KALABAHI,RADARPANTAR.com-Dikerjakan asal jadi, warga Desa Lembur Timur Kecamatan Lembur Kabupaten Alor, Yafet Famai kesal dengan PT Araya Flobamora selaku kontraktor pelaksana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lembur. Meski beberapa item pekerjaan belum rampung dibangun tetapi item lainnya dalam proyek senilai Rp. 15 Milyar lebih itu sudah mulai rusak.
Informasi yang dihimpun media ini di lokasi TPA Lembur menyebutkan bahwa proyek yang sudah berakhir masa kontrak akhir Desember 2021 silam itu masih menyisahkan dua item pekerjaan yakni sumur bor dan drainase.
Salah seorang pekerja TPA kepada media ini membenarkan jika drainase dan sumur bor yang merupakan bagian dari proyek PUPR itu belum selesai dibangun. “Untuk sumur bor dan drainase kami target 1 minggu ke depan sudah selesai,” sebut salah seorang pekerja di lokasi TPA Lembur sembari mengarahkan tangan ke sebuah exavator yang sementara beroperasi menggali saluran.
Selain menyisahkan drainase dan sumur bor yang belum tuntas dibangun pihak kontraktor tetapi hasil investigasi media ini di lokasi TPA menyebutkan bahwa beberapa item yang telah dibangun sudah mulai rusak. Beberapa item pekerjaan ditemukan media ini di lokasi TPA sudah mulai rusak diantaranya jalan operasional dalam TPA ditemukan dalam keadaan rusak yang kemudian ditempel dengan cor semen. Tembok penahan jalan di beberapa titik diduga dibangun diatas tanah numpang yang gampang roboh. Selain itu, pekerjaan kolam sebanyak 5 unit yang sudah mulai tertutup longsoran karena kolam berada di tempat rendah yang dikelilingi timbunan tanah galian yang menjulang tinggi.
Yang menarik, TPA Lembur yang dibangun dengan anggaran Rp. 15 Milyar ini sudah selesai masa kontrak. Masa perpanjangan waktu juga sudah selesai tetapi ada item pekerjaan yang belum tuntas dikerjakan oleh kontraktor. Kontrak berakhir Desember 2021, sesuai ketentuan ada 50 hari masa perpanjangan tetapi ada item pekerjaan yang belum selesai.
Salah satu orang dekat kontraktor pelaksana di lokasi TPA mengaku dalam waktu satu minggu mendatang semua item pekerjaan bakal tuntas dikerjakan pihaknya. Pekerjaan tinggal sumur bor dan drainase, kami targetkan satu minggu selesai, ungkapnya.
Kepada media ini salah seorang warga RT 06/RW 03 Desa Lembur Timur Yafet Famai mengaku kesal dengan kondisi fisik bangunan TPA yang dibangun saat ini. “Kami tidak setuju dan tidak suka dengan keadaan bangunan TPA karena anggarannya sangat besar tetapi kerja seperti begini,” sebut Famai sembari menegaskan, pihaknya sama sekali tidak menghalang-halangi kontraktor membangun TPA tetapi tolong dijaga kualitas bangunan agar proyek ini bisa bermanfaat bagi warga di daerah ini. Kami bersyukur karena masyarakat dapat lapangan kerja dengan adanya TPA tetapi harus kerja dengan bagus,” kata Famai menambahkan.
“Lihat ini pekerjaan perut sakit karena kualitasnya jauh dari harapan. Kami duga pembangunan lima unit kolam itu justru dikerjakan oleh sopir dan konjak truk karena tukang yang dipekerjakan pada saat itu pulang kampung. Coba om lihat kualitas bangunan kolam yang dibangun,” terang Famai mengarahkan tangan ke arah kolam yang sebagian sudah tertutup longsoran tanah.
Kepada kontraktor pelaksana Famai mengingatkan agar kerja dengan baik dan benar dengan penuh tanggung jawab karena akibat dari pembangunan TPA ini dampaknya sudah dirasakan oleh warga RT 05/RW 03 Desa Lembur Timur dimana tanah hasil galian yang berada di ketinggian dibawah banjir menutupi saluran sehingga air meluap keluar dan merendam beberapa rumah warga. Sebelumnya tidak pernah ada rumah warga yang terendam banjir.
Item pekerjaan di beberapa titik sudah rusak itu diantaranya, jalan hotmix (HRS) yang sudah mulai rusak sehingga ditutup dengan item pekerjaan lainnya. jalan hitmix (HRS) item pekerjaan mengaku
Meski belum rampung dibangun, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Thini Tauselak memastikan pembangunan TPA Lembur akan rampung dan segera difungsikan.
Pemerintah melalui unit kerja pelaksana prasarana pemukiman II NTT pada dinas pekerjaan umum dan perumahan propinsi Nusa tenggara timur (NTT) memastikan tempat pembuangan akhir (TPA) lembur, di Desa Lembur Timur Kecamatan Lembur akan rampung dan bisa dimanfaatkan, kata Thini Tauselak melalui pesan singkat Whatsaap sebagaimana metroalor.com, Rabu (9/3/22)
Menurut Thini, ada kendala pada saat aktifitas di lapangan, namun ia pastikan proyek yang dikerjakan PT Araya Flobamora Perkasa (AFP) akan rampung dan difungsikan oleh masyarakat Alor. ”Kami pihak PPK selalu berupaya untuk malaksanakan pekerjaan agar berfungsi” tandas Thini.
Thini mengaku banyak kendala dilapangan tapi, sejauh ini pihak pemerintah masih mengupayakan agar proyek dengan nilai sebesar Rp. 15 M bisa berjalan dan bisa dimanfaatkan . Ia minta agar kita mendukung dan doakan rekanan agar bisa bekerja secara maksimal.” Bapa saya baru pulang dari Alor, untuk memantau proyek tersebut. Dan dalam waktu dekat akan kembali ke Alor lagi,” kata Thini.
Proyek Tahun Anggaran 2021 dari pos anggaran pendapatan belanja nasional(APBN) dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat RI tersebut, sejak awal dilansir metroalor.com diduga menggunakan material lokal, khususnya batu dan pasir dari hasil galian untuk proyek dimaksud.
Menurut Thini, proses pembayaran keuangan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan. ”Nanti kita lihat sampai batas akhir pembayaran akhir tahun sesuai ketentuan yang berlaku” tandas Thini.
Aktifitas pekerjaan dilokasi nyaris tidak terlihat. Hanya ada beberapa pekerja yang sementara mengerjakan proyek yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tersebut. Menurut salah satu warga lembur, Yafet Famai, para pekerja (tukang) sudah pulang sejak Desember 2021 lalu, sementara yang lanjutkan pekerjaan saat ini diduga sopir dan konjak dari kontraktor. “Kami sudah tidak lihat lagi pengawas di lapangan, yang ada hanya para pekerja saja,” ujjarnya. ***morisweni