Dua Bulan Belajar Suara Demokrasi Melalui P5, Pelajar SMA Kristen 2 Kalabahi Gelar Dialog Interaktif  

POSE BERSAMA GURU PEMBIMBING: Ini para pelajar SMA Kristen II Kalabahi-salah satu kelompok dialog interaktif yang mengusung thema Suara Demokrasi dalam satu sesi foto bersama dua guru pembimbing. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
POSE BERSAMA GURU PEMBIMBING: Ini para pelajar SMA Kristen II Kalabahi-salah satu kelompok dialog interaktif yang mengusung thema Suara Demokrasi dalam satu sesi foto bersama dua guru pembimbing. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Satu hari penuh selama dua bulan pelajar Kelas X SMA Kristen II Kalabahi belajar Suara Demokrasi melalui Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mereka tidak mendapatkan pelajaran lain dalam  kegiatan belajar mengajar sebagaimana biasanya.  Para pelajar Kelas X di SMA pimpinan Yaved Uhe Djasibani, S.Pd ini selama  tujuh jam di Hari Sabtu belajar full Suara Demokrasi yang dibimbing 18 guru pendamping.  Hasilnya, para pelajar SMA salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Alor ini menggelar dialog interaktif dengan thema, pemandu dan nara sumbernya dipilih dan diatur sendiri dari kalangan pelajar.  

Sebagaimana yang disaksikan media ini di salah satu Ruangan SMA Kristen II Kalabahi, Senin (02/10),  setelah dibuka Kepala SMA Kristen II Kalabahi, Yaved Uhe Djasibani, S.Pd para pelajar Kelas X sekolah milik GMIT itu  secara begrgilir dipersilahkan melakukan dialog interantif  dalam enam season dengan pembawa acara, Lety Waang, S.Pd-salah satu guru pendampingi dalam program P5.  

Bacaan Lainnya

Para pelajar yang terbagi dalam enam kelompok itu hadir di hadapan ratusan audiance (guru dan pelajar lainnya) dengan tenang menggelar dialog interaktif dengan materi, pemandu dan pelajar yang berbeda.  Dari peran generasi muda dalam demokrasi, kesetaraan gender hingga peran media sosial   dalam kehidupan demokrasi mereka jadikan sebagai topik dialog.

Sebagaimana lasimnya, ada pelajar yang bertindak sebagai pemandu (moderator), beberapa  yang jadi nara sumber dan sesekali pemandu memberikan kesempatan kepada audiance yang terdiri dari pelajar lainnya, para guru pembimbing dan pekerja media untuk mengemukakan pernyataan, pertanyaan dan sanggahan.  

Pokoknya asyik! Meski masih ada yang harus diperbaiki, tetapi setidaknya setiap Hari Sabtu selama dua bulan penuh belajar Suara Demokrasi melalui P5,  para pelajar di SMA Kristen II Kalabahi mendapatkan pengetahuan extra tentang berbagai isu di sekitar demokrasi, termasuk  mempersiapkan para pelajar sebagai pemilih pemula menghadapi beberapa hajatan demokrasi yang terbentang di depan.  

Lebih dari padanya,  berdasarkan pendalaman materi dari para guru melalui thema ini, para pelajar memiliki kemampuan memaneg kelompok atau organisasi dalam mengambil keputusan, baik di sekolah melalui kegiatan extrakulikuler di OSIS termasuk di lingkungan yang lebih luas dalam kehidupan bersama di masyarakat. 

Kepala SMA Kristen II Kalabahi Yaved Uhe Djasibani, S.Pd dalam arahannya ketika membuka dialog interaktif itu minta kepada para pelajar di sekolah yang dipimpinnya untuk serius mengikuti semua proses dialog, dari awal hingga akhir.  

Dikatakan Djasibani, kegiatan Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini  untuk SMA Karisten II Kalabahi baru dilakasanakan tahun, mungkin ada sekolah lain yang sudah terlebih dahulu melaksanakannya.  

Sebagaimana yang dilaporkan koordinator P5 SMA Krsiten II Kalabahi demikian Djasibani,  proses belajar  melalui P5 di sekolah ini dimulai dari Tanggal 5 Agustus 2023, dengan materi pertama Suara Demokrasi dan materi Kearifan Lokal yang juga dapat dilaksanakan setelah dialog interaktif hari ini berakhir.  

