Tuntut Bayar Hutang Sewah Alat Berat, Karyawan KBC Duduki Hingga Bermalam di Kantor PT PP

Ini Aksi Karyawan PT Karya Baru Calisa di Kantor PT Pembangunan Perumahan (PP), salah satu Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan sejumlah proyek pasca Seroja di Kabupaten Alor. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Ini Aksi Karyawan PT Karya Baru Calisa di Kantor PT Pembangunan Perumahan (PP), salah satu Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengerjakan sejumlah proyek pasca Seroja di Kabupaten Alor. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Kesabaran PT Karya Baru Calisa (KBC) mencapai klimaks.  Merasa dikibuli PT Pembangunan Perumahan (PP) karena dua kali pernyataan salah satu perusahaan  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membayar hutang sewah alat berat tak ditepati, dua puluhan karyawan PT KBC menduduki Kantor PT PP di bilangan Air Kenari, Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.  

Aksi menduduki Kantor PT PP di Air Kenari, Kalabahi itu yang berlangsung, Senin (13/06) mulai pukul 11.45 Wita  dilakukan karyawan PT KBC dengan membuat sebuah tenda yang terletak persis di pintu masuk kantor salah satu perusahan BUMN itu.  

Bacaan Lainnya

Hingga Pukul 19.15 Wita, karyawan PT KBC masih bertahan dibawah tenda yang mereka pasang. Menurut Koordinator Karyawan PT KBC Nyongki Obidje para karyawan sepakat bermalam di halaman depan Kantor PP dibawah tenda yang mereka bangun hingga PT PP membayar hutang PT KBC baru mereka membubarkan diri.  

Puluhan karyawan PT KBC memilih mendatangi  Kantor PT PP untuk kedua kali karena janji PT PP untuk membayar hutang sewah alat berat milik PT KBC sesuai isi pernyataan yang dibuat pihak PT PP tidak ditepati.  

Karyawan PT KBC yang mendatangi PT PP umumnya merupakan karyawan yang belum dibayar upah oleh PT CBC karena biaya sewah alat beratnya belum dilunasi pihak PT PP.  

Salah seorang karyawan PT KBC, Virgo mengaku setiap kali ketika menagih upah kerja di PT KBC, ia selalu diberitahu bahwa uang belum masuk (maksudnya PT PP belum bayar hutang) sehingga PT KBC belum bisa membayar upahnya.  

Karena itu pihaknya memutuskan untuk mendatangi PT PP untuk menanyakan langsung apakah benar PT PP belum membayarkan hutang sewah alat berat milik PT KBC atau tidak. Ternyata benar jika biaya sewah alat berat milik PT KBC untuk pembangunan sejumlah proyek pasca Seroja di Alor belum dibayar oleh PT PP. Kita kerja inikan untuk kasih makan istri-anak. Kalau kita kerja habis upah belum dibayar na kita mau ambil makan dari mana. Belum dengan biaya sekolah anak-anak, ungkap Virgo.  

Menurut Virgo, karyawan PT KBC yang belum dibayarkan upah kerja diatas tiga bulan itu mencapai 300-san orang. Kalau kami semua datang disini na bagaimana. Yang datang ini kan kebetulan yang datang tagih upah di kantor jadi kami datang hanya dengan dua puluhan orang.  

Koordinator Karyawan PT KBC, Nyongki Obidje membenarkan jika karyawab PT KBC yang mendatangi Kantor PT PP ini rata-rata yang upah kerjanya belum dibayar PT KBC akibat PT PP yang hingga saat ini menunggak biaya sewah alat berat milik PT KBC sebesar Rp. 1 M.  

Obidje menegaskan akan bermalam di Kantor PT PP hingga PT PP membayar biaya sewah alat berat milik PT KBC.  Tuntutan kami demikian Obidje, hanya satu, bayar hutang segera agar kami karyawan PT KBC ini juga dibayarkan upah untuk membiayai kebutuhan hidup, termasuk membiayai pendidikan anak-anak kami. “Kami hanya hidup dari pekerjaan ini. Kami hanya bisa sopir, konjak alat berat. Kalau kami sudah habis kerja tetapi upah belum dibayar, kami mau makan apa. Tolong lah pihak PT PP melihat keadaan kami dengan hati nurani,” pinta Obidje.  Menurut Obidje, pihaknya menduduki dan hendak bermalam di Kantor PT PP oleh karena pihak PT PP sudah dua kali membuat pernyataan untuk membayar hutang biaya sewah alat berat milik PT KBC tetapi mereka ingkari sendiri.  

Awalnya demikian Obidje,  PT PP membuat pernyataan akan melunasi hutang pada Maret 2022. Tetapi kemudian mereka tidak sanggupi. Kemudian mereka buat pernyataan melunasinya pada akhir Mei 2022, tetapi juga PT PP ingkari.

“Kalau begini terus kami mau makan apa. Ini perusahaan kelas BUMN koq bukan mempermudah pengusaha lokal, malah bekin sulit tambah,” tandas Obidje.  

Sebelumnya,  ketika bertemu dengan salah satu bos PT PP, Irvan begitu karyawan PT KBC, mereka dijanjikan Irvan bahwa cepat atau lambat hutang biaya sewah alat berat milik PT KBC segerga dibayar.  Irvan berjanji akan menyelesaikan itu pada tanggal 25 Juni 2022.  

Salah seorang bos PT PP lainnya, Widi ketika dikonfirmasi melalui telpn selular juga mengaku mendengar laporan dari kantor jika didatangi karyawan PT KBC. “Akan kita atur baik-baik la,” ungkap Widi dari Pulau Pantar melalui telpon selular.  Sebagaimana yang disaksikan media ini di Kantor PT PP bahwa karyawan PT KBC mendatangi kantor salah satu perusahaan BUMN itu dengan membawa kelengkapan dapur untuk masak makanan di halaman Kantor PT PP. Tetapi akhirnya mereka mengurung niat untuk masak karena tidak ingin menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.   *** morisweni

Pos terkait