
Ini PJU merah putih yang terpasang di pinggir jalan poros Kalabahi-Kokar di Desa Dulolong Barat. FOTO: OM MO/RP
KALABAHI,RADARPANTAR.com-Dugaan ‘main mata’ oleh Latif Daka, salah satu tenaga ahli Dana Desa di Kabupaten Alor dengan suplier dalam proyek pengadaan penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah desa di Kabupaten Alor makin menguat. 4 Desa yakni Desa Petleng di Kecamatan Alor Tengah Utara, Desa Dulolong, Desa Dulolong Barat dan Desa Lewalu di Kecamatan Alor Barat Laut ditemukan telah terpasang lampu jalan berwarna merah putih atau sama persis warna dengan tiang yang masih menumpuk rapi dikediaman Latif Daka di Bungawaru, Kalabahi.
Ditemukan media ini di Desa Petleng Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor terpasang beberapa unit PJU di Ruas Jalan Poros menunju Mainang. Dua tiang diantaranya terpasang di depan Kantor Desa Petleng.

Tiang PJU depan Kantor Desa Petleng. FOTO: OM MO/RP
Belum ada konfirmasi dari pemerintah desa, tetapi tiang PJU yang terpasang itu berwarna merah putih atau sama persis dengan tiang PJU yang masih menumpuk di kediaman tenaga ahli dana desa Latif Daka yang baru didemosi dari tenaga ahli propinsi ke Kabupaten Alor.
Demikian juga yang ditemukan di Desa Dulolong, Desa Dulolong Barat dan Desa Lewalu. 3 (Tiga) Desa di Kecamatan Alor Barat Laut ini juga telah terpasang PJU yang tiangnya berwarna merah atau mirip dengan tiang PJU yang masih menumpuk di kediaman tenaga ahli dana desa Kabupaten Alor, Latif Daka.
Untuk diketahui, 4 dari 158 Desa di Kabupaten Alor yang ditemukan terpasang PJU dengan tiang yang warnanya mirip dengan yang ada di kediaman tenaga ahli dana desa ini kebetulan yang terpantau media ini, sebagian besar desa di Kabupaten Alor belum terpantau media.
Sebelumnya diberitakan victorynews.id beberapa waktu silam bahwa Latif Daka diduga menawarkan tiang PJU kepada sejumlah desa di Kabupaten Alor, sebagiannya bahkan sudah terpasang sejak satu tahun silam.

PJU merah putih yang terpasang di Jalan Poros Kalabahi-Kokar di Desa Dulolong. FOTO: OM MO/RP
Dugaan ini menjadi kuat setelah ditemukan tumpukan tiang PJU di kediamannya di sekitar gedung MTS Kalabahi. Tumpukan tiang itu belum dibagikan kepada sejumlah desa di Alor.
Sumber victorynews.id di Kalabahi, mengungkapkan, tiang lampu jalan berwarna merah putih itu kini masih terkumpul di halaman kediamannya.
Dalam urusan pengadaan PJU itu, Latif Daka diduga bekerja sama dengan orang-orang dekatnya untuk melakukan penawaran ke sejumlah desa.
Sikap Latif Daka itu melanggar kode etik profesi dalam Kepmendes Nomor 143 tahun 2022 tentang Petunjuuk Teknis Pendampingan Masyarakat pada point larangan bagi pendamping.

Tiang PJU merah putih di Desa Lewalu. FOTO:OM MO/RP
Milik Pengusaha Jakarta
Latif Daka yang dihubungi victorynews.id dari Kupang membatah jika terlibat dalam pengadaan tiang PJU di Kabupaten Alor. Menurutnya, jika punya bukti maka pihak yang merasa keberatan silahkan lapor aparat penegak hukum (APH).
Latif masih menurut victorynews.id, memastikan jika sebagai pendamping ia bekerja secara profesional sejak masih menjadi Tenaga Ahli Dana Desa tingkat Provinsi NTT.
Dia mengatakan, tiang listrik yang berada di rumahnya itu merupakan milik seorang pengusaha asal Jakarta yang dititipkan kepadanya.
“Itu tiang listrik awalnya simpan di pak Rifai Nampira tapi karena kontraknya sudah habis makanya dia minta tolong saya untuk simpan di rumah sampai saat ini,” ujar Latif.
Dia menambahkan, tiang listrik disiapkan pengusaha asal Jakarta untuk kegiatan proyek di Alor, namun belum sempat terealisasi. Ia sama sekali tidak terlibat apapun dalam urusan proyek itu.
Ditanya, bahwa ada sejumlah tiang listrik yang sama sudah terpasang di beberapa desa, Latif mengatakan, menurut informasi tiang listrik itu dipasang untuk sekedar sebagai promosi kepada sejumlah desa di Alor.
Namun, belum ada desa yang bersedia membelinya karena harga terlalu mahal sehingga masih tersisa sampai sekarang. Menurutnya, ada sebagian telah dipasang di vila mantan Bupati Alor Amon Djobo.
“Ini pengusaha juga kenal dengan pak Amon makanya ada lima tiang listrik itu pasang di vila beliau,” ujar Latif.
Selain itu, sebagian juga telah terpasang di sejumlah desa karena dijual oleh para tukang dari pengusaha itu untuk kembali ke kampung halaman
Menurut Latif, proyek lampu jalan itu belum sempat terealisasi karena pengusaha asal Jakarta itu mengalami kecelakaan serius. Pengusaha itu dikenalnya beberapa tahun yang lalu. *** morisweni