Dijelaskannya, dalam kegiatan Suara Demokrasi ini  tentu ada konsep-konsep demokrasi yang juga diajarkan oleh Ibu Ketua Arit N. Leimakali, S.Pd, Bapak Koordinator Noh S. Famaney, S.Pd, M.BA dan juga bapak/ibu guru yang dipercayakan untuk mengasuh  materi ini dari awal.  

Untuk anak-anak kelas X, menurut orang nomor satu di SMA Kristen II kalabahi ini bahwa biasanya kita melakukan kegiatan belajar mengajar selama enam hari efektif, tetapi ketika kita masuk pada kurikulum merdeka belajar ini, satu hari dikhususkan untuk bagaimana kita mengoptimalkan pemahaman pelajar terhadap materi  suara demokrasi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru.  

Djasibani mengaku di kurikulum 2013 pada tahun-tahun kemaren, kegiatan belajar mengajar normal sebagaimana biasa,  berlangsung Senin hingga Sabtu. Tetapi tahun ini, khsusus untuk Kelas X,  hanya satu materi saja yakni Suara Demokrasi yang diajarkan dari Jam Pertama hingga Jam Terakhir.

Sepanjang yang ia amati demikian Djasibani,  selama dua bulan berjalan ini dengan baik,  ada keseriusan baik oleh pelajar maupun para guru karena kita belajar dari sisi ilmu yang mengamati, mencari solusi mengenai masalah yang dihadapi, itu yang diajarkan oleh guru dalam materi pertama mengenai suara demokrasi.

Kegiatan ini kata Djasibani berbeda dengan kegiatan intrakurikuler yang biasanya kita laksanakan di kelas dalam pertemuan-pertemuan normal biasa.   “P5 ini anak-anak,  ini upaya untuk mendorong kerja-kerja profil  be;ajar pancasila dengan menggunakan methode berbasis projek.  Dan, tujuan, langka, pembelajaran, asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian itu menyangkut isinya.  “Isi dari P5 ini adalah soal tujuannya,  yang kita pelajari didalam P5 ini tujuan apa. Langka-langka yang diajarkan selama dua bulan ini apa saja. Selama tujuh jam setiap hari Sabtu selam dua bulan,”  ujarnya.  

Kemudian tambah Djasibanti, media pembelajaran, selama dua bulen penuh ini ia menyarankan kepada bapk/ibu guru yang mengantarkan materi ini  menggunakan infokus sehingga anak-anak memiliki ketertarikan dan serius mengikuti pembelajaran. Tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar biasa yang menggunakan methode cerama, dialog, diskusi biasa. Dengan begitu anak-abak termotivasi dan menunmbuhkembangkan komptensi yang mereka miliki.

“Ada sedikit kemajuan yang kita dapati dari kegiatan program P5 ini,” ujar Djasibani sembari menambahkan ada lagi kegiatan berikut yang harus diselesaikan dalam semester ini setelah dialog interaktif ini berakhir yakni Kearifan Lokal.  

Anak-anak,  selama dua bulan penuh ini kalian fokuskan satu hari penuh untuk belajar demokrasi, materi ini sangat penting karena itu, materinya sudah dikasih tetapi khsusus untuk P5 ini manfaat apa yang kalian dapati, itu yang mau saya sampaikan.   Saya mencatat beberapa hal, yang pertama memperkuat karakter, menyatakan komptensi sebagai warga sekolah yang baik dan benar.

Jadi, dua bulan sudah jalan, anak-anak belajar materinya, lalu sandingkan dengan karakter dan kompetensi yang dimiliki oleh anak-anak, katanya.  

Selanjutnya terang Djasibani, P5 melalui ,materi demokrasi ini juga bermanfaat untuk berpartsipasi mengikuti pembelajaran secara aktif. “Anak-anak bersama guru saya melihat perkembangan sangat aktif selama tujuh jam dalam satu hari pertemuan.  Tujuh jam dengan satu materi saja tentu membosankan, tetapi dengan materi selama tujuh jam ini bapak/ibu guru akan melihat karakteri anak dan bagaimana mengembangkan komptensi yang dimiliki sesuai dengan muatan materi yang diberikan,” ujarnya dan menambahkan, manfaat lainnya adalah melatih kemampuan, memecahkan  masalah dalam menghadapi situasi belajar, menghargai proses tercapainya upaya pembelajaran secara optimal.   Jadi, tidak kita buat P5 ini sekedar serimonial tetapi ada hasil yang ingin kita capai, ada pengembangan komptensi dalam diri anak, ada ketrampilan, ada pengetahuan dan ada perubahan karakter, pungkasnya.  *** morisweni

Pos terkait