Rumah Dua Janda di Desa Delaki Tertimpa Pohon Lontar Akibat Puting Beliung

Ini rumah salah seorang janda di Desa Delaki, Bertha Beslau yang tertimpah pohon lontar akibat angin puting beliung semalam, FOTO:AkunFB IMANUEL JALLA
Ini rumah salah seorang janda di Desa Delaki, Bertha Beslau yang tertimpah pohon lontar akibat angin puting beliung semalam, FOTO:AkunFB IMANUEL JALLA

Kalabahi, RADARPANTAR.COM-Jika Jalan Negara Trans Kalabahi-Maritaing putus akibat hujan deras disertai banjir maka di Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur  rumah warga yang jadi korban.  Akibat angin puting beliung , Kamis (04/02) malam yang menimpa wilayah itu,  rumah milik dua janda, Mariam Blegur dan Bertha Beslau tertimpa pohon tumbang.

Salah seorang warga Desa Delaki Kecamatan Pantar tengah Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur, Amarius Boling Wabang kepada RADARPANTAR.COM melaporkan,  beberapa rumah milik warga di Desa Delaki rusak akibat angin putting beliung.

Bacaan Lainnya

Selain rumah warga demikian Amarius, atap bangun Gedung SD Negeri Koliabang dibawa terbang angin puting beliung.

Kepala Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah, Imanuel Jalla ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa benar terjadi musibah bencana yang menimpah sejumlah warga di desa yang baru dipimpin kurang lebih setahun.  Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini karena saat kejadian, para pemilik rumah berada di luar rumah untuk suatu urusan.

Imanuel kemudian merinci kerusakan yang dialami warganya akibat angin puting beliung yang terjadi, Kamis (05/02) sekitar pukul 10.15 malam antara lain, dua unit rumah milik dua janda masing-masing, Mariam Blegur dan Bertha Beslau rata tanah akibat tertimpa pohon lontar yang tumbang.  Selain rumah dua orang janda yang rata tanah akibat tertimpa pohon lontar demikian Imanuel, beberapa rumah milik warga di wilayah itu juga yang atapnya dibawa terbang angin puting beliung yakni rumah milik Daniel Aku Pandu dan Lodewik. “Rumah warga yang rusak akibat musibah ini faktanya ada. Hanya kerugian akibat musibah yang belum kami pastikan,  sedang kami identifikasi,” tandas Imanuel.

Angin puting beliung tidak hanya menimpah rumah milik warga. Gedung SD Negeri Kolibang yang belum rampung dibangun dengan dana DAK 2018 silam itu juga sebagian atapnya diterbangkan angin putting beliung.

Selain rumah warga dan bangunan gedung sekolah yang rusak akibat angin puting beliuang demikian Imanuel,  ruas jalan utama yang menghubungkan Desa Delaki dan Desa Mauta termasuk Desa Tude  terpalang pohon tumbang. “Untuk pohon tumbang yang tutup jalan, saya dan warga desa sudah bersihkan sehingga tidak jadi soal,” ujarnya. Hanya saja  bangunan gedung dan rumah milik warga yang rusak akibat angin puting beliung ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten, pinta Imanuel berharap. ***morisweni

Pos terkait