PLN Nyatakan Kappas Menjadi Perhatian Untuk Dibangun Perluasan Jaringan Listrik

Kepala PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kalabahi, Josep Tambunan. FOTO:MW-RADARPANTAR.com
Kepala PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kalabahi, Josep Tambunan. FOTO:MW-RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini boleh  jadi  klarifikasi PT PLN (Persero) terhadap permintaan warga Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor yang hingga saat ini belum dibangun perluasan jaringan listrik.  Kepala PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kalabahi, Josep Tambunan  menyatakan Kappas dan wilayah lain di Kabupaten Alor yang belum dibangun perluasan jaringan listrik menjadi perhatian pihaknya. 

Kepada media ini di Kantor ULP Kalabahi, Tambunan mengaku,  pihaknya sudah menerima usulan pembangunan perluasan jaringan listrik di Kappas Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah dari pemerintah desa.  Usulan itu demikian Tambunan, sudah ditindaklanjuti  ULP Kalabahi dengan melakukan survey lokasi dan gambar yang sudah kami teruskan ke Kupang. “Dari Kupang yang nanti akan menentukan pekerjaan. Pekerjaan perluasan jaringan tidak diputuskan atau dikeluarkan dari Kalabahi tetapi di Kupang yang menentukan,” ungkap Tambunan.  

Bacaan Lainnya

Ditambahkan Tambunan, untuk Kappas Dusun II Desa Ekajaya, begitu usulan masuk di ULP Kalabahi, pihaknya langsung melakukan survey lokasi dan  gambar, kemudian diusulkan ke Kupang,  prosedurnya demikian.

Menanggapi pertanyaan media ini soal seperti apa respon PLN Wilayah NTT terhadap usulan dari Kappas Dusun II Desa Ekajaya, Tambunan mengatakan, karena usulannya banyak, bukan hanya Kappas Dusun II Desa Ekajaya saja memang kami sendiri sesuai program yang ada memang program 100 persen listrik desa tetapi dalam suatu desa itu ada dusun yang belum dibangun perluasan jaringan. 

Tambunan memastikan bahwa Kappas Dusun II Desa Ekajaya dan desa lain belum dibangun perluasan jaringan listrik bakal  mendapatkan bagian, hanya saja butuh kesabaran, karena untuk perluasan jaringan tidak diputuskan di Kalabahi tetapi harus di wilayah (Kupang) yang putuskan.

Untuk Kappas Dusun II Desa Ekajaya sudah diusulkan ULP Kalabahi ke Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Kupang UP3 Kupang sejak November 2020 silam bersama 13 wilayah atau desa dan dusun lainnya di Kabupaten Alor.

Dalam usulan itu, ULP Kalabahi melampirkan data gambar survei usulan desa dan dusun yang belum berlistrik. ULP Kalabahi memohon UP3 Kupang untuk melakukan perencanaan terkait usulan pembangunan perluasan jaringan listrik tersebut sehingga dapat mempercepat suplai energi listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah Kabupaten Alor.  

Mengenai ancaman warga Kappas Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah yang mengancam bakal memblokir jalan poros jika material untuk membangun perluasan jaringan di wilayah lain di Pulau Pantar melintasi jalan poros Kappas, Tambunan mengatakan itu bukan kewenangannya untuk menjelaskan.   

Sebelumnya media ini mewartakan, kesal karena tak kunjung dibangun jaringan litsrik, Warga Kappas Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor ancam tutup jalan poros yang menghubungkan Baranusa, Ibukota Kecamatan Pantar Barat dan Maliang, Ibukota Kecamatan Pantar Tengah.  

Jonias Zakarias Magang, S.Pd-Tokoh Muda Kappas. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com
Jonias Zakarias Magang, S.Pd-Tokoh Muda Kappas. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Beberapa kampung yang ada di sekitar Kappas misalnya Air Panas Desa Tubbe, Besbarang Desa Ekajaya, Kaka Mauta Desa Mauta sudah lama dibangun jaringan listrik dan masyarakatnya sudah nikmati. Tetapi  Kappas justru belum juga dibangun, tandas salah seorang tokoh pemuda, Jonias Zakarias Magang, S.Pd mewakili warga Kappas Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Kabupaten Alor kepada media ini,  Kamis (14/10) di Kalabahi.

Yang lebih sakit demikian Jonias Sakarias Magang,  Kappas Dusun II Desa Ekajaya berada di tengah Kaka Mauta dan Air Panas-Besbarang tetapi kampung-kampung itu semuanya sudah dibangun jaringan listrik.  

“Orang mau ke Kaka Mauta dari Baranusa, Air Panas, Besbarang, Bagang dan Maliang, dan sebaliknya dari Kaka Mauta ke Air Panas, Besbarang, Bagang, Maliang dan Baranusa itu harus lewat Kappas. Koq Kappas tidak dibangun jaringan listrik tetapi yang lain semuanya sudah dibangun jaringan listrik.  Ini maksudnya apa. Pemerintah harus jelaskan kepada masyarakat Desa Ekajaya, secara khusus Dusun II Kappas,”  pinta Oni Magang demikian Jonias biasa disapa.  

Magang mengaku mendengar informasi bahwa untuk tahun ini akan dibangun jaringan listrik di Desa Lalafang, Kecamatan Pantar Timur. Karenanya, warga Dusun II Kappas sudah mengumpulkan kekuatan untuk menutup jalan poros dari Kappas menuju Lalafang jika material untuk pembangunan jaringan listrik di Desa Lalafang itu melintasi Kappas Dusun II Desa Ekajaya.

Menurut Magang, Kepala Desa Ekajaya sudah pernah mendatangi pihak PLN untuk menanyakan alasan mengapa Dusun II Desa Ekajaya Kecamatan Pantar Tengah belum dibangun jaringan listrik, sementara beberapa desa di sekitar Kappas sudah menikmati listrik.  “Katanya PLN janji dengan Kepala Desa Ekajaya bahwa Kappas akan dibangun jarngan listrik pada Tahun 2020, tetapi sampai dengan saat ini belum ada tanda-tanda untuk membangun jaringan lsitrik,” ujar Magang.  

Oni Magang menyayangkan pihak PLN yang membuat janji akan membangun jaringan listrik di Kappas tidak terealisasi dalam tahun ini tetapi justru lebih memperhatikan wilayah lain di Pulau Pantar. 

Warga Kappas yang diwakili Oni Magang menegaskan sikapnya bahwa penutupan jalan sudah pasti dilakukan jika pendropingan material untuk pembangunan jaringan listrik di wilayah lain di Pulau Pantar melintasi Jalan Poros di Dusun II Desa Ekjaya.  

“Kami minta kepastian dari pihak PLN dan pemerintah, kapan mau bangun jaringan listrik di Kappas baru boleh droping material lewat Kappas,” tandasnya.   *** morisweni

Pos terkait