Gandeng Kemendiktisaintek, Untrib Bekin Pelatihan Edit Foto-Video Untuk Promosi Wisata  dan Pembuatan Sirup, Dodol dan Keripik Mangrove   

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini salah wujud pelaksanaan dharma pengabdian kepada masyarakat dalam tri dharma perguruan tinggi. Gandeng Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Universitas Tribuana Kalabahi   bekin pelatihan edit foto dan video serta pelatihan dan pembuatan sirup, dodol dan keripik dari buah mangrove melalui Program Kemitaraan Masyarakat (PKM) kepada  Kelompok Wisata Titian Mangrove Pesinghong, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Pelatihan edit foto dan video, pelatihan dan pembuatan sirup, dodol dan keripik dari buah mangrove bagi Kelompok Wisata Titian Mangrove Pesinghong, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor  ini merupakan wujud nyata dari kami di kampus Universitas Tribuana Kalabahi mengabdi kepada masyarakat, sebut Wakil Rektor II Universitas Tribuana Kalabahi, Theresia L.L Peny,  SE, MM dalam sambutan membuka pelatihan itu di Lokasi Wisata Titian Mangrove Pesinghong di Watatuku, Kelurahan Mutiara, Selasa (22/07/2025).   

Bacaan Lainnya

Mantan Rektor UNTRIB Kalabahi, Alfons Gorang, SE, MM sedang menyampaikan materi dalam pelatihan bagi kelompok wisata mangrove pesinghong, Selasa (22/07/2025). FOTO:MW/RP

Dikatakan Theresia, pihaknya  di Kampus itu dikenal dengan Tri Darma yang  dilakukan terus menerus dan dilaporkan. Jadi, ada dharma pendidikan ya kami mengajar, kalau pengabdian ya sekarang ini.  Lalu ada penelitian.  

Hari ini kami ada disini  (di loaksi Wisata Mangrove Pesinghong) karena kami bersyukur bahwa  ini yang dilakukan tiga orang dosen Untrib yakni Ferdinand R. Anigomang, SE, MM, Jon I. Molina, S.Kom, M.Kom dan Hemy Ratmas Djasibani, S.Tp, M.SI yang telah menyampaikan usulan untuk pengabdian kepada masyarakat di Tingkat Kementrian dan disetujui. Jadi kegiatan ini termasuk sebagai kegiatan nasional, ungkap Theresia.  

Selain tiga orang dosen di Lokasi Wisata ini demikian Theresia,  ada sekitar 20-an dosen Untrib yang yang dinyatakan lolos di kementrian. Mereka sekarang ada di desa lain untuk melakukan kegiatan pengabdian.  

“Bapak Jhon, Bapak Meu dan Ibu Hemy memilih tempat ini tentu dengan pergumulan yang mereka rangkum dalam tulisan  ilmiah sehingga dibaca dan disimak oleh kementrian  dan disetujui sehingga hari ini kita ada disini,” ujarnya.

Maksud dari pengadian ini adalah demikian Theresia,  Untrib ada bersama dengan bapak/mama/kakak/adik semua disini untuk mendampingi Bapak/Mama/kakak/adik.  Mendampingi Bapak/Mama/kakak/adik agar obyek wisata ini dikelola dengan baik.  Baik dari aspek promosinya,  penataan tempat agar  lebih asri,  lalu dengan hasil yang ada,  hutan mengrove yang ada, dengan buah mangrove yang ada,  Mama Hemy Djasibani-dosen pertanian (teknologi hasil pertanian)  bisa bantu mama-mama semua bisa bekin buah mangrove jadi sirup, bisa jadi kripik dan bisa jadi dodol, semuanya dari bahan dasar buah mangrove yang ada.  

Sedangkan Bapak Jon bisa membantu masyarakat dari peduli mangrove maupun OMS tentang bagaimana  foto tempat wisata ini lalu diedit dengan bagus, atur cahaya yang bagus lalu dipromosikan  melalui media sosial atau facebook untuk mangrove atau tempat ini sendiri.  Atau bisa melalui instagram, promosi melalui tiktok yang sekarang lagi viral termasuk memiliki webiside sendiri atau webside khusus tempat ini yang berisi semua kegiatan tentang wisata mangrove di tempat ini.

Ini semua wujud mengabdian akan apa yang ada pada kami di Untrib  kepada bapak/mama/kaka/adik semua yang ada di sini. Mungkin kurang lebih 1 semester ini, karena kurun waktu ini yang diberikan kementrian untuk bertemu dengan bapak/mama/kakak/adik disini untuk mengajar membuat webside, mungkin ada yang bisa menjadi admin. Kami siap membantu dan nanti bapak/mama/kakak/adik yang kelola sendiri websidenya, ujar Theresia menambahkan.

