LATUNA RADARPANTAR.com-Jemaat Gereja-gereja di Klasis Pantar Barat tumpah ruah memenuhi jalan, membentuk pagar betis menyambut kedatangan Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS GMIT) DR. Mery Kolimon, Wakil Gubernur NTT Yosep Naisoy dan Bupati Alor DRs. Amon Djobo, M.AP bersama rombongan di Latuna Desa Kalondama, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor dalam rangka Pentabisan Gedung Gereja dan Perayaan 100 Gereja Imanuel Latuna, Selasa 22 Juni 2022.
Warga Jemaat dari berbagai usia, ada orang tua, anak muda bahkan anak usia dini, ada laki-laki juga perempuan. Mereka membuat pagar betis menyambut Ketua MS GMIT, Wakil Gubernur NTT dan Bupati Alor Drs. Amon Djobo, M.AP yang mereka anggap sebagai tamu kehormatan dalam serimonial Pentabisan Gedung Gereja Imanuel Latuna dimaksud.
Sambutan Warga Jemaat yang kental tradisi adatiah Kuligang itu dilakukan secara berlapis. Di Gerbang Masuk Latuna dari arah Baranusa Kecamatan Pantar Barat romongan Ketua MS GMIT, Wagub NTT dan Bupati Alor disambut Grup Drum Band anak-anak SD GMIT Latuna. Rombongan diarak Grup Drum Band menuju lapisan berikut penyambutan dengan tuturan adat oleh tetuah adat Kuligang. Selanjutnya menuju Rumah Adat Kuligang di Kediaman orang tua Bapak Mesak Blegur.
Dalam perjalanan menuju Rumah Adat, ada lapisan penyambutan berikut yang merupakan Majelis Jemaat GMIT Imanuel Latuna menyapa Ketua MS GMIT, Wagub NTT dan Bupati Alor. Rombongan diarak memasuki Rumah Adat untuk dikenakan seragam kebesaran Adat Kuligang sebelum mengikuti serimonial pentabisan.
Sementara ribuan warga jemaat yang datang dari berbagai gereja GMIT di Klasis Pantar Barat dengan pendeta dan vikaris, undangan serta Keluarga Besar Kuligang dari berbagai tempat (Kalabahi, Kupang dan beberapa tempat lainnya) sudah memenuhi tenda besar di Halaman Gedung Gereja Imanuel Latuna.
Didampingi Ketua MS GMIT, Bupati Alor dan Rombongan, Wagub Josep Naisoy meninggalkan Rumah Adat menuju Gedung Gereja Imanuel Latuna. Selanjutnya Wagub NTT membuka selubung Papan Nama Gereja. Setelah itu bersama Ketua MS GMIT, Wagub NTT menanda tangani prasti peresmian Gedung Gereja Imanuel Latuna.
Wagub Naisoy karena alasan harus mengikuti kegiatan lain di Kota Kupang-Ibukota Propinsi NTT tak dapat mengikuti keseluruhan rangkaian acara serimonial penabisan Gedung Gereja.
Setelah menanda tangani prasasti, Naisoy langsung menyampaikan sapaan singkat, kemudian bersama Bupati Alor Drs. Amon Djobo meninggalkan arena penabisan Gedung Gereja Imanuel Latuna menuju Pelabuhan Laut Baranusa untuk menyeberang ke Kabir dan melanjutkan penerbangan ke Kupang.
Beberapa tokoh masyarakat mengaku kecewa karena semua acara Pentabisan Gedung Gereja yang sudah dipersiapkan beberapa waktu lamanya mendadak berubah karena keterbatasan waktu yang dimiliki Wagub NTT di acara itu.
Saking kesalnya, ada warga yang kembali ke kediaman mengganti seragam adat yang dikenakan sebelumnya untuk mengikuti seluruh acara pentabisan dimaksud, sementara kebaktian penabisan sedang berlangsung.
Wakil Gubernur NTT Drs. Josep Naisoy sebelum meninggalkan Gedung Gereja Imanuel Latuna mengatakan, mewakili Pemerintah Propinsi NTT dan atas nama rakyat NTT pihaknya menyampaikan proficiat dan selamat kepada Bapak/Ibu yang dengan perjuangan yang sangat gigih tanpa bantuan satu sen dari pemerintah tetapi Bapak/Ibu bisa membangun satu rumah Tuhan yang kita idam-idamkan dari dulu.
Gereja ini demikian Naisoy tidak hanya gedugnya tetapi gereja ini adalah tempat persekutuan kita, saling interaksi-interelasi sesama kita manusia dan kepada Tuhan Kita Yang Maha Kasih yaitu Tuhan Kita Yesus Kruistus.
Oleh sebab itu tambah Naisoy, semua kita wajib untuk menjaga dan merawat Gedung Gereja ini. Naesoy mengutip sebuah pepata dari bahasa Latin yang artinya barang siapa yang berjuang secara sah dengan iman Krsitiani yang sungguh-sungguh sekali kelak dia akan mendapatkan mahkota.
“Dalam kekurangan Bapak/Ibu, Bapak/Ibu bisa memberikan sesuatu untuk mendirikan satu rumah gereja yang sangat luar biasa,” ujarnya sembari menegaskan, saya harus berbangga sebagai orang NTT bahwa di Pantar ini berlaku toleransi yang luar biasa. Tadi saya dengan Pak Bupati dan Ibu Ketua Sinode, kami dijemput oleh saudara-saudara kita yang beragama Muslim,” katanya sambil menyampaikan permohonan maaf kepada Ibu Ketua MS GMIT, karena hari ini saya acaranya cukup padat sehingga tidak dapat berlama-lama dengan jemaat di acara ini. Sekali lagi, atas nama pemerintah Propinsi NTT saya menyampaikan selamat atas ditabiskannya Gedung Gereja Imanuel Latuna dan Perayaan 100 Tahun SD GMIT Kalondama 1.
Wakil GUbernur NTT dalam kunjungan di Latuna itu didampingi staf khusus Gubernur NTT DR. Imanuel Blegur dan Kadis Pariwisata Propinsi NTT DR Zet Sony Libing. Keduanya merupakan putra asli Kuligang. Sedangkan Bupati Alor didampingi Wakil Kepala Kepolisian Resort Alor dan Salah satu Perwira dari Kodim 1622 Alor mewakil Komandan Kodim.
Sebelum hari H penabisan Gedung Gereja Imanuel Latuna, gereja-geraja GMIT di Klasis Pantar Barat melakukan perjalanan adat seperti yang ditinggalkan para leluhur dengan mengantar barang sekedar meringankan tuan rumah dengan mengantar SOPA.
Di ujung acara penabisan dilakukan peluncuran buku 100 Tahun Perjalanan Jemaat GMIT Latuna yang ditulis Drs. Josafat Kabby, M.PD, dkk. *** morisweni