KALABAHI, RADARPANTAR.COM-Korban bencana banjir di Desa Maritaing Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Alor. Padahal, sebagian besar warga di wilayah itu tanaman jagung dan hewan milik mereka hanyut terbawah banjir, Senin (01/02) silam.
Kepada RADARPANTAR.COM di Kalabahi, Eduard Plaituka-salah satu warga yang menjadi korban banjir, 1 Februari silam mengaku rumah dan kintal halaman yang ditanami jagung dikepung banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Maritaing waktu itu.
Waga RT 08/RW 04 Desa Maritaing itu menambahkan bahwa rata-rata rumah milik dan kintal halaman rumah yang ditanami jagung terendam dan terbawah banjir akibat hujan deras.
“Kalau tanaman jagung itu jangan bilang lagi. Karena sudah tinggi sehingga begitu dihantam banjir semuanya rata tanah. Kalau saya punya rumah itu pondasi agak tinggi sehingga waktu banjir datang tidak mengalir masuk rumah. Tetapi ada warga yang banjir hantam masuk rumah karena fondasinya rendah,” terang Plaituka.
Menurut dia, tidak hanya rumah warga yang terendam banjir. JUga tidak hanya tanaman jagung saja yang rata tanah dihantam banjir, binatang milik warga juga banyak yang menjadi korban akibat banjir besar. “Ada kambing, sapi, babi dan bahkan ayam. Yang diikat pemilik itu mati terendam banjir, yang tidak diikat itu hanyut dibawah bajir besar,” kata Plaituka menambahkan.
Sayangnya demikian Plaituka, hingga saat ini warga korban banjir di wilayah itu belum juga mendapat sentuhan dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten.
Plaituka kemudian merinci, warga yang menjadi korban banjir, 01 Februari silam umumnya berada di wilayah Dusun I dan Dusun II Desa Maritaing. Rumah jabatan camat Alor Timur, Kantor Polsek termasuk Gedung Gereja juga tergenang banjir.
Mengenai jalan negara trans Kalabahi-Maritaing yang putus akibat banjir menurut Plaituka, sudah diantisipasi secara darurat dengan menyusun batu dan sertu sehingga memudahkan kendaraan yang melintas di ruas jalan dimaksud.
Plaituka mengaku hujan deras yang mengguyur wilayah itu, Senin (01/02) silam berlangsung singkat yakni antara pukul 17.00 wita hingga pukul 19.00 wita. “Hujan terjadi di waktu yang singkat tetapi sangat deras. Sehingga begitu berhenti hujan, warga dua dusun itu langsung dihantam banjir,” tuturnya. Pihak pemerintah belum berhasil dikonfirmasi karena sebagian besar para pejabat daerah mengikuti serimonial pengresmian Kecamatan dan pelantikan Camat Alor Barat Daya Selatan (ABAD SELATAN). ***morisweni