FAKKK Ingatkan Badan Pertanahan Jangan Jadi Biang Kerok Persoalan Tanah di Alor

Kepala BPN Kabupaten Alor Jermias Haning menerima pernyataan sikap dari Koordinator FAKKK Lomboan Jahamou. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Kepala BPN Kabupaten Alor Jermias Haning menerima pernyataan sikap dari Koordinator FAKKK Lomboan Jahamou. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini yang tersisa dari tuntutan Forum Anti Korupsi Kerakusan dan Kerusakan Kabupaten Alor, melalui aksi demonstrasi, Rabu (10/03) silam. Dipimpin koordinatornya Lomboan Djahamou, FAKKK dalam aksi itu mengusung sebuah spanduk yang bertulis Badan Pertanahan Alor Jangan Jadi Biang Kerok Persoalan Tanah di Kabupaten Alor.  

Lomboan Djahamou dalam orasinya ketika tiba di Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Alor mengatakan, pada hari ini pihaknya memilih mendatangi Badan Pertanahan karena terlalu banyak masalah pertanahan di Kabupaten Alor.  

Bacaan Lainnya

Di hadapan Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Alor Lomboan, menuding  ada oknum staf di Kantor Badan Pertanahan yang terlibat dalam masalah tanah di daerah ini.

Menurut Lomboan, ada masyarakat yang mengurus sertifikat tanah itu susahnya minta ampun, tetapi ada yang urus sertifikat itu cepat sekali.  

Yang menarik, Lomboan mengaku mendatangi Badan Pertanahan tidak untuk mencari kesalahan, ia dan FAKKK mendatangi Badan Pertanahan untuk meminta keadilan perlakuan, menuntut penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.  

Lomboan kemudian menceritrakan sebuah kasus tanah, ada seseorang yang kaka ipar datang kawin di Alor , terus bapak-mama meninggal, kakanya meninggal tiba-tiba keluar sertifikat tanah atas nama dia.

Aktivis FAKKK lainnya Pontius Walimau dalam orasinya mengatakan,  ada 70 lebih calon pemegang sertifikat yang diusulkan oleh Kepala Desa Adang Buom tetapi hingga saat FAKKK mendatangi BPN Alor belum juga tuntas. “Kami ini masyarakat miskin, mau dapat pertolongan dari pemerintah pusat, bapak yang bekin kami susah,” ungkap Wali Mau di hadapan Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Alor.  

Dia mengaku mendapatkan informasi bahwa usulan itu dilakukan di jaman pejabat lama. Ini yang tidak masuk akan karena pejabatnya yang berganti tetapi kerjanya harus tetap jalan, jadi kalau itu yang jadi alasan maka sebaiknya Kepala BPN yang baru mundur saja.

Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Alor Jermias Haning pada saat menerima kedatangan FAKKK di kantornya mengapresiasi apa yang disampaikan forum ini kepada pihaknya di pertanahan, karena bagi ia dan teman-teman tidak bisa mengoreksi kerja mereka sendiri.

Yang bisa mengoreksi kerja pihaknya adalah bapak/ibu yang ada di luar sana. “Oleh karena itu kesempatan yang sangat berharga sekali buat saya. Kesempatan yang berharga buat saya dengan adanya kehadiran forum ini menyampaikan keluhan masyarakat kepada saya diluar pantau saya,” ungkap Haning.

Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Alor Jermias Haning sementara menanggapi pernyataan sikap dan orasi dari FAKKK yang disampaikan dua aktivis Lomboan Jahamou dan Pontius Walimau, FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

Dia minta jangan cuma hari ini FAKKK datangi pihaknya,  temukan besok datang lagi. Pintu kantor ini tidak tertutup.

Supaya FAKKK dan seluruh anggotanya ketahui, saya dihadirkan di sini untuk memberikan solusi kepada masyarakat, bukan untuk menyusahkan masyarakat. Dan itu sudah terbukti.

Kalau ada keluhan satu dua orang masyarakat berkaitan dengan tanahnya, saya berpikir mungkin sebagai manusia diluar pengamatan saya, tetapi mari kita teliti apa yang menjadi persoalan sehingga menjadi terlambat, katanya.

Dia mengaku hamper setiap minggu ia panggil staf dan teliti berapa yang masuk, berapa yang diselesaikan berapa yang bermasalah itu dilaporkan kepadanya, tidak ada yang terlewatkan.

Tetapi mungkin terang Haning, ada dua yang kalau  memang diluar dari kendali dan pengetahuan dirinya mohon supaya dilaporkan. “Kalau bisa setiap hari datang demo sini dalam rangka menyampaikan aspirasi ke sini saya lebih senang. Karena dengan demikian kantor ini akan menjadi besar,” pinta Haning.

Haning mengaku apa yang disampaikan FAKKK membuka mata dan pikirannya, tetapi perlu disampaikan bahwa kehadiran Kantor Pertanahan di sini apalagi dibawah kepemimpinannya, catat itu Jermias Haning. Tidak ada masalah yang  tidak bisa saya selesaikan. Catat itu. Kecuali masalah yang memang betul-betul tidak bisa diselesaikan.

Sebagai jembatan aspirasi masyarakat demikian Haning, supaya diketahui, coba berpikir secara sederhana,  semua sertifikat yang diterbitkan pertanahan semata-mata berdasarkan permohonan yang masuk, kalau ada data yang tidak benar disampaikan maka dokumen yang diberikan juga tidak benar. ***morisweni

Pos terkait