Kunjungi Korban Banjir Di Maritaing Ketua DPRD Alor Beri Bantuan

Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek, SH sedang menyerahkan bantuan beras kepada warga korban bencana banjir di Desa Maritaing Senin, 1 Februari 2021 silam dalam kunjungannya, Minggu (15/02). FOTO:Dokumen RADARPANTAR.COM
Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggrek, SH sedang menyerahkan bantuan beras kepada warga korban bencana banjir di Desa Maritaing Senin, 1 Februari 2021 silam dalam kunjungannya, Minggu (15/02). FOTO:Dokumen RADARPANTAR.COM

KALABAHI, RADARPANTAR.COM-Jika pemerintah Kabupaten Alor belum memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di Desa Maritaing Kecamatan Alor Timur maka tidak dengan Ketua DPRD Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur, Enny Anggrek, SH. Anggrek memanfaatkan waktu liburan di Minggu (15/02) dengan mengunjungi warga korban bencana banjir, Senin (01/02) silam dan memberikan bantuan beras, uang tunai dan masker sebagai wujud kasih dan cintanya terhadap warga korban bencana banjir.  

Boleh jadi kunjungan disertai berbagai kasih dari orang nomor satu di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor ini merupakan responnya terhadap mengakuan salah seorang warga korban banjir di Desa Maritaing, Eduard Plaituka sebagaimana berita media ini edisi sebelumnya bahwa semua warga korban banjir, Senin (01/02) silam di Desa Maritaing belum mendapat bantuan dari pemerintah. Selain memberikan bantuan beras, uang tunai dan masker, Ketua DPRD Alor ini mengaku ingin melihat langsung seperti apa keadaan warga di wilayah itu yang terkena banjir beberapa waktu lalu.  

Bacaan Lainnya

Kepada RADARPANTAR.COM, Anggrek mengaku  bantuan yang ia berikan dari kantong pribadinya itu tidak seberapa tetapi dengan diberikannya sedikit berkat ini mudah-mudahan  bisa membantu meringankan beban warga korban bencana banjir.  “Tadi saya ke Maritaing.  Setelah saya baca berita bahwa warga korban bencana banjir belum mendapat perhatian dari pemerintah, saya langsung turun ke lokasi setelah keluar gereja,” kata Enny Anggrek melalui telepon WhatsApp, Minggu, (14/2/21) malam.

Dalam kunjungan  ke Maritaing itu terang Anggrek, Ia juga melihat kondisi jalan negara yang putus akibat banjir. “Saya pigi masyarakat dong ada sementara kerja. Dong lagi bersih-bersih lokasi bekas banjir itu. Jadi saya  bagi beras karung kecil 5 kilogram sebanyak 60 sak. 500 buah masker, rokok tambah uang sedikit buat dong beli sirih pinang karena dong sementara kerja toh,” ungkapnya.

Sebagaimana yang diberitakan media ini edisi sebelumnya bahwa korban bencana banjir di Maritaing Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Alor. Padahal, sebagian besar warga di wilayah itu tanaman jagung dan hewan milik mereka hanyut terbawah banjir. 

Kepada RADARPANTAR.COM di Kalabahi, Eduard Plaituka-salah satu warga yang menjadi korban banjir, 1 Februari silam mengaku rumah dan kintal halaman yang ditanami jagung dikepung banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Maritaing waktu itu.

Waga RT 08/RW 04 Desa Maritaing itu menambahkan bahwa rata-rata rumah milik dan kintal halaman rumah yang ditanami jagung terendam dan terbawah banjir akibat hujan deras.

“Kalau tanaman jagung itu jangan bilang lagi. Karena sudah tinggi sehingga begitu dihantam banjir semuanya rata tanah. Kalau saya punya rumah itu pondasi agak tinggi sehingga waktu banjir datang tidak  mengalir masuk rumah. Tetapi ada warga yang banjir hantam masuk rumah karena fondasinya rendah,” terang Plaituka.

Menurut dia, tidak hanya rumah warga yang terendam banjir. JUga tidak hanya tanaman jagung saja yang rata tana dihantam banjir, binatang milik warga juga banyak yang menjadi korban akibat banjir besar.  “Ada kambing, sapi, babi dan bahkan ayam. Yang diikat pemilik itu mati terendam banjir, yang tidak diikat itu hanyut dibawah bajir besar,” kata Plaituka menambahkan.

Sayangnya demikian Plaituka, hingga saat ini warga korban banjir di wilayah itu belum juga mendapat sentuhan dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten.

Plaituka kemudian merinci, warga yang menjadi korban banjir, 01 Februari silam umumnya berada di wilayah Dusun I dan Dusun II Desa Maritaing. Rumah jabatan camat Alor Timur, Kantor Polsek termasuk Gedung Gereja juga tergenang banjir.

Mengenai jalan negara trans Kalabahi-Maritaing yang putus akibat banjir menurut Plaituka, sudah diantisipasi secara darurat dengan menyusun batu dan sertu sehingga memudahkan kendaraan yang melintas di ruas jalan dimaksud. ***morisweni

Pos terkait