Warga Alor Ragu Kualitas Bangunan TPA Dengan Alokasi Anggaran Belasan Milyar 

Kondisi TPA di Desa Lembur Timur yang dipenuhi lumpur. FOTO:ISTIMEWAH
Kondisi TPA di Desa Lembur Timur yang dipenuhi lumpur. FOTO:ISTIMEWAH

RADARPANTAR.com-Kerinduan publik Alor memiliki Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah terancam menemui jalan buntuh.   Pasalnya, tembok penahan sudah mulai runtuh di titik tertentu yang sudah dibangun.  Kualitas bangunan belasan milyar itu diragukan warga setempat.  

Proyek Pembangunan TPA ini dibangun Tahun 2021 dengan anggaran sekitar Rp. 15 Milyar dari pagu yang disiapkan sebesar Rp. 20 Milyar oleh pemerintah pusat di Desa Lembur Timur, Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor. 

Bacaan Lainnya

Warga setempat minta agar pihak berwajib  memeriksa kondisi bangunan untuk memastikan seperti apa kualitas pembangunan proyek dimaksud  agar tidak merugikan negara sehingga  sarana itu difungsikan dengan baiktersebut dapat berfungsi dengan baik.

Kami minta agar pihak berwewenang dapat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah item pekerjaan dalam proyek TPA itu. Kami ragu dengan kualitasnya, seperti pekerjaan jalan, tembok dinding penahan dan lainnya, pinta  warga Desa Lembur Timur, Kecamatan Lembur,  Kaleb Mailani sebagaimana dikutip mediakupang melalui kontak whatsapp, Minggu (27/02). 

Menurut Kaleb,  pemantauannya terhadap kondisi pembangunan kondisi jalan di TPA itu cukup memprihatinkan. Kondisi jalan yang belum lama dikerjakan ini telah rusak di sejumlah titik. Kerusakan itu berupa retak dan terlepasnya campuran material yang telah diaspal di ruas jalan masuk TPA itu. 

Kaleb mengaku heran  dengan kondisi terkini jalan aspal yang baru dibangun tersebut, karena  ada yang ditutupi dengan cor semen.

Selain jalan, tembok penahan juga di titik tertentu telah runtuh. Apakah karena hujan atau campuran semen yang tidak kuat, terang kaleb bertanya sembari minta  harus diperiksa. Begitupun bangunan ruang yang dindingnya menggunakan kawat. Bangunan ini diduga ruang mesin, tetapi sudah  kemasukan air. Air merendam ruang tersebut, sehingga  besok lusa mesin akan rusak jika tidak ditutup,” ungkap Kaleb yang juga  Kaur Pemerintahan Desa Lembur Timur ini.

Kaleb menambahkan, pantauannya dilokasi pekerjaan telah sepih aktivitas pekerjaannya, namun dari pengamatannya pekerjaan ini belum tuntas.

Kontraktor pelaksana, Abe yang dikonfirmasi melalui pesan whatsapp tidak menanggapi pesan yang disampaikan.

Dari data  yang dihimpun  menyebutkan, proyek pembangunan TPA  di Desa Lembur Timur ini merupakan proyek  Kementerian PUPR RI dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 20 milyar tetapi  dalam proses pelelangan, kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan ini dengan nilai penawaran  sekitar Rp. 15 Milyar. Proyek Tahun Anggaran 2021 ini masa pekerjaannya hingga Desember 2021. Karena  pekerjaan belum selesai sehingga dilakukan adendum masa waktu pekerjaannya. Masa adendumnya juga sepertinya telah selesai, namun masih ada item pekerjaan yang belum rampung dikerjakan. Ada kerusakan yang mestinya harus diperbaiki.  ***mk/morisweni

Pos terkait