KALABAHI,RADARPANTAR.com-Warga Desa Wailawar, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor menolak menerima sarana penangkapan ikan berupa bodi perahu dari penyedia dana desa di wilayah itu. Pasalnya, 6 (Enam) unit bodi yang diadakan dengan anggaran yang bersumber dari dana desa oleh salah seorang penyedia dana desa bernama Muklis, buruk kualitasnya.
Salah seorang warga Desa Wailawar, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor kepada media ini membenarkan jika bodi perahu yang diadakan dengan anggaran yang bersumber dari dana desa di Wailawar buruk kualitasnya.
Menurut dia, 6 (Enam) unit bodi itu sudah didatangkan di Wailawar satu bulan lalu, tetapi hingga saat ini belum juga dibagikan kepada warga penerima manfaat oleh pemerintah desa bisa saja karena barangnya tidak sesuai spek.
Mungkin karena jelek barangnya sehingga Kepala Desa dan perangkat mau bagi ke warga penerima manfaat juga akhirnya jadi takut. Ini soal uang, bagi di warga baru kalau terjadi masalah di kemudian hari siapa yang mau bertanggung jawab, Kepala Desa dan perangkat mungkin takut sehingga bodi yang sudah ada dari satu bulan lalu hingga saat ini belum juga dibagikan, ungkap warga yang minta namanya dirasahiakan.
Dia juga mendapatkan informasi jika pendamping lokal desa enggan menyiapkan administrasi untuk pencairan keuangan karena barangnya jauh dari yang diharapkan. Saya dengan pendamping desa bilang mau bagi ini bodi dan proses cairkan uang juga baik tetapi penyedia buat pernyataan terlebih dahulu, besok-besok kalau terjadi masalah hukum na penyedia siap bertanggung jawab.
Warga itu juga mengaku mendengar informasi jika pendamping lokal mendapatkan perintah dari P3MD supaya melakukan proses pencairan keuangan untuk mengadaan 6 (Enam) unit bodi tetapi pendamping lokal desa enggan meladeni permintaan atasannya dari P3MD.
Warga minta supaya siapa yang menjadi penyedia dalam pengadaan 6 (Enam) unit bodi perahu ini maka harus bertanggung jawab dengan cara mengganti bodi yang tidak sesuai dengan spek. “Penyedia harus ganti ini bodi. Kalau tidak masyarakat tetap tidak mau terima,” ujarnya.
Hingga berita ini naik tayang, warga Desa Wailawar itu mengaku, 6 (Enam) unit bodi yang diadakan penyedia atas nama Muklis itu masih berada di bibir pantai berhadapan dengan kediaman Kepala Desa Wailawar. Bodi itu belum dibagikan karena ada yang sudah rusak, ada juga yang kualitasnya sangat buruk.
Pendamping Desa Musa Waang ketika dikonfirmasi media ini enggan memberikan komentar. Sedangkan Kepala Desa Wailawar sudah beberapa kali dihubungi melalui sambungan telpon tetapi belum tersambung.
Sedangkan penyedia Muklis yang dihubungi sejak pagi sudah buat janjian untuk bertemu dengan wartawan media ini Senin Sore (04/08/2025) tetapi tidak ada kabar. *** morisweni