Kalabahi, RADARPANTAR.COM-Jika pemerintah masih dengan ribu ratus alasan untuk membantu rumah dua janda tua di Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur yang tertimbun pohon lontar akibat angin puting beliung Kamis (04/02) malam, Opa Safrudin Tonu menginisiasi mengambil gerak cepat melahirkan Gerakan Serentak 10 Ribu (GERTAK10R) untuk peduli meringankan beban dua janda tua itu.
Melalui akun facebook miliknya, Opa Safrudin Tonu merelease, mari berbagi. #Gertak10R (Gerakan Serentak 10 Rinu). Lupakan gedung megah yang mau dibangun dengan dana fantastis 25 M. Ayo kumpul Rp. 10 ribu dari 1000 orang, bantu membangun rumah 2 janda di Pantar yang mengalami musibah, An Mama #Mariam Blegur dan Mama #Bertha Beslau.
Mohon sahabat Morisweni sebagai koordinator. Bang Denny Lalitan sebagai motivator. Mobi Geser sebagai pelaksana. Brary Prima sebagai kepala tukang. Ayo berbagi, tulis Opa di lanjutan akun facebook miliknya.
Sebagaiamana di kolom komentar akun facebook milik Opa, banyak pihak yang selama ini juga peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat tergerak menaruh hati mengambil peduli, mereka diantaranya Made Giana dari Bali, Opa, Yayuk Rahayu, Soe, Ibu NA, Messi Sandy dan beberapa netizen yang masih mencari tau nomor rekening untuk melakukan transfer.
Bukan hanya isapan jempol, publik Nusa Kenari menjadi saksi ketika Opa Safrudin Tonu, Denny Lalitan, Mobi Geser menggalang sejumlah teman-teman menggerakan hati publik mengulurkan tangan untuk peduli membangun rumah layak huni bagi beberapa warga di kabupaten yang pantas untuk dibantu.
Karena itu begitu ada inisiatif untuk peduli terhadap dua janda tua di Desa Delaki yang rumahnya rata tanah akibat tertimbun pohon lontar melalui GERTAK10R, publik di Desa Delaki tentu membilang banyak-banyak terimakasi sebagaimana yang diungkapkan Kepala Desa Delaki, Imanuel Jalla di kolom komentar akun facebook lain yang membagi kondisi rumah dua janda di Delaki yang diwartakan RADARPANTAR.COM,
Sebagaimana yang diwartakan RADARPANTAR.COM, Jumat (05/02), akibat angin puting beliung, Kamis (04/02) malam di Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor, rumah milik dua janda, Mariam Blegur dan Bertha Beslau tertimpa pohon tumbang.
Salah seorang warga Desa Delaki Kecamatan Pantar tengah Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur, Amarius Boling Wabang kepada RADARPANTAR.COM melaporkan, beberapa rumah milik warga di Desa Delaki rusak akibat angin putting beliung.
Selain rumah warga demikian Amarius, atap bangun Gedung SD Negeri Koliabang dibawa terbang angin puting beliung.
Kepala Desa Delaki Kecamatan Pantar Tengah, Imanuel Jalla ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa benar terjadi musibah bencana yang menimpah sejumlah warga di desa yang baru dipimpin kurang lebih setahun. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini karena saat kejadian, para pemilik rumah berada di luar rumah untuk suatu urusan.
Imanuel kemudian merinci kerusakan yang dialami warganya akibat angin puting beliung yang terjadi, Kamis (05/02) sekitar pukul 10.15 malam antara lain, dua unit rumah milik dua janda masing-masing, Mariam Blegur dan Bertha Beslau rata tanah akibat tertimpa pohon lontar yang tumbang. Selain rumah dua orang janda yang rata tanah akibat tertimpa pohon lontar demikian Imanuel, beberapa rumah milik warga di wilayah itu juga yang atapnya dibawa terbang angin puting beliung yakni rumah milik Daniel Aku Pandu dan Lodewik. “Rumah warga yang rusak akibat musibah ini faktanya ada. Hanya kerugian akibat musibah yang belum kami pastikan, sedang kami identifikasi,” tandas Imanuel.
Angin puting beliung tidak hanya menimpah rumah milik warga. Gedung SD Negeri Kolibang yang belum rampung dibangun dengan dana DAK 2018 silam itu juga sebagian atapnya diterbangkan angin putting beliung. Selain rumah warga dan bangunan gedung sekolah yang rusak akibat angin puting beliuang demikian Imanuel, ruas jalan utama yang menghubungkan Desa Delaki dan Desa Mauta termasuk Desa Tude terpalang pohon tumbang. “Untuk pohon tumbang yang tutup jalan, saya dan warga desa sudah bersihkan sehingga tidak jadi soal,” ujarnya. Hanya saja bangunan gedung dan rumah milik warga yang rusak akibat angin puting beliung ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten, pinta Imanuel berharap. ***morisweni