Wow … Sangat Indah, Deputi Kemenparekraf Tentang Bukit Bedoe Lokasi Paralayang

Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementrian Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Rizky Handayani sedang memberikan keterangan pers, Minggu (18/10) di Bukit Bedoe Lokasi Paralayang. FOTO:IMW
Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementrian Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Rizky Handayani sedang memberikan keterangan pers, Minggu (18/10) di Bukit Bedoe Lokasi Paralayang. FOTO:IMW

RADARPANTAR.com-Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementrian Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Rizky Handayani tak mampu menyembunyikan perasaan terhadap pesoana lokasi para layang Bukit Bedoe Desa Hulnani Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor.  Wow … sangat indah dan keren.

Wow … sangat indah dan keren. Di bukit Bedoe ini kita bisa melihat horison yang besar, tempat ini sangat indah apalagi sore hari di saat matahari mau terbenam. Keaslian tempat ini patut dijaga, dan ivent paralayang yang digelar pada tanggal 19 Oktober 2021 menjadi pemula untuk sebuah kegiatan yang rutin, pinta Rizki ketika mengunjungi lokasi paralayang Bukit Bedoe Desa Hulnani.

Bacaan Lainnya

“Selain sebagai tempat rekreasi, yang terpenting pemuda-pemuda di wilayah ini dapat melahirkan atlet paralayang. Ini perlu didorong oleh Pemda. Lebih dari itu tempat yang ada terus ditata, dijaga keasliannya dan merancang kegiatan rutin seperti pasar kreatif dalam 1 minggu atau 2 minggu sekali,” harap Risky.

Rizky Handayani yang datang bersama Direktur Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Desi Siregar bersama rombongan lainnya sudah berada di Alor beberapa hari dan sudah pula mengunjungi beberapa obyek wisata.

Di Bukit Bedoe, Rizki  mengungkapkan ekspresi dan  kekaguman atas potensi pariwisata bumi nusa kenari ini  kepada pers,Minggu 17 Oktober 2021 saat tengah menikmati sunset.

Dia mengaku  sudah tiga hari di Kabupaten Alor dan berkeliling melihat sejumlah objek pariwisata, baik obyek wisata maritim, culture, maupun alam. Sangat menikmati, dan merasa belum puas. Saya ingin lebih lama lagi untuk dapat menikmati sepuasnya, apalagi masih banyak obyek wisata yang belum dikunjunginya.

Dari perjalanan wisatanya itu Rizky mengungkapkan, dirinya sebagai orang pariwisata memiliki pandangan pariwisata Alor dapat membuat wisatawan yang datang dapat betah atau tinggal lebih lama, karena keindahan dan keunikannya.

“Saya tiga hari disini belum merasa bosan. Ini karena potensinya luar biasa dan kontennya dekat-dekat. Orang bisa lama tinggal dalam waktu yang tinggi, apalagi kalau ditambah dengan diving, maka bisa 7 hari,” ungkap Rizky.

Menurut Rizky, taman laut atau lokasi diving di Kabupaten Alor sudah terkenal, dan saat ini kita mengenal lagi dengan festival dugong. Dimana yang dirinya dengar bahwa dugong itu muncul dan bisa dilihat dan berinteraksi dengan manusia.

Selain menyatakan kekagumannya Rizky juga menyampaikan beberapa catatan sebagai rekomendasi untuk mendorong peningkatan kemajuan pariwisata di KabupatennAlor. Dimana Rizky menjelaskan, sebuah ivent itu harus ada unsur edukasi dan bagaimana orang datang ada unsur kegembiraan, dan ada unsur kebanggaan bagi masyarakat. Kebanggaan karena ivent yang diangkat bahwa tidak ada ditempat lain.

Terkair dengan itu, Rizky menjelaskan, dirinya selama beberapa hari berjalan ke obyek wisata dan bertemu dan berceritera dengan masyarakat menemukan banyak hal menarik. Namun sayangnya ceritera yang ada dirinya sulit menemukan bentuk tertulisnya atau literasinya.

“Seperti ceritera sejarah Alor, yang saya petik bagaimana kerukunan umat beragama yang bagus. Sehingga Alor bisa dijadikan laboratorium multi cultural dan multi religi. Ini kalau dibuat bisa jadi pariwisata. Jadi pariwisata itu tidak hanya keindahan alam, kekayaan budaya, namun ada unsur edukasinya. Ini jika digabung, maka menjadi luar biasa,” ujar Rizky.

Rizky menandaskan, pariwisata yang dimiliki saat ini bagaimana bisa menjaga lingkungannya. Misalkan dugong, kenapa masih ada karena lingkungannya yang mendukung, jika tidak misalkan air lautnya jelek atau ada gangguan lingkungan lainnya maka dugong tentu tidak ada. Untuk itu bagaimana agar lingkungan yang ada tetap dijaga.

“Menjaga lingkungan penting. Saya kemarin ke lokasi wisata di pantai, kotak sampah tidak ditemukan, infrastruktur yang belum baik, dan pelayanan hospitalitynya patut ditingkatkan,”tandas Rizki.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Alor  menggelar 4 kegiatan besar sekaligus yang dibuka Gubernur NTT, Viktor Laiskodat pada tanggal 19 Oktober 2021. Kegiatan tersebut berupa festival Dugong dan Al’Quran Tua, Kejurnas Paralayang, dan Pertemuan Tokoh Lintas Agama. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 Oktober 2021. ***  mw

Pos terkait