KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini permintaan Bupati Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Drs. Amon Djobo terhadap realisasi bantuan bagi warga dampak badai siklon Seroja Alor, April 2021 silam. Orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan laut dengan negara baru Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) ini minta agar realisasi bantuan harus dilakukan secara terbuka kepada publik melalui media.
Demikian Amon Djobo kepada media ini di Ruang Kerjanya, Senin (17/01) usai melakukan pertemuan dengan para Camat di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Alor.
Untuk diketahui, total bantuan untuk dampak badai siklon Seroja April 2021 di Kabupaten Alor dari pemerintah pusat senilai Rp. 54 Milyar.
Terkait dengan besaran bantuan dimaksud, Asisten III Setda Alor di jaman Ir. Ans Takalapeta memimpin Alor ini minta agar pelaksanaan semua program ini harus terbuka dengan LSM, aparat penegak hukum, terbuka dengan pers sebagai corong pemerintah untuk menyampaikan informasi pembangunan kepada publik.
Untuk Pulau Pantar itu sangat luar biasa, karena dibangun rumah-rumah relokasi di lokasi yang telah disiapkan, rumah-rumahnya telah dibangun dan sementara jalan. Hanya infrastruktur jalan yang harus kita tingkatkan, air bersih sudah bagus, listrik sudah … jalan dan jembatan yang harus kita urus lagi, ungkap Djobo.
Tetapi Pulau Besar menurut Djobo, lokasi relokasi masih menyisahkan masalah karena rata-rata berada dalam kawasan hutan, sehingga masyarakat dampak Seroja dibantu dengan rincian, untuk warga yang rumahnya mengalami rusak berat masing-masing korban mendapat bantuan Rp. 50 Juta, rusak sedang Rp. 25 Juta dan rusak ringan senilai Rp. 10 Juta. “Bantuan ini dalam bentuk bahan bangunan, tidak dalam bentuk uang. Kalau kita kasih dalam bentuk uang nanti tim pemeriksa dari pusat datang uangnya dorang ambil habis tidak bangun rumah nanti bagaimana … nanti pemerintah daerah yang disalahkan,” sebut Djobo sembari menambahkan jika pemerintah daerah sedang menyiapkan pentunjuk teknis pelaksanaan.
Orang nomor satu di Kabupaten Alor menegaskan, nanti tim dari pemerintah pusat datang ke Alor membahas secara bersama-sama dengan pemerintah daerah baru pelaksanaan bisa jalan di lokasi-lokasi dampak Seroja.
Dia mengaku diberikan waktau pelaksanaan oleh pemerintah pusat untuk merampungkan distribusi bantuan perumahan bagi korban Seroja dan pembangunan perumahan hingga 30 Desember 2022 mendatang.
Ditambahkan Djobo, untuk Pantar luar biasa, Pantar relokasi jadi sudah aman itu. BUMN tangani jadi sudah bagus. Yang belum ini hanya di Pulau Besar saja.
Kepada para camat, Djobo minta agar dapat menginformasikan program bantuan bagi warga dampak Seroja ini kepada masyarakat di wilayahnya.
Menanggapi bencana banjir dan kemungkinan longsor di musim penghujan ini Djobo minta kepada para camat agar harus berada di tengah masyarakat dan beri solusi, cari solusi dan jawab itu persoalan. Jangan bawa persoalan datang di kabupaten, jangan ada persoalan sedikit dilemparkan ke kabupaten.
Jika ada bencana banjir, longsor dan seterusnya maka camat selaku pimpinan wilayah harus hadir terlebih dahulu di tengah masyarakat yang mengalami musiba, laporan itu yang dibuat lalu disampaikan kepada pemerintah kabupaten. *** morisweni