Peduli Korban Bencana, Generasi Alor Angkatan 1979 Salurkan Bantuan

Generasi Alor Angkatan 1979 dalam suatu sesi pose bersama sebelum menyalurkan bantuan ke lokasi titik bencana di Mainang, Malaipea dan KenaiKai. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com
Generasi Alor Angkatan 1979 dalam suatu sesi pose bersama sebelum menyalurkan bantuan ke lokasi titik bencana di Mainang, Malaipea dan KenaiKai. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

RADARPANTAR.com-Generasi Alor Angkatan 1979  ikut menaruh peduli terhadap korban banjir bandang dan longsor akibat bencana tropis siklon seroja awal April 2021 silam di Kabupaten Alor. Wujudnya, Gerenarsi Alor Angkatan 1979  ini menyalurkan bantuan kepada korban bencana di beberapa titik di Kabupaten Alor sebagai wujud kepedulian sosial dan cinta kasih terhadap sesama saudara yang tertimpa bencana.  

Generasi Alor Angkatan 1979  tinggal terpencar saat ini. Ada yang berdomisili di Kalabahi, ada yang di Kupang, ada pula yang berdomisili di luat NTT, termasuk di Jakarta.  

Bacaan Lainnya
Sejumlah Ibu Hamil di Desa Tominuku Kecamatan Alor Tengah Utara menerima paket bantuan sembako dari Generasi Alor Angkatan 1979. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Tetapi, rasa peduli generasi  Alor angkatan ini terhadap korban banjir bandang dan longsor akibat bencana tropis siklon seroja tak pudar. Mereka hadir dan terpanggil meringankan beban derita keluarga korban yang berada di beberapa wilayah titik bencana di Kabupaten Alor.  

Salah seorang personil Generasi Alor Angkatan 1979 sedang menyerahkan bantuan kepada Romo Frangky Hurin, PR di Gereja Katolitik Santa Maria Bunda Allah Zaitun Mainang. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Generasi Alor Angkatan 1979 yang dihuni Mery Gorang Mau (Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Alor), Tince Kedang, Amelia Tedens, Hones Winarya, Heny Buling, Norma Nampira, Iqbal Abdullah, Miss Tubulau, Sina Siawan, Salomi Tubatonu (Guinana Bisau, Afrika) dan Zainul Makoenimau. 

Generasi Alor Angkatan 1979 pose bersama jemaat dan vikaris Yafet Ranboki, S.Th di Pos Pelayanan GMIT Imanuel KanaiKai Malaipea Alor Selatan. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Menjawab pertanyaan media ini tentang seperti apa komunitas ini di mata publik Alor Pantar, salah seorang penggagas lahirnya generasi Alor Angkatan 1979 Zainul Makoenimau  atau yang akrab disapa John mengatakan,  Generasi Alor Angkatan 1979 ini merupakan komunitas anak-anak Alor (lahir di Alor dan besar di Alor) yang pada Tahun 1979 bersama-sama menyelesaikan sekolahnya di SLTP.  “Kami hanya bergerak di kegiatan sosial kemasyarakatan,” kata John Makoenimau menjawab RADARPANTAR.com.

Generasi Alor Angkatan 1979 memberikan paket bantuan kepada ibu hamil melalui pendeta Jemaat GMIT Imanuel Mainang, Matelda Maure, S.Th. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Generasi Alor Angkatan 1979 ini  demikian Jhon, secara gotong royong menggalang donasi dari kantong pribadi dalam rangka membantu meringankan beban keluarga korban bencana di beberapa wilayah titik bencana antara lain Mainang-Desa Welai Selatan, Dusun 2 Desa Malaipea dan KanaiKai.  

Paket bantuan yang disalurkan berupa paket sembako yang berisi beras, makanan ringan anak-anak dan ibu hamil, gula pasir dan the. 

Menurut John,  pihaknya merasa terpanggil  untuk berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dan longsor sebagai wujud kepedulian terhadap keluarga korban bencana.

“Bantuan sudah kami distribusi hari ini, Rabu (06/05) di Mainang, Malaipea dan KenaiKai. Kami salurkan melalui rumah ibadah. Meskipun kontribusi kami ini tidak terlalu besar namun kami terpanggil untuk memberikan perhatian, semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua,” ungkap Makunimau.

Generasi Alor Angkatan 1979 dalam suatu sesi bersama Vikaris Yafet Ramboki, S.Th usai menyerahkan paket bantuan. FOTO:MORISWENI-RADARPANTAR.com

Salah seorang tokoh di Jemaat GMIT Rehobot Malaipea Pos Pelayanan Imanuel KenaiKai,  Ayub Lanma menyampaikan terimakasih kepada Angkatan Generasi Alor 1979 yang memberikan bantuan kepada korban bencana di KenaiKai.

“Kami berterima kasih karena bantuan seperti ini masih sangat kami butuhkan. Kami tidak bisa membalas budi baik dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada dalam angkatan generasi Alor 1979. Kami hanya bisa berdoa agar angkatan ini terus dilimpahi berkat agar dapat disalurkan kepada orang yang membutuhkan seperti kami di lokasi bencana,” pinta Lanma yang juga Guru SD GMIT Malaipea Utara ini. *** morisweni    

Pos terkait