KALABAHI,RADARPANTAR.com-Mewakili Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP, Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Alor Melky Bely, S.Sos, M.SI menutup Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung, Sabtu malam (5/11). Dalam sambutannya, Bely mengaku terpukau dengan penampilan 10 finalis dalam lomba Student Fashion Show (SFS) yang melibatkan pelajar SMA/SMK Se-kota Kalabahi dan sekitarnya. Melky Bely tak mampu menyembunyikan rasa kagumnya terhadap penampilan 10 finalis yang mengenakan tenun ikat asli Alurung. Karenanya, Bely minta dinas penyelenggara untuk menghimpun narasi yang disampaikan para kontestan SFS dan mempublikasikan melalui media.
Untuk diketahui, Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor sejak tanggal 3-5 November 2022 menyelenggarakan Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung yang dipadukan dengan Lomba Student Fashion Show yang melibatkan pelajar SMA/SMK se-Kota Kalabahi dan sekitarnya dan lomba cerdas cermat kebudayaan yang mengikutsertakan pelajar SMP se-Kota Kalabahi dan sekitarnya.
Untuk Student Fashion Show, sejak babak penyisihan para kontestan diwajibkan panitia mengenakan pakai adat asli Alurung, Kecamatan Alor Barat Laut.
Dalam Student Fashion Show ini para kontestan memperagakan tenun ikat Alurung serta mempresentasikan sejarah dibuatnya tenun ikat alurung yang mereka kenakan, cara pewarnaan, motif dan cara menenun serta siapa dalam suku atau kerajaan yang harus mengenakan tenun ikat alurung yang dikenakan masing-masing kontestan baik untuk 16 kontestan di babak penyisihan maupun 10 di babak final.
Tidak saja Asisten III Sekda Alor yang merasa terpukau. Sebagian besar pengunjung, sejak babak penyisihan merasa terpukau dengan narasi para kontestan yang menjelaskan tentang sejarah tenun ikat ikat Alurung yang mereka kenakan, cara pewarnaan, motif dan cara menenun serta siapa dalam suku atau kerajaan yang harus mengenakan tenun ikat alurung yang dikenakan masing-masing kontestan.
Banyak pengunjung yang mengaku baru mendapatkan informasi seperti ini dari para kontestas student fashion show. Selama ini kita hanya mengenakan tenun ikat tetapi sebenarnya dia pung arti yang ini malam kita dengar dari kontestan student fashion show, kata salah seorang pengunjung yang bersebelahan dengan media ini.
Mewakil Bupati Alor pada saat menutup Pameran Temporer Tenun Ikat Alurung ini, Asisten III Melky Bely, S.Sos, M.SI memberikan apresiasi kepada peserta dalam tiga kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan setempat.
Kegiatan ini demikian Bely diharapkan hasilnya dapat mempertahankan nilai-nilai budaya. “Manusia akan mati, karya kita akan terhenti, tetapi akan dilanjutkan oleh generasi kita sebagaimana melalui kegiatan seperti ini,” kata Bely.
Bely mengaku tenun ikat yang dikenakan para kontestan Student Fashion Show ini motif yang tidak sering kita lihat, padahal sangat cantik motifnya. Itu artinya, karya ini hanya kita simpan, sehingga bisa hilang pada suatu ketika.
“Kita harapkan agar kegiatan seperti ini dibuat setiap tahun untuk pertahankan budaya kita yang ada di Alor Barat Laut, tetapi harus juga dengan tenun yang ada di kecamatan lain agar menjadi kekuatan budaya daerah,” pintanya.
Menurut Bely, narasi yang disampaikan para kontestas Student Fashion Show sangat luar biasa. Ini harus dihimpun dan dipublikasikan. “saya baru tahu malam ini. Jujur, narasinya sangat luar biasa. Perlu dihimpun agar kita punya data tentang tenun ikat Alurung,” ujar Bely sembari menyampaikan ucapan terimakasi kepada para Kepala SMA/SMK yang mengirimkan duta mewakili sekolah sehingga membuat kegiatan itu menjadi lebih berarti, ini sangat luar biasa.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor, Mesakh Blegur, S.PI mengatakan, Pemeran Temporer Tenun Ikat Alurung yang dipadukan dengan Student Fashion Show dan lomba cerdas cermat tingkap SMP ini berlangsung selama tiga hari.
Di pemeran tenun ikat ada demo dan pameran yang dipusatkan di Ruangan Pameran. Penjualan tenun mencapai omset Rp. 42 juta hanya dalam kurun waktu tiga hari, ungkap Blegur.
Untuk Student Fashion Show demikian Blegur, panitia merencanakan bakal diikut 30 peserta, tetapi yang mendaftar itu hanya 21 kontestan dan yang bertahan hingga mengikuti lomba sebanyak 16 kontestan. Dari 16 kontestan ini 10 yang dinyatakan dewan juri terdiri dari Del Odja, Angelina Lano dan Sudirman Arkiang lolos ke babak final.
Sedangkan lomba cerdas cermat, dari 45 sekolah yang direncanakan, 30 mendaftar dan menyisahkan 10 sekolah sebagai peserta.
Blegur menaruh harap agar melalui kegiatan ini generasi muda kita makin mencintai dan rasa memiliki tenun ikat Alurung, karena dengan kemajuan Iptek saat ini generasi muda kita sudah tidak mencintai budaya lokal tetapi justru terlena mengikuti kemajuan budaya luar.
Dia mengaku antusias peserta sangat luar biasa, yang dibuktikan dengan membanjirnya pengunjung di arena pameran untuk menyaksikan pameran ini secara langsung maupun yang ikut menyaksikan melalui media sosial yang disambung langsung selama tiga hari kegiatan.
Dalam pengumuman kejuaraan Student Fashion Show yang disampaikan langsung ketiga dewan juri, kontestan dari SMA Negeri 1 Kalabahi yang diwakili Jihan Karsidin sebagai juara I, disusul SMA Kristen 2 atas nama Maya Angela Manuain sebagai juara II dan juara III diraih SMA Katolik St. Joseph Kalabahi yang diwakili Susan Margaritha Sely, Juara IV Gilbert Taka dari SMA Negeri 2 Kalabahi, Juara V Kety Kerin Kilaka dari SMKN I Kalabahi dan Juara VI diraih Fitria Ainun Herawaty Bay dari MAN Alor.
Untuk lomba cerdas cermat sebagaimana yang disampaikan dewan juri yang terdiri dari Dra. Petronela V. Njurumana, Drs. An Girith Akal dan Arisandi Maaca Saiputa, S.Pd, Juara I draih SMP Negeri 1 Kalabahi, Juara II SMP St. Jibarael Kalabahi, Juara III SMPN Negeri 3 Kalabahi, Juara 4 SMP Negeri Cokroaminoto Kalabahi, Juara V SMP PGRI Kalabahi dan Juara VI SMP Negeri 2 Mola.
Semua yang berhasil keluar sebagai juara, baik untuk student fashion show maupun lomba cerdas cermat diberikan bonus berupa uang tunai dan piagam penghargaan. *** morisweni