Bupati Alor Minta Para Kepala Desa Tak Main Kuasa Dengan Masyarakat, Juga Jangan Ganggu Hak Masyarakat

Kepala Kejaksaan Negeri Alor Abdul Muis Ali, SH, MH sedang mengenakan tanda jabatan kepada Kepala Desa Toang Ibnu Badu setelah dilantik Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Kepala Kejaksaan Negeri Alor Abdul Muis Ali, SH, MH sedang mengenakan tanda jabatan kepada Kepala Desa Toang Ibnu Badu setelah dilantik Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI, RADARPANTAR.com-Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP minta kepada para Kepala Desa di daerah ini untuk tidak main kuasa dan tidak mengganggu apa yang menjadi hak masyarakat dalam mengelola Dana Desa. Orang nomor satu di Nusa Kenari ini mengaku banyak laporan masyarakat yang datang dari desa karena Kepala Desa suka main kuasa dan bermain-main dengan apa yang menjadi hak masyarakat.    

Hari ini saya lantik tujuh Kepala Desa. Pulang jangan engkat ekor, jangan sombong, jangan angkuh, jangan main kuasa.  Karena banyak laporan yang datang, pinta Djobo ketika memberikan sambutan dalam pelantikan tujuh Kepala Desa di Kabupaten Alor beberapa waktu silam.   

Bacaan Lainnya

“Belum jadi kepala desa … adoh, dia pung sopan, dia punya rendah hati, dia punya istri juga budi baik … orang datang shalom,  asalamuwalaikum, baru duduk gelas sudah bunyi dari belakang keluar. Tetapi setelah menjadi kepala desa itu sombongnya luar biasa, melawan imam, melawan pendeta … apalagi dia punya istri juga sama dengan kepala desa.  Banyak laporan masuk di saya itu yang model-model begitu,” ungkap Djobo.

Djobo menegaskan jika ia  sudah hendak mengakhiri masa jabatan, tetapi kita semua merasa cinta ini daerah. Mencintai daerah itu harus datang dari diri, keluarga, datang pada tempat tusas dimana kita ditugaskan. Karena ini jabatan merupakan kepercayaan masyarakat.

Menurut Djobo, tujuh orang  Kepala Desa yang baru dilantik bersama keluarga ini orang-orang pilihan, orang-orang yang cukup punya harga, punya nilai dari desa itu sehingga teman-teman mengalahkan sekian banyak pasangan yang ikut ambil bagian dalam kontestasi Pilkades tahun ini.  Sehingga dengan demikian nilai ketokohan  kepala desa ini harus memberikan arah yang jelas bagi desa yang dipimpin, bagi masyarakat dan juga bagi semua kepentingan yang ada di desa.

Dari tujuh Kepala Desa ini ada tiga Kepala Desa yang masuk pada masa jabatan kedua yakni Kepala Desa Tominuku,  Kepala Desa Boweli dan Kepala Desa Bandar. Sedangkan empatnya terpilih baru. Teman-teman punya lawan politik di Pilkades  ada dan banyak, tetapi kalau teman-teman terpilih itu sesuatu yang luar biasa, ujarnya sembari menambahkan,  setelah kembali dari pelantikan, tidak usa lagi pesta rupa-rupa, ingat masyarakat ada miskin, masyarakat sekarang cari beras saja itu 1 Kg sudah 18 ribu. Tidak usa bekin pesta, minum mabok, bekin ribut di situ.

“Tadi saya amati ada masyarakat yang pukul gong antar Kepala Desa yang hendak dilantik saat ini,  nanti lihat saja, orang-orang yang ada pukul gong cakalele antar datang pelantikan ini orang pertama yang buat surat kaleng lapor bupati, kejaksaan dan polisi bahwa ini orang ada makan uang jadi segera periksa,” tandasnya.

Dijelaskannya, Kepala Desa yang terpilih ini ada orang yang lawan, kalau ada orang yang lawan maka itu musuh tetapi sebenarnya bukan musuh, itu harus lebih berhati-hati.  “Pulang kerja ikut aturan punya mau, jangan aturan itu taruh di belakang, kaka dorang jalan duluan baru aturan ikut dari belakang. Itu yang nanti datang di polisi dan kejaksaan. Itu sudah pasti, termasuk dengan IRDA, BPK dan macam-macam itu” ungkapnya.  

Sekarang ini terang Djobo, tidak ada sesuatu yang tersembunyi, ada dana miliyaran yang ke desa. Dana milyaran ini orang hanya lihat ini ada Rp. 1 milyar, ini ada Rp. 1,2 milyar,  ada yang lebih dari ini. Ini yang bekin kepala desa yang sudah dua periode juga mau maju ketiga kali lagi ini.  

Dijelaskannya, dana  desa ini sudah pasti dilakukan pemeriksaan secara bertubi-tubi, tidak ada sesuatu yang tersebunyi di jaman sekarang. Dirapikan betul sudah, apa yang menjadi hak masyarakat diberikan, apa yang merupakan hak Kepala Desa silakan ambil, yaitu gaji, tunjangan lalu honor. Tetapi kalau itu bukan hak kepala desa dan merupakan hak masyarakat maka berikan masyarakat sudah.  

Kepada tujuh Kepala Desa yang dilantik ini Djobo minta untuk ukur-ukur diri sekarang, ada yang senang tetapi juga ada yang tidak senang.  Karena itu pulang dari pelantikan harus rangkul semua yang ada di desa, tidak boleh karena ada yang tidak dukung saat pemilihan jadi nanti bantuan yang difasilitasi melalui pemerintah desa hanya diberikan kepada para pendukung dalam satu tim. Walaupun dia istri piara, ini adik kandung juga saya kasih bantuan, jangan kerja yang model-model begitu.  

Kepala Desa yang dilantik hari ini demikian Djobo harus melihat semua orang punya hidup, semua orang yang punya susah sengsara, karena teman-teman ini merupakan pejabat, jadi pimpinan di itu desa. Jangan sampai teman-teman punya langka itu kemudian menjerumuskan teman-teman masuk di lubang, lalu begitu dipanggil polisi dan jaksa datang mengadi di bupati bahwa ini hanya begini saja, saya tidak ada yang begitu-begitu … salah ya salah.

Mereka yang dilantik menjadi Kepala Desa belum lama ini di Kalabahi antara lain, Kepala Desa Tominuka Matius Lakama, Kepala Desa Halerman, Kepala Desa Wolwal Tengah Bahrudin Lasi Kepala Desa Mataru Barat Nimrot Karmoy Kepala Desa Boweli Jhon Robinson Waang, SH, Kepala Desa Bandar Jurlens Lalang,  Kepala Desa Toang Ibnu Rusli. Badu.  *** morisweni

Pos terkait