Tol Laut Sabuk Nusantara 41 Dari Alor Menuju Maluku Barat Daya Terbakar Dalam Pelayaran

Ini salah satu keadaan diatas Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 41. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri di Burian karena dek haluan terbakar. FOTO:ISTIMEWAH
Ini salah satu keadaan diatas Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 41. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri di Burian karena dek haluan terbakar. FOTO:ISTIMEWAH

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Tol Laut Sabuk Nusantara 41 dari Pelabuhan Kalabahi, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur tujuan Pelabuhan Erai Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dilaporkan terbakar dalam pelayaran di tengah laut.  Dilaporkan iNewsAlor.id bahwa kapal terbakar ketika berlayar memasuki perairan Pulau Atauru. Kebakaran di dek Haluan Kapal memaksa para penumpang panik dan bertaburan diatas kapal untuk menyelamatkan diri.  

 
Dikutip dari iNewsAlor.id kapal terbakar sekitar  Pukul, 07.20 WIT, Rabu, (18/10/2023).  Kepulan asap hitam pekat mulai dirasakan tertiup hingga ke buritan kapal. Bau terbakarnya plastik mulai tercium sangat keras, di kejauhan nampak  samar pulau Atauru.

Penumpang kelompok ibu-ibu serta anak kecil berjibaku berusaha menjauh diri dari titik api yang berada di haluan kapal, sehingga mereka berkumpul di buritan kapal.

Epong, salah salah satu penumpang tampak keluar masuk membawa baju pelampung, dan terus dibagikan ke penumpang yang sementara mulai menumpuk di dek belakang kapal.

Isak tangis ibu-ibu yang sementara menggedong anak terus beruasaha memakaikan baju pelampung baik kepada anak anak, maupun penumpang  lain yang ada di sekitar situ.

Meski banyak  penumpang yang panik tetapi  sesama penumpang saling menenangkan agar tidak panik. “Harap jangan ada yang melompat, semua harus tenang jangan panik, sebelum ada perintah atau aba aba dari orang kapal,” pinta  Gino salah satu penumpang yang ikut berlayar menuju MBD. 

Kurang lebih 30 menit, asap sudah mulai menghilang di dek depan.  ABK dan penumpang tampak lakukan semprotan dengan selang, dek bagian kiri yang penuh dengan muatan para penumpang  habis terbakar.

Beberapa barang rumah tangga, seperti kursi sofa terpaksa  dibuang ke laut, karna  bisa membuat api merambat  ke barang lain. Beruntung  api belum merambat ke kendaraan bermotor lain yang berada di dek haluan kapal.

Pasca api maupun serpihan sudah benar padam, tampak trauma maupun kepanikan penumpang masih terasa.

Pengakuan Epong, ia sempat menendang lemari pelampung hingga terbuka, dan berusaha mengambil pelampung dan dibagikan kepada penumpang.  
Ibu Muna, penumpang lainnya  mengutarakan isi hatinya. “Bah untung ada paman halim, dia yang pi bongkar itu barang barang yang terbakar ko buang pi laut,” katanya. 

“Om lihat to, dia punya badan ada lumpur semua, dia dengan  kawannya yang satu yang cepat tu, kita yang lain su tidak bisa karena asap su tutup, hampir kita sudah tidak baku lihat,” ungkap Muna. 

Sementara Haji, penumpang lain juga mengaku sangat stres, karena masih trauma, dia mengaku sudah tenggelam dengan kapal sevanyak 2 kali. “Saya  tadi su siap di bagian belakang ya, karna truma kejadian di tengah laut seperti ini, ” kenangnya.

Namun pasca insiden kebakaran ini, tidak ada korban jiwa, namun hampir sebagian muatan seperti sembako, perabot rumah tangga dan bahan bangunan hancur dan hangus tebakar,  sementara Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 41 ini masih membutuhkan waktu  6 hingga 7 jam lagi baru tiba dan bersandar di pelabuhan Erai, Kabupaten Maluku Barat Daya.  

Bacaan Lainnya

Pihak kapal hingga berita ini terbit, belum berhasil dikonfirmasi.  *** morisweni

Pos terkait