Pedagang Pasar Kadelang Minta Tunda Direlokasi ke Pasar Lipa Kalabahi

Ketua DPRD Alor Enny Anggrek dan Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH sedang berdialog dengan salah seorang pedagang aksesoris dalam kunjungan di Pasar Kadelang, Senin (31/05). FOTO:MW-RP.com
Ketua DPRD Alor Enny Anggrek dan Wakil Ketua DPRD Alor Sulaiman Sings, SH sedang berdialog dengan salah seorang pedagang aksesoris dalam kunjungan di Pasar Kadelang, Senin (31/05). FOTO:MW-RP.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Para Pedagang Pasar Kadelang yang tergabung dalam Ikatan Pengguna Jasa Pasar (IPJP) menemui Pimpinan DPRD Kabupaten Alor sekaligus minta agar menunda rencana pemerintah daerah untuk merelokasi mereka ke Pasar Lipa Kalabahi.  Selain minta penundaan relokasi, IPJ juga minta agar pemerintah dan DPRD Alor mempertimbangkan kembali relokasi pengguna jasa pasar Kadelang.  

Berikut pernyataan singkat IPJP yang diterima RADARPANTAR.com: “Hasil keputusan rapat  bersama Ikatan Pengguna Jasa Pasar tanggal 29 Mei 2021 Pukul 15.00-17.00 wita di Pasar Kadelang memohon kepada pemerintah daerah Kabupaten Alor kiranya mempertimbangkan kembali relokasi pengguna jasa pasar Kadelang dalam hal ini :

Bacaan Lainnya

Relokasi tempat tidak layak dari aspek ukuran dan lokasi, jangan dicampur antara dua pasar, mohon penundaan relokasi, relokasi dikondisikan dalam dalam hal ini prioritaskan pedagang pasar Lipa agar dapat menempati tempat semula sesuai dengan perjanjian awal, mohon setiap kali mengambil kebijakan tentang pasar bisa melibatkan para pengguna jasa pasar.

Pernyataan singkat IPJP ini diteken  Ketua IPJP Ande Gawang dan Sekretaris Muh Arifudin.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor Sulaiman Sings, SH bergerak begitu cepat. Di hadapan  perwakilan para pedagang Pasar Kadelang, Sings menegaskan, hari ini juga kami akan turun. “Sekarang kita akan turun, hari ini.  Kita akan turun ke bawah. Kita akan lihat situasi di lapangan, kita akan koordinasikan dengan dinas terkait,” tandas Sings pada saat menerima perwakilan pedagang Pasar Kadelang.  

Bos Golkar Alor ini mengaku jika pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pihak TNI/Polri agar langka yang diambil dalam urusan relokasi ini harus persuasive.  

“Saya tadi sudah komunikasi dengan Pak Dandim dan  Ibu Ketua sudah komunikasi dengan Pak Kapolres  agar langka yang diambil itu secara persuasive karena yang mau kita urus itu rakyat atau masyarakat kita sendiri,” ungkapnya.  

Menurut Sings, mau bekin bagus apapun itu untuk masyarakat kita. Apapun yang mau kita buat ini semuanya untuk kebaikan masyarakat kita. Jadi, solusi yang diambil itu mendepankan kebaikan masyarakat kita.

Sulaiman Sings menaruh harapan kepada para pedagang agar memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah itu untuk mendatangkan kebaikan bagi masyarakat.

Sementara itu salah seorang pedagang pasar kadelang, Andreas Gawang mengatakan, pasar ini dibangun oleh pemerintah. Karena dibangun oleh pemerintah, tentu ada satuan kerja, tentu ada SATPAM, tentu ada tenaga kebersihan. Kemaren masih dipimpin Bapak Meon Pally seperti itu … satu kerja ada semua, dari Satpam hingga tenaga kebersihan. Sekarang sudah tidak ada semua.  Semua itu kami pemakai jasa pasar yang biayai, kebersihan pasar, jaga malam, semua kami yang biayai.  

Selanjutnya sanga disayangkan, orang-orang gila itu penuh di Pasar Kadelang, dengan catatan mereka itu datang untuk kami bisa suruh mereka angkat sampah, kami kasih satu dua rupiah untuk dorang beli es makan. Kiranya ini semua bisa bapak-mama yang baik bisa berpikir, kalau bisa mengajak pihak pemerintah berpikir kembali, kenapa koq pasar ini begitu. Setiap tahun bapak, ibu yang terhormat punya warga disini masuk di pasar itu ratusan orang  … kenapa ko pasar dibuat seperti begitu, katanya kesal.

“Tadi Pak Wakil Ketua sudah bilang baik untuk rakyat, jelek untuk rakyat dan semuanya untuk rakyat. Kenapa koq begitu setiap tahun, setiap bulan. Generasi yang masuk di pasar itu koq pasti diotak-atik,” ujar Gawang.  

Kami ini orang-orang susah, ini musim kami harus sibuk belanja, anak sekolah, bayar hutang di bank, biaya makan minum yang begitu tinggi koq kami dipindahkan tiba-tiba, tambanya dengan nada tanya.

Menurut dia, orang-orang yang ada di Pasar Kadelang itu sebagian dari relokasi Pasar Lipa kemarin ketika Pasar Lipa mau dibangun. Mereka masih ada disitu (Pasar Kadelang-Red), mereka belum kembali. Begitu banyak manusia yang ada di sana itu pergi itu hanya dua lapak saja, yang ada di bagian Timur dan yang ada di atas … yang lain itu sudah penuh. Bagaimana kita mau atur jarak untuk cegah covid-19.

Zumardi, pedagang barang elektro Pasar Kadelang, menyambut baik niat pemerintah untuk membangun pasar yang lebih baik. Hanya saya lokasi relokasi yang ada di Pasar Lipa itu tidak bisa menampung barang-barang dari pedagang Pasar Kadelang yang hendak menempatinya karena lapaknya terlalu kecil. “Lapak terlalu kecil, tidak bisa tampung barang-barang jualan,” ujarnya. Dia menyarankan kepada pemerintah untuk menyediakan tempat lain yang  akomodative sehingga bisa menampung barang-barang dagangan mereka.  

Dia mengaku sama sekali tidak menolak pihak pemerintah untuk melakukan relokasi, hanya saja lokasi penampungan pihaknya di tempat relokasi itu yang dapat dipertimbangkan sehingga bisa menampung barang dagangan para pedagang Pasar Kadelang.  *** morisweni

Pos terkait