah Kelaisi Timur dalam pertemuan dengan pihaknya di Alor Selatan juga mengaku tidak bermaksud membuatnya menjadi viral tetapi ada pihak yang kemudian memanfaatkan momentum kunjungannya di SDN Pelman dan membuatnya menjadi viral.  “Lurah dalam pertemuan itu mengatakan ingin bertemu saya sebagai kepala dinas pendidikan untuk menyampaikan masalah yang dia temukan. Tetapi belum sempat bertemu sudah viral di media. Karena itu dia (lurah) menyampaikan permohonan maaf,”  sebut Lahal.   

Lahal  mengaku tidak mempersoalkan sikap Lurah Kelaisi Timur, yang terpenting niatnya baik untuk mendukung satuan pendidikan memperlancar proses belajar mengajar.

Makanya dalam pertamuan itu terang Lahal, ia menyampaikan terimakasih kepada Camat Alor Selatan dan Lurah Kelaisi Timur karena kalau pemerintah setempat ada dengan satuan pendidikan itu sesuatu yang luar biasa. Satuan pendidikan tidak berjalan sendiri kan. Lurah lihat kondisi ril dan dia membantu dinas pendidikan. Buktinya setelah menemukan masalah, lurah mengkomunikasikan dengan kelompok-kelompok pemuda dan ada bantuan meja kursi, sambil menanti tugas kami di dinas pendidikan untuk mendukung tambahan sarana prasarana.  

“Saya sangat senang karena dengan begitu kan kita mau supaya proses belajar mengajar di satuan pendidikan berjalan baik. Kalau memang mejanya besar, kursinya pendek, anak-anak belajar sulit maka kita sesuaikan. Saya sudah panggil operatornya untuk programkan. Kita prioritaskan Pelman karena sertifikatnya sudah ada. Kenapa tidak bisa. Yang belum tuntas di Pelman kita prioritaskan ke depan, termasuk kantor sekolah dan perpustakaan,”  kata Lahal setengah janji.    *** morisweni

Pos terkait