Kegiatan-kegiatan ini yang akan dilakukan tim yang terdiri dari tiga orang dosen bersama Bapak/Mama/Kaka/Adik yang ada disini, kata Theresia sembari  menyampaikan terimakasih kepada Lurah Mutiara dan perangkat kelurahan karena membuka pintu bagi Untrib untuk hadir  membekali ilmu yang sedikit ini kepada bapak/mama/kakak/adik disini.

Selama satu minggu ke depan bapak/mama/kakak/adik bersama Untrib disini untuk mendapatkan penjelasan dari sisi manajemennya, bagaimana sebenarnya kita mengatur, mengelola, bagaimana sebenarnya kita ada di dalam pemikiran bersama untuk mempromosikan tempat wisata ini kepada dunia, jelas Theresia menambahkan. Dan mungkin ada nara sumber lain yang akan diundang untuk memberikan pemikiran-pemikiran tentang bagaimana menciptakan  tempat wisata ini menjadi lebih baik.  

Theresia menaruh harap agar  sekarang dan ke depan Kelurahan Mutiara punya ikon adalah Wisata Mangrove. Itu harapan kami dari Untrib. Untuk itulah kita semua ada disini untuk memberi diri , memberi waktu untuk kita atur tempat ini menjadi lebih baik.

Ke depan kita semua tentu berharap  untuk laporan yang masuk itu hasil dodol sudah ada, hasil keripik sudah ada dan hasil sirup juga sudah ada. Bagaimana bekin gambar logonya, ijinnya kita bisa kerja sama untuk menjualnya di pasar.    

Mewakili Ketua TIM Ferdinand Anigomang, SE, MM,  anggota tim Jon I. Molina, S.Kom, M.Kom dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini diawali tim dengan sebuah kompetisi di tingkat nasional. Dan,  kami usulkan kegiatan ini dilansgungkan di Lokasi Wisata Mangrove Pesinghong.

Mengawali kegiatan pelatihan edit foto-video dan pelatihan dan pembuatan sirup, dodol dan keripik dari buah mangrove ini, peserta yang kebanyakan dari  ibu-ibu ini akan diawali dengan penyampaian  materi  dari mantan Rektor Untrib, Alfons Gorang, S.Sos, MM tentang pentingnya promosi wisata.

Selanjutnya,  besok hingga Sabtu selama satu pekan akan ada kegiatan pelatihan untuk perwakilan kelompok untuk edit foto dan video. Dalam pelatihan ini diharapkan anggota kelompok memiliki kemampuan mengedit foto dan video lalu mempromosikan  lokasi wisata mangrove ini melalui media sosial, sebuat Molina.  

Kepala BAAK Untrib Kalabahi ini mengaku diakhir dari pelatihan ini pihaknya akan menyiapkan webside mangrove pesinghong sehingga semua potensi dan keberadaan wisata mangrove ini dapat dipromosikan melalui webside sendiri selain melalui  media sosial.

Selanjutnya kata Molina, akan dilakukan pelatihan pembuatan produk mangrove dalam hal ini pelatihan dan pembuatan buah  mangrove menjadi keripiki mangrove, sirup dan dodol mangrove.

Dikatakannya, karena mangrove di lokasi ini buahnya belum matang sehingga pihaknya akan mendatangkan buah mangrove dari Desa Aimoli. Aimoli  akan membantu kita disini untuk pengolahan produknya sehingga waktu kegiatan pembuatan akan kita sesuaikan dengan ketersediaan buah  mangrove dari Desa Aimoli.  Artinya kegiatan pelatihannya tetap kita jalankan, hanya pembuatan buah mangrove menjadi keripik, dodol dan sirup itu yang akan kita sesuaikan dengan matangnya buah  mangrove dari Aimoli.

Molina menaruh harap  agar bapak/mama/kakak/adik anggota kelompok wisata mangrove pesinghong bisa mengikuti semua rangkaian kegiatan yang telah disiapkan tim dengan baik.

Dijelaskannya,  lokasi wisata mangrove ini berada di tengah kota sehingga walaupun kebijakan nasional yang membuat kita juga terkena dampak dari efisiensi, tetapi kita usahakan dengan adanya kegiatan ini lokasi wisata ini bisa ada banyak pengunjung yang mendatanginya.

Setelah kegiatan ini pihaknya memohon kepada  Kampus Untrib Kalabahi untuk menjadikan Lokasi Wisata Mangrove Pesinghong ini menjadi lokasi wisata binaan, pinta Molina penuh harap.  

Usai seremonial pembukaan pelatihan, dilakukan penanaman anakan mangrove oleh Wakil Rektor II UNTRIB Kalabahi Theresia L.L Peny, SE, MM, Mantan Rektor UNTRIB Kalabahi Alfons Gorang, SE, MM dan Lura Mutiara Yeri  Maitia. *** morisweni

Pos terkait