Kemiskinan dan Stunting di Alor Menurun Pertumbuhan Ekonomi Meroket

Suasana Forum Musrenbang Kabupaten Alor yang dipusatkan di Aula Isak-Ismail Aikoli-Alor, Kamis (24/03). FOTO:MW/RP
Suasana Forum Musrenbang Kabupaten Alor yang dipusatkan di Aula Isak-Ismail Aikoli-Alor. FOTO:MW/RP

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini prestasi yang dicapai pemerintah Kabupaten Alor dibawah kepemimpinan Drs. Amon Djobo-Imran Duru, S.Pd. Jika angka kemiskinan pada 2020 berada di posisi 21,09 persen maka pada Tahun 2021 menurun menjadi 20,35 persen.  Prevalensi (faktor resiko) stunting sebesar 18,9 persen pada Tahun 2021 terjun di 15,6 persen di posisi Februari 2022.  Sementara pertumbuhan ekonomi meroket tinggi di 2,50 persen pada Tahun 2021 dari 0,5 persen di Tahun 2020.  

Angka kemiskinan pada tahun 2021 menurun menjadi  20,35 persen  jika dibandingkan tahun sebelumnya di posisi  21,09 persen. Pertumbuhan Ekonomi meningkat menjadi 2,50 persen, jika  dibandingkan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen. Prevalensi Stunting sebesar 18,9 persen pada tahun 2021 menurun menjadi 15,6 persen data Februari 2022, sebut Bupati Kabupaten Alor, Drs. Amon dalam Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Alor yang dipusatkan di Aula Isak-Ismail, Kamis (24/03). 

Bacaan Lainnya

Menurut Djobo capaian  keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras, kerja bersama semua komponen pemerintah dan masyarakat di daerah ini.  Kerja keras pemerintah daerah yang terus membangun hubungan yang baik dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Karenanya demikian Djobo,  pada Momentum Musrenbang RKPD Tingkat Kabupaten Alor ini,  pemerintah dan masyarakat Kabupaten Alor menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo yang terus memberi perhatian melalui intervensi program kegiatan dari kementerian/lembaga, terkhusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang telah, sedang dan akan terus membangun kembali berbagai infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan irigasi, sarana air bersih, perumahan dan pembangunan/rehabilitasi SD dan SMP dalam Tahun Anggaran 2022.

Sebagai Bupati Alor, Djobo juga menyampaikan  terima kasih  kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah mengalokasikan Rp. 54 milyar lebih untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah masyarakat yang terdampak Badai Siklon Tropis Seroja 4 April 2021 silam. 

Keberhasilan yang dicapai pemerintah Kabupaten Alor sama sekali tak terlepas dari dukungan pemerintah Propinsi NTT. Karenanya orang nomor satu di tanah yang ia juluk sebagai Sorga di Timur Matahari ini  menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada  Gubernur Nusa Tenggara Timur  DR. Victor B. Laiskodat, SH, M.Si yang telah membantu pembangunan dan peningkatan 5 Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Alor sejak tahun 2020 dengan total anggaran sebesar Rp. 114,8 Milyar disamping berbagai program kegiatan lainnya seperti Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Dijelaskannya, Musrenbang RKPD untuk perencanaan Tahun 2023 memiliki makna yang sangat penting karena merupakan penjabaran Tahun ke-4 dari RPJMD Kabupaten Alor 2019–2024 yang merupakan periode ke-2 pelaksanaan Program GEMMA MANDIRI dengan percepatan Mewujudkan Alor Kenyang, Sehat dan Pintar, melalui  pendekatan holistik tematik, Integratif dan spasial, maka tema pembangunan  2023 adalah Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Mata Rantai Ekonomi Khusus dengan fokus pembangunan pada tahun 2023 diarahkan kepada  peningkatan SDM di Bidang Pendidikan dan Kesehatan serta peningkatan Akses Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan berupa ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, transformasi Ekonomi Khusus melalui Penguatan Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perindustrian, Perdagangan dan Perikanan;  Pengembangan Infrastruktur Perdesaan dan peningkatan Pelayanan Publik.

