KALABAHI,RADARPANTAR.com-Calon Bupati Alor dari Pasangan IMA-REY, DR. Imanuel Ekadianus Blegur, M.SI mengemukakan alasan maju untuk kali ke-empat di Pilkada Alor 2024 di hadapan ribuan pendukung saat deklarasi pasangan IMA-REY di Lapangan Mini, Kalabahi, Kabupaten Alor, Kamis (29/08/2024). Apa yang mendorong Ima Blegur maju lagi di Pilkada Alor 2024, ikut ulasannya!
Masih banyak orang miskin di Alor, masih banyak orang Alor yang lapar dan dahaga, masih banyak ibu hamil yang meninggal di rumah sakit umum, ada yang meninggal di jalan ketika menuju fasilitas kesehatan karena buruknya infrastruktur (jalan dan jembatan). Banyak ibu hamil yang datang operasi, ibu dan anaknya meninggal, stunting masih banyak di kampung-kampung, di daerah-daerah terpencil, wilayah perbatasan yang sulit untuk mencapai Puskesmas. Apalagi mereka sakit, mereka cari dukun kampung, banyak yang pasrah dengan keadaan, sebut Ima Blegur-Calon Bupai Alor dalam orasi politik di hadapan ribuan pendukung yang menghadiri Deklarasi Paket IMA-REY di Lapangan Mini Kalabahi, Kamis (29/08/2024). .
Oleh karena itu bapak/mama sekalian, saya maju untuk yang ke-empat kalinya dalam rangka menolong lima kelompok orang ini yang masih hidup di Alor. Orang yang lapar dan dahaga, itu kita lihat dari orang miskin. Orang miskin di Alor jumlahnya masih sangat tinggi, sebut Ima Blegur.
Jadi, saya dan Pak Rey termotivasi untuk membereskan atau menyelesaikan tingkat kemiskinan di Alor yang masih tinggi, masih tingginya stunting, masih buruknya infrastruktur jalan dan jembata (jalan yang menghubungi kantong produksi), masih tingginya kematian ibu hamil dan bayi.
Untuk membereskan masalah-masalah rakyat ini yang menantang kami berdua, terutama saya yang sudah empat kali ikut Pilkada Alor untuk maju lagi di Pilkada Alor 2024, ungkap Ima Blegur.
Data Tahun 2023 demikian mantan Ketua Umum PP GMKI dua periode ini menunjukan bahwa 47.444 orang Alor miskin. Kalau kita lihat data dari Dinas Sosial maka lebih banyak orang miskin, karena menerima bantuan sosial sama dengan miskin. Maka ada 132 ribu lebih orang Alor yang miskin karena menerima bantuan sosial.
“Ini kelompok orang Alor yang lapar dan dahaga yang harus kita urus,” pungak Ima Blegur.
Oleh karena itu terang Ima Blegur, bersama wakilnya Lukas Reiner Atabuy, mereka bertekat memulai pembangunan dari desa, terutama desa-desa yang paling sulit. Kami akan membangun dari masyarakat yang taraf hidupnya paling menderita kemudian baru membangun kota. Jangan bangun dari kota ke desa.
Ditambahkan Ima Blegur, kita harus melihat dan mengutakan mereka yang penuh dengan air mata, penuh dengan penderitaan, yang begitu lama menjadi miskin. Mereka karena sudah terbiasa sehingga merasa tidak apa-apa, tetapi hidup seperti ini, lima tahun lalu seperti ini, 10 tahun lalu seperti ini, sekarang seperti ini … itu yang akan kami atasi, itu yang akan kami bereskan.
Menurut Ima Blegur, membangun Alor itu tidak bisa hanya harap APBD, APBD kita kecil, hanya sekitar Rp. 300 Milyar lebih dari Rp. 1,1 Triliun lebih yang bisa tolong bapak/mama di kampung. Yang lain itu sudah habis untuk belanja pegawai atau belanja rutin.
Karenanya terang Ima Blegur, pihaknya sudah bertekat akan mencari uang, kami akan mencari sebanyak mungkin anggaran dari luar Alor agar supaya bisa mempercepat pembangunan Alor ini.
Dijelaskannya, membangun Alor, tidak bisa sekedar membangun dengan biasa-biasa saja. Harus membangun dengan cara yang luar biasa, membangun dengan cara yang luar biasa kita butuh anggaran yang banyak. Kalau kita perlu anggaran yang banyak kita perlu kawan-kawan yang banyak, karena kawan-kawan itu akan bisa membantu kita anggaran untuk membangun Alor yang tercinta ini.
Ada tercatat, ketuk lah pintu maka pintu akan dibukan kepada mu. Cari lah maka engkau akan mendapatkan. Kalau kita ketuk pintu orang kalau orang itu tidak kenal bapak/mama, bapak/mama juga tidak kenal mereka, kita ketuk pake hamar 15 kilo juga pintu tidak buka. Tetapi kalau kita kenal orang yang jaga sumber uang di Jakarta , mereka juga kenal kita cukup kita telpon saja mereka bisa membantu Alor, ungkapnya.
Menurut Ima Blegur, Alor sudah sangat terlambat jika dibandingkan dengan kabupaten lain di NTT yang belum sampai 20 tahun lahir tetapi mereka sudah lebih maju dari Alor. Karena itu kami dua bertekat, kami akan mengejar ketertinggalan dan membuat Alor bisa bersaing dengan kabupaten lain di propinsi NTT. Karena itu kami sudah siap.
“Kami tidak bangga pakai garuda di dada sebagai Bupati-Wakil Bupati. Kami bangga diberikan kesempatan untuk meleyani bapak/mama,” katanya sembari berharap untuk diberikan kami satu kesempatan, beri kami satu kesempatan dan kesempatan itu ada di tanggal 27 Novemver 2024. Itulah kesempatan yang kami minta. Setuju, setuju, siap, siap, tanya Ima Blegur disahut masa pendukung setuju … siap. *** morisweni