KALABAHi,RADARPANTAR.com-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Ferdrik Lahal, SH menegaskan, mengangkatan guru kontrak daerah melalui surat keputusan Bupati Alor dimasanya memimpin dinas pendidikan, tidak mengikuti kemauan orang Dinas Pendidikan. Pengangkatan dan penempatan guru kontrak harus didasarkan kepada kebutuhan sekolah.
Penempatan guru kontrak daerah tidak asal ikut maunya orang dinas. Ini bukan lagi soal suka atau tidak suka, di masa saya … saya tidak pakai yang model begini. Saya mau secara profesional, berdasarkan kebutuhan sekolah. Dan itu sesuai dengan dapodik dan sebarannya. Data itukan ada di sekolah. Kita harus letakan dalam bingkai yang benar dan tepat, sebut Lahal usai menggelar pertamuan dan memberikan arahan kepada ratusan para kepala sekolah dari tingkat PAUD, SD dan SMP se-Kabupaten Alor, Senin (10/01).
Lahal yang saat ini menjabat Asisten 1 Setda Alor ini mengatakan, sebaran guru yang ada di sekolah-sekolah inikan diketahui oleh para pengawas sekolah yang sudah dibagi habis tugasnya ke sekolah-sekolah. Mereka tahu seperti apa kebutuhan guru di sekolah-sekolah karena itu mereka harus kita libatkan dalam menempatkan tenaga pengajar.
Untuk guru kontrak daerah karena banyak yang sudah lulus P3K seehingga akan diletakan kembali. “Saya sudah minta untuk proses pengangkatan guru kontrak dapat disesuaikan kembali karena banyak diantara mereka yang sudah lulus P3K,” ujar Lahal.
Kekosongan yang terjadi akibat ratusan guru kontrak yang lulus P3K harus diisi kembali. “Guru kontrak yang lulus P3K sekitar lima ratusan, terus lamaran yang antri sekitar seribu lima ratusan. Kita akan letakan menurut kajian secara teknis yang tepat untuk kepentingan pelayanan, proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan baik,” tandas Lahal.
Diakuinya, ada kontrak daerah yang keluar dari sekolah tertentu karena lulus P3K, sementara proses belajar mengajar di sekolah-sekolah sudah dimulai dan akan masuk persiapan ujian sekolah sehingga berdampak sekali.
Dihadapan ratusan para kepala sekolah Lahal mengaku menyampaikan agar bekerja dengan senang-senang. Artinya apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi guru, itu yang dikerjakan. Tidak lagi merasa tertekan, terancam dan seterusnya, saya akan evaluasi secara rutin.
Untuk mutasi-mutasi dia tegaskan kepada para kepala sekolah untuk tidak memikirkan itu. Mutasi itu berdasarkan kajian. Tidak sembarang, itu yang saya sampaikan kepada para kepala sekolah. Kalau orang pensiun ya kita promosi untuk mengisi jabatan yang kosong, tetapi kalau tidak mengapa kita lakukan mutasi. Lain soal jika ada hal yang menyangkut dengan prinsip kepegawaian. Ada pelanggaran-pelanggaran etik pemerintahan ya harus kita ambil langka, tetapi sekali lagi tidak serta merta kita melakukan mutasi sehingga guru merasa nyaman dan tenang bekerja di sekolah dimana yang bersangkutan diitempatkan.
Untuk beberapa sekolah yang masih dijabat pelaksana tugas, Lahal menegaskan akan melantik pejabat definitip dalam waktu dekat. Dan itu selesai sudah, sampai kapan ada hal-hal yang sifatnya prinsip, penting dari aspek ketentuan baru kita akan letakan kembali. Dengan begini para guru dan kepala sekolah bekerja serius melakukan proses belajar mengajar termasuk mempersiapkan ujian sekolah.
“Untuk pelayanan di Dinas Pendidikan, saya sudah tegaskan, pelayanan di dinas bagi guru yang membutuhkan satu hari harus selesai dan guru kembali bertugas di sekolahnya. Kepada teman-teman yang ada di bidang dan yang secara teknis menangani pelayanan harus laksanakan ini, kalau tidak … pilihannya jangan kerja di dinas ini,” tandasnya.
Mengenai penanganan keuangan Lahal mengatakan, harus dilakukan sercara selektif dan diletakan kepada proses yang benar. Baik itu pengelolaan dana BOS, DAK maupun bantuan besiswa kepada peserta didik. Ini semuanya harus diletakan kepada prosedur. Sudah menjadi komitmen saya … layak fisik, layak administrasi menjadi ukuran utama.
