Iskandar Lakamau Pinang Inang Enga Menuju Pilkada Alor 2024

Iskandar Lakamau, SH, M.SI-Bakal Calon Bupati Alor (Kanan) dan Dra. Haja Sri Inang Ananda Enga dalam acara peminangan atau gantung daun, Jumat (19/11). FOTO:ISTIMEWAH
Iskandar Lakamau, SH, M.SI-Bakal Calon Bupati Alor (Kanan) dan Dra. Haja Sri Inang Ananda Enga dalam acara peminangan atau gantung daun, Jumat (19/11). FOTO:ISTIMEWAH

KALABAHi,RADARPANTAR.com-Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Alor baru akan dihelat 2024.  Tetapi tensi politik hajatan lima tahunan di bumi kenari ini kian memanas. Terbaru, Bakal Calon Bupati Alor, Iskandar Lakamau, SH, M.Si meminang Dra. Hj. Sri Inang Ananda Enga sebagai pasangan Bakal Calon Wakil Bupati Alor, Jumat (19/11) akhir pekan silam.  

Kepada wartawan di kediamannya, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Alor, Yusak Atamau mengatakan,  bersama beberapa tokoh masyarakat pihaknya bersama Bakal Calon Bupati Alor, Iskandar Lakamau, SH, M.Si mendatangi Dra. Haja Sri Inang Ananda Enga di kediamannya di Kadelang Kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor pada Jumat 19 November 2021 meminangnya sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Alor mendampingi Iskandar Lakamau di Pilkada Alor 2024.

Bacaan Lainnya

Peminangan terhadap Inang Enga begitu Dra. Haja Sri Inang Ananda Enga biasa disapa dilakukan oleh sejumlah tokoh masyarajat seperti Yusak Atamau, Thomas Legimai, Yusuf Lande, Darius Maarang dan beberapa tokoh masyarakat lain dan tokoh pemuda yang selama ini memberikan dukungan kepada Iskandar Lakamau.

Kedatangan Yusak Atamau bersama sejumlah tokoh masyarakat dalam meminagang Inang Enga ini diterima oleh sejumlah tokoh masyarakat dan simpul keluarga seperti, Marjuki Nampira, SH yang juga raja muda Nampira, hadir juga Rahmatia Nampira,  Haji Sokan Bara,   Ahmat ilias Ambao, Latif Bunga, Efraim Malaikosa selaku Jru Bicara, keluarga besar Jawa di Kalabahi (Sutrisno, Haji Sukron dan keluarga besar Jawa di Kalabahi), Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Keluarga Bima di Kalabahi, Keluarga Buton, Keluarga Binongko, keluarga Flores, perwakilan Kabola, Alor Timur. 

para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dalam acara gantung daun atau peminangan, Dra. Haja Sri Inang Ananda Enga sebagai Bakal Calon Bupati Alor mendampingi Iskandar Lamau, SH, M.Si sebagai Bakal Calon Bupati Alor menuju Pilkada Alor 2024. FOTO:ISTIMEWAH

Dalam prosesi peminangan itu demikian Atamau, pihaknya mendapat sambutan positif dari keluarga Sri Inang Ananda Enga untuk menerima Iskandar Lakamau sebagai pasan Yusak Atamau, Thomas Legimai, Yusuf Lande, Daius Maarang dan beberapa tokoh pemuda yang selama ini memberikan dukungan kepada Iskandar Lamau.amaugan Bakal Calon Bupati Alor Tahun 2024.

Atamau mengaku masih terlalu dini bagi pihaknya meminang Sri Inang Ananda Enga tetapi pihaknya memiliki pertimbangan bahwa mengambil hati pemilih untuk hajatan politik seperti Pilkada itu agak sedikit sulit sehingga harus kita persiapkan sejak dini.  

Menurut Atamau, istilah kren dan proses ini bisa saja peminangan, tetapi kami sepakat dengan beberapa orang tua yang mendatangi Sri Inang Ananda Enga dengan menyebutnya sebagai gantung daun. Gantung daun ini dimaksudkan supaya Sri Inang Ananda Enga tidak bisa lagi menolek ke kiri maupum ke kanan … atau supaya Sri Inang Anda Enga tidak boleh diganggu oleh Bakal Calon Bupati Alor yang lain. “Dengan dilakukannya prosesi adat gantung daun ini maka  hati Ibu Inang tidak bisa lagi kesana kemari,” sebut Atamau.

Atamau mengaku memilih Dra. Sri Inang Ananda Enga  karena dapurnya ada di Kalabahi sehingga memudahkan proses pelayanan kepada masyarakat jika kelak mendapatkan kepercayaan memimpin Alor.   

Tanda larangan supaya disamping tidak diganggu calon lain, mama Inang juga tidak ke sana kemari.  “Kita harus mencari orang yang dapurnya ada di Kalabahi sehingga dalam proses pelayanan kemasyarakatan bisa berjalan dengan baik, masayarakt juga sudah kenal,” kata Atamau sembari menambahkan, sebagai seorang ibu tentunya cara melayani masyarakat juga dengan pendekatan keibuan.  

Dijelaskannya, baik Iskandar maupun Inang Enga memiliki pengalaman birokrasi yang matang yang jika disenergikan bisa mempercepat pergerakan pembangunan di daerah ini.   

Menurut Atamau, pasangan Iskandar dan Inang Enga adalah pasangan yang tidak memiliki beban, sehingga kelak jika terpilih memimpin Alor maka keduanya dengan tanpa beban melakukan terobosan mewujudkan Alor baru.

Masyarakat banyak yang mengatakan terlalu dini untuk melakukan gantung daun tetapi bagi Atamau, merebut manusia (pemilih) wajib pilih itu gampang-gampang saja tetapi merebut hati wajib pilih butuh waktu atau gampang-gampang sulit karena membutuhkan waktu. Ini alasan yang mendorong pihaknya melakukan gantung daun sejak dini.

“Kami gantung daun sekarang supaya keluarga di Pantai juga kerja, keluarga di gunung juga kerja. Kita bangun kesepakatan kedua bela pihak untuk sama-sama kerja,” katanya.

Mengenai partai pengusung menurut Atamau, gong KPU belum berdering, karena itu setelah dilakukan gantung daun, keduanya jalan dulu secara kekeluargaan. “Kerja dulu, kalau dapat dukungan masyarakat luas maka partai dengan sendirinya akan memberikan dukungan,” ujar Atamau.

Setelah melakukan gantung daun atau peminangan Atamau mengaku kedua bela pihak sepakat untuk Pantai kerja di Pantai, Gunung kerja di Gunung, tetapi untuk bakal calon bisa ke gunung dan juga bisa ke pantai.  *** morisweni

Pos terkait