RADARPANTAR.com-20 Anggota Brimob Kepolisian Daerah (Polda) NTT tiba di Alor dengan membawa anjing pelacak untuk mencari 13 warga Alor yang hingga saat ini dikabarkan hilang atau belum ditemukan akibat lonsgor, banjir bandang disertai angin kencang yang melanda beberapa tempat di daerah ini, Minggu (06/04) silam.
Tim dari Brimob Polda NTT ini setelah tiba di Kabupaten Alor langsung menuju lokasi pencarian korban hilang di Desa Lipang dan sekitarnya di Kecamatan Alor Timur Laut (ATL). Tim juga membawa anjing pelacak untuk membantu mencari korban yang hilang atau yang belum ditemukan di Desa Tamakh Kecamatan Pantar Tengah.
Kepala Kepolisian Resort Alor, AKBP. Agustinus Christmas, SIK yang dihubungi Sabtu 10 April 2021 menjelaskan tim dari Polda NTT telah tiba di Kabupaten Alor dan langsung menuju lokasi bencana untuk membantu tim terpadu, dalam upaya pencarian korban longsor dan banjir akibat badai Slikon Seroja yang belum ditemukan.
Tim yang datang dari Polda NTT dilengkapi dengan anjing pelacak untuk membantu melacak korban hilang yang hingga kini masih dalam pencarian tim gabungan.
Selain tim dari Polda NTT, Christmas mengungkapkan, bantuan dari Mabes Polri juga telah tiba di Kabupaten Alor. Bantuan yang ada sebanyak 6 ton yang terdiri dari beras, indomie, biskuit, sabun, dan air mineral. Selain itu ada juga bantuan bahan bakar minyak (BBM) bagi Polsek Alor Timur untuk mendistribusikan bantuan.
“Bantuan dari Mabes Polri tadi juga telah kita bawa ke Kecamatan Alor Timur untuk menyalurkan disana,” ungkap Christmas.
Terkait dengan data korban bencana yang dirilis Pemerintah Kabupaten Alor melalui Plt. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Alor, Christina Beli di Kantor BPBD Alor, Sabtu 10 April 2021 pada pukul 11.00 Wita menjelaskan, data korban meninggal akibat bencana tersebut sebanyak 28 orang, dan 13 orang masih hilang atau belum ditemukan. Sedangkan korban luka-luka sebanyak 25 orang.
“Pencarian warga yang hilang ini dari SAR rencananya sampai besok. Namun tim dari Polda NTT baru tiba di lokasi untuk membantu, sehingga kita tunggu koordinasi selanjutnya bagaimana karena tim yang datang juga pasti milik standar operasional sendiri,” ungkap Beli. *** morisweni