Sebagai  upaya membuka akses keterisolasian daerah demikian Djobo,  berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah yakni, mengusulkan tambahan 2 ruas jalan Infrastruktur nasional ke pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu Ruas Jalan Maritaing hingga Mataraben sebagai jalur sabuk Selatan NKRI 5 sepanjang 176,69 KM  dan Ruas Jalan Kabir hingga Bakalang sepanjang 27,78 KM.  Mengusulkan Rencana Pembangunan Pelabuhan Penyebrangan Duli Maritaing (Jalur Maritaing–Dilli) dan Pulau Pura ke Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.  Perpanjangan dan Perluasan Bandar Udara Mali serta pengoperasian yang lebih intens untuk Bandara Pantar di Kabir.  Mengusulkan tambahan pembangunan 5 unit Puskesmas Standar ke Kementerian Kesehatan melalui DAK 2023 untuk menambah 21 unit Puskesmas yang telah dibangun.

Selain itu terangnya, fokus perhatian pemerintah daerah  2023 juga masih diarahkan untuk penanganan covid 19; dampak badai seroja dan badai ikutan lainnya yang masih membutuhkan penanganan dari pemerintah serta mendukung proses demokrasi Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah pada tahun 2024 yang tahapan prosesnya sudah dimulai  pertengahan  2023.

Dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023 Bupati Alor tegaskan kepada semua pimpinan perangkat daerah serta seluruh stakeholder untuk berpikir terbuka, memiliki visi kedepan, terintegratif dan inovatif.  Perangkat daerah harus mampu mengintegrasikan pembangunan lintas sektor secara terukur sehingga pelaksanaan pembangunan pada tahun 2023 akan lebih terarah, akuntabel serta mampu mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Alor.

Dengan begitu jelas Djobo,  dibutuhkan sinergitas, kolaborasi berbagai program kegiatan lintas sektor melalui diskusi teknis yang telah dilakukan dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah maupun dalam Forum Musrenbang RKPD Tahun 2023 hari ini.

Yang menarik Amon Djobo mengutip  sepenggal pernyataan motivasi dari Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo untuk semua  yang hadir dalam Forum Musrenbang ini “Hidup Adalah Tantangan, Jangan Dengarkan Omongan Orang, Yang Penting Kerja, Kerja dan Kerja. Kerja Akan Menghasilkan Sesuatu, Sementara Omongan Hanya Menghasilkan Alasan”.

Disjelaskan Djobo, pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kabupaten ini merupakan amanat undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Musrenbang Tingkat Kabupaten ini dilaksanakan dalam rangka, menyepakati permasalahan dan prioritas pembangunan daerah; Menyepakati program, kegiatan, indikator dan target kinerja serta lokasi;  Penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan sasaran dan prioritas pembangunan provinsi dan klarifikasi program dan kegiatan yang merupakan kewenangan Daerah Kabupaten dengan program dan kegiatan desa yang diusulkan berdasarkan hasil Musrenbang Kecamatan.

Forum Musrenbang Tingkat Kabupaten Alor yang dilaksanakan hari ini menurutnya tidak hanya mereflesikan berbagai keterbatasan dan sejumlah permasalahan yang masih menjadi pergumulan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Alor, tetapi melalui forum ini kita dapat mengukur sejumlah keberhasilan yang telah kita raih bersama untuk mewujudkan Alor Kenyang, Alor Sehat dan Alor Pintar.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat dari 61,33 point pada tahun 2020 menjadi 61,37 point pada tahun 2021; IPM yang diukur dari Usia Harapan Hidup, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), rata-rata Lama Sekolah dan Pendapatan Perkapita, ungkap Djobo.  *** morisweni

Pos terkait