Dalam tatap muka sekaligus arahan kepada para kepala sekolah Lahal mengatakan bisa saja yang kita kerjakan sebelum tahun 2022 menurut kita itu mungkin sudah benar tetapi ketika kita letakan ke dalam prosedur ketentuan yang berlaku bisa saja menjadi tidak benar, maka kita harus luruskan kembali. Kita tidak mengatakan siapa benar siapa salah tetapi kita luruskan kembali agar semua bisa berjalan secara baik sehingga apapun yang terjadi nanti kita tidak terantuk di bantu yang sama dan jatuh di tempat yang sama. Itu kita coba benahi karena basis pelayanan dinas pendidikan ini ada di sekolah-sekolah sehingga harus kita posisikan dengan baik.
Menurut dia, hal-hal yang sifatnya menjadi catatan, kita lihat kembali untuk dilakukan evaluasi sehingga yang baik itu kita tingkatkan, yang tidak tepat tentunya dapat benahi untuk kepentingan ke depan dalam pelayanan pendidikan. Dalam tatap muka dengan para Kepala Sekolah, Senin (10/01) itu yang saya tekankan itu dan beberapa hal untuk rencana kegiatan untuk 2022.
Untuk kegiatan 2022 demikian Lahal, pihaknya mencoba untuk membingkai dengan baik sehingga ada kolaborasi kerja sama yang baik, koordinasi yang tepat yang tentunya sesuai prosedur untuk kita laksanakan.
Sedangkan para kepala bidang secara teknis menyampaikan dii hadapan para kepala sekolah mengenai kegiatan 2022 per bidang bagi TK/PAUD, SD/SMP maupun sekretariat dinas, termasuk persiapan memasuki ujian sekolah, didalamnya apakah kita masih menerapkan proses belajar ini kembali ke normal atau tidak. Khusus untuk peserta didik yang akan menghadapi ujian sekolah tentunya diprioritaskan bagaimana proses belajar mengajar itu bisa menghentarkan mereka ke tahapan ujian sekolah. Tetapi prinsipnya, kita kembalikan kepada porsi yang sesuai prosedur dan tepat.
Jadi, “sudah tidak lagi kita main-main soal itu. Tidak ada pilihan itu. Sudah menjadi wajib. Saya sudah berkantor dua minggu di dinas. Saya merubah pola mereka … kebiasaan-kebiasaan, cara-cara yang tentunya membuat hal-hal yang mengganggu kita punya fungsi tugas itu saya luruskan kembali secara keseluruhan,” sebut mantan Camat Teluk Mutiara ini.
Asisten 1 Setda Alor ini mengajak semua komponen di Dinas Pendidikan Kabupaten Alor untuk bekerja kembali sesuai fungsi tugas kita masing-masing. Kita punya fungsi inikan sudah jelas, tinggal bagaimana kita mengemban peran secara baik. “Tidak usa sombong … rendah hati … kita kerja. Saya arahkan guru-guru seperti itu, supaya pekerjaan-pekerjaan jalan,” pintanya.
Dia mengaku, sudah hampir mau dua minggu lebih ini ia hanya fokus benahi. Karakter-karakter yang sebelumnya agak sedikit keluar kita sudah giring masuk ke dalam sistim. Saya lihat sudah cukup baik lah. Mari kita saling dengar, baku dukung agar pekerjaan jalan. Intinya ya basis pelayanan kita yang ada di sekolah-sekolah itu bisa berjalan dengan baik.
Dinas Pendidikan ini menurut Lahal, menjadi dapur, sementara basis pelayanan ada di sekolah-sekolah. Kita harus mengemban peran kita, kalau kita perannya untuk pengawasan, pembinaan, monitoring, evaluasi ya mari kita jalankan peran itu sehingga ruang ke sekolah itu bisa berinovasi, berkreasi sesuai pentunjuk yang ditetapkan. Saya mau jalannya seperti demikian.
Apa yang ia harapkan sebagai pelaksana tugas di Dinas Pendidikan ini demikian Lahal, mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para kepala sekolah yang hadir mengikuti pertemuan. “Mereka mendukung sekali … mereka juga punya komitmen untuk benahi yang baik ke depan. Dukungannya luar biasa. Para kepala sekolah hadir mencapai tiga ratusan. morisweni