KALABAHI,RADARPANTAR.com-Pemerintah Kabupaten Alor merencanakan untuk menerapkan lima belajar untuk sekolah-sekolah di Alor mulai Tahun 2026. Waktu belajar untuk hari Sabtu disisip di jam belajar yang berlangsung di sekolah dari hari Senin hingga Jumat. Dengan begitu anak-anak dan orang tua memiliki waktu untuk berkumpul bersama, karena pendidikan anak sejatinya juga menjadi tanggung jawab orang tua.
Saya memang dari awal sangat menyetujui lima hari belajar bagi sekolah-sekolah di Alor. Tinggal kita atur atau geser jam belajar, sehingga jam belajar hari Sabtu itu disisip di lima hari efektif belajar yang berlangsung dari hari Senin hingga Jumat, sebut Wakil Bupati Alor Rocky Winaryo, SH, MH di Ruang Kerjanya.
Rencana penerapan lima hari belajar ini menurut Winaryo diusulkan PGRI Kabupaten Alor pada saat menerima organisasi kumpulan para guru di Ruang Kerjanya, Rabu (08/10/2025).
Pihaknya kata Winaryo, memang sudah merencanakan sejak awal dipercayakan memimpin Alor, tetapi ada pertimbangan kalau kita tambah jam mengajar yang berlangsung di hari Sabtu ke hari Senin sampai Jumat maka konsekwensinya bagaimana dengan makan siang.
Tetapi begitu diterapkannya makan bergisi gratis ke sekolah-sekolah demikian Winaryo, justru makin mempermudah pemerintah menerapkan kebijakan lima hari belajar bagi sekolah-sekolah di Alor.
Menurut dia, karena SMA/SMK itu sudah dikembalikan ke propinsi sehingga kita terapkan terlebih dahulu lima hari belajar itu terhadap sekolah-sekolah menjadi kewenangan pemerintah kabupaten untuk mengaturnya.
Rencana untuk menerapkan lima hari belajar bagi sekolah-sekolah menjadi kewenangan kabupaten ini menurut Winaryo pasti mendapatkan persetujuan dari Bupati Alor.
Awalnya memang sudah ada niat pemerintah untuk menerapkan lima hari sekolah tetapi kemudian datang Pengurus PGRI Kabupaten Alor menemui saya dan mengusulkan lima hari belajar bagi sekolah-sekolah di Alor maka saya akan mengkonsultasi permintaan PGRI ini kepada Bupati Alor, ujarnya.
Dia berharap pada tahun 2026 kebijakan untuk menerapkan lima hari belajar bagi sekolah-sekolah di Alor sudah bisa dilaksanakan.
Orang Nomor Dua di Kabupaten Alor ini kemudian merinci maksud dibalik rencana menerapkan lima hari belajar bagi sekolah-sekolah, supaya anak-anak sekolah memiliki waktu yang cukup dengan orang tua dan keluarga untuk berkumpul bersama. Waktu berkumpul ini bisa digunakan untuk berbagi ceritera, secara khusus orang tua dapat menggunakan kesempatan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari anak-anak mengenai perkembangan belajar selama lima hari berada di sekolah.
Ditambahkannya, selama ini memang belum bisa kita terapkan lima hari sekolah karena pertimbangan makannya bagaimana. Karena kita punya anak-anak ini banyak yang pulang sekolah baru masak ko makan, karena itu belum dapat diterapkan. “Tetapi sekarang sudah ada MBG pasti sudah bisa kita atasi, makannya di sekolah. Jam belajarnya ditambahkan selama lima hari belajar,” pungkasnya.
Dijelaskan Winaryo, kalau hanya lima hari belajar, anak-anak memiliki waktu lebih bersama keluarga dan orang tua, supaya hindari anak-anak yang selama ini jarang bertemu orang tua dan keluarga sekaligus mencegah terjadinya tawuran yang melibatkan anak sekolah.
Menurut Winaryo, dalam rapat bersama Gubernur NTT, dapur MBG akan dibangun beberapa titik satelit. Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah akan membantu untuk membangun dapur MBG di beberapa wilayah Kabupaten Alor yang merupakan daerah 3T.
Dapur MBG menurut Wakil Bupati Alor harus dibangun di semua wilayah yang ada di daerah ini. Dapurnya akan dibangun dengan dukungan dana dari pemerintah pusat, dimana tahun ini akan dibangun 30 dapur MBG.
Pemerintah daerah kata Winaryo sudah membentuk Satgas yang dipimpin Sekda Alor untuk terus melakukan koordinasi dengan dapur-dapur MBG melalui yayasan pengelola untuk memonitoring operasional dapur MBG.
“Kita sudah bentuk Satgas MBG, salah satu tugasnya melakukan kontrol terhadap dapur-dapur MBG, termasuk melakukan pengawasan kegiatan dapur jangan sampai terjadi keracunan terhadap anak-anak,” ujarnya.
Yayasan pengelola dapur diminta Wakil Bupati Alor agar tetap mengikuti aturan, harus jaga kebersihan menu. “Kadang-kadang setelah jalan muncul kurang disiplin. Kalau sudah jalan lama kadang-kadang orang sudah mulai kurang disiplin. Kualitas menu harus dijaga, jangan diawal saja yang menunya bagus tetapi makin lama makin tidak dijaga kadar gisinya, karena niat untuk dapat untung lebih dominan” ujarnya sembari menegaskan bahwa ini yang menjadi salah tugas SATGAS agar vendor jangan hanya mengejar keuntungan dari program strategis ini.
Keuntungan vendor demikian Winaryo sudah dihitung dan sudah banyak, jangan lagi mengejar untung tambahan, SATGAS ini akan mengontrol dan mengawasi.
Menariknya Winaryo mengaku selama beroperasi di wilayah Kabupaten Alor, Yayasan yang punya dapur MBG belum berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Seharusnya yayasan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah. *** morisweni






