KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini respon salah satu kader terbaik Alor Albert N. Ouwpoly, S.Pd, M.Si yang diajukan Golkar sebagai Bakal Calon Bupati Alor di Pilkada 2024. Keputusan Partai Golkar mengusungnya sebagai Bakal Calon Bupati Alor dinilai Albert Ouwpoly sebagai langka cerdas partai yang punya warna kebanggaan kuning cemburu ini.
Pola pendekatan Golkar dalam proses politik ini menunjukan bahwa Golkar secara organisasi cerdas dalam mengelola suara hati masyarakat. Benar suara Golkar adalah suara rakyat, suara rakyat itu adalah suara Tuhan. Siapapun yang ada di Golkar harus memahami itu dan menjadikannya sebagai semangat dan energy besar dalam membangun negara, membangun daerah dan membangun organisasi, tandas Albert Ouwpoly menjawab RADARPANTAR.com di Kalabahi, Senin (07/06).
Ouwpoly mengaku mendapat kabar dari Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Alor Sulaiman Sings, SH dan Ir. Ans Takalapeta bahwa dirinya diajukan sebagai salah satu dari lima bakal calon Bupati Alor ketika ia sedang dalam suatu tugas kemasyarakatan di Desa Helandohi Kecamatan Pantar Kabupaten Alor belum lama berselang.
Karenanya demikian Ouwpoly, mewakili keluarga besar Ouwpoly, Ikatan Keluarga Kabola Kabupaten Alor, dunia pendidikan di daerah ini ia menyampaikan terimakasih, rasa hormat kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ketua DPD Partai Golkar Propinsi NTT bersama jajaran dan secara khusus kepada Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Alor bersama jajaran pengurus kecamatan dan perangkat Partai Golkar yang telah mengajukannya sebagai salah satu dari lima bakal calon lainnya sebagai Bakal Calon Bupati Alor untuk mengikuti proses selanjutnya berdasarkan mekanisme yang berlaku di intern Partai Golkar.
Ouwpoly mengaku tak pernah terpikirkan kalau Partai Golkar bakal memilihnya sebagai Bakal Calon Bupati Alor, apalagi dari kelima nama yang diajukan itu ia memiliki usia dibawa lima puluh lima tahun setelah mengabdi untuk daerah ini selama 24 tahun sebagai pegawai negeri.
Karena itu secara pribadi maupun lembaga termasuk keluarga, Ketua KORPRI Kabupaten Alor ini sekali membilang terimakasi kepada Partai Golkar di semua jenjang kepengurusan dan tingkatan atas penghormatan ini.
Ditegaskan Ouwpoly, kepercayaan kepadanya sebagai salah satu bakal calon Bupati Alor dari Partai Golkar merupakan tanggung jawab besar yang harus diimbangi dengan kepercayaan yang lain. “Golkar ini organisasi politik yang besar di daerah ini, di NTT dan di tanah air besar juga secara nasional. Saya klaim Golkar ini besar karena kita ikuti sejarah Partai Politik sejak 1955 hingga saat ini. Bagaimana Golkar besar di besar di Indonesia, di NTT termasuk besar di Alor,” ungkap mantan Ketua KNPI Alor ini.
Menjadi Bakal Calon Bupati Alor dari Partai Golkar merupakan sebuah kepercayaan, karena itu jelas Ouwpoly, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk merawat kepercayaan yang diberikan secara organisasi kepadanya.
Golkar bisa saja secara rinci mengetahui riwayat keikutsertaan saya atau menjadi bagian dari Partai Golkar di masa silam. Saya ini pimpinan organisasi yang berpihak kepada kemenangan Partai Golkar di SATGAS Mahasiswa Ombay yang dibentuk DPD Partai Golkar Propinsi NTT yang kala itu dipimpin Yan Jos Bota di masa Gubernur NTT Hendrikus Fernandes, pungkasnya.
Saya waktu itu ditunjuk sebagai Ketua SATGAS Mahasiswa Ombay Golkar mengkampamyekan kemenangan Golkar di Pemilu 1992 di Alor dengan beberapa teman diantaranya Drs. Aba Maulaka, Almarhum Drs. Laurens Duka Luil, Terince Mabilehi, Ibrhahim Dollu, Abdulharis Kapukong, Ibrahim Nampira dan kader-kader muda Alor yang sekarang eksis di pemerintahan. Kami semua adalah bagian dari Golkar waktu lalu.
Selajutnya kisah Ouwpoly, ia dipilih menjadi salah satu pengurus DPD AMPI Propinsi NTT bersama dua kader terbaik Alor lainnya yakni, Drs. Jamaludin Ahmad dan Ejbend Duka. “Kami tiga dipercayakan mewakili orang Alor menjadi Penfgurus AMPI NTT dibawah kepemimpinan Frans Tulung, SH dan Drs. Hendrik Rawambaku,” ungkap Ouwpoly.
Orang nomor satu di Dinas Pendidikan Alor ini menambahkan, ia tetap menjadi bagian dari Golkar di daerah setelah menyelesaikan studi starata satu di FKIP Undana Kupang dan kembali ke Nusa Kenari. “Saya datang dan ikut dalam AMPI Kabupaten Alor, ikut kampanye untuk memenangkan Golkar sebagai juru kampanye (Jurkam) bersama almarhum Abdulrahim Pati Raja, Alamarhum Burhanudin Karabi. Jadi Golkar bagi saya bukan karena saya lahir dari pegawai negeri, mama dan orang tua saya itu aktif di Golkar tetapi saya turut dibesarkan oleh Golkar. Sampai saya seperti ini karena Golkar melalui AMPI dan SATGAS Mahasiswa Ombay yang dibentuk DPD Partai Golkar Propinsi NTT,” jelas Ouwpoly menambahkan.
Keikutsertaannya di Golkar sejak menjadi mahasiswa membuatnya tidak terlalu asing bagi partai dengan warna kebanggaan kuning cemburu ini. Ouwpoly bahkan mengklaim bahwa cita-cita mengabdi di daerah ini di jajaran pemerintahan sama dengan cita-cita Golkar, ingin mengsejahterakan rakyat. “Cita-cita saya sejatinya sama dengan cita-cita Golkar. Sejahterakan rakyat Indonesia melalui Golkar, sejahterakan rakyat NTT melalui Golkar dan sejahterakan rakyat Alor melalui Golkar,” pungkas mantan Ketua Ikatan Keluarga Kabola ini.
Menurut Ouwpoly, dalam sejarah Pemilu di Alor, palu kepemimpinan baru keluar dari Golkar di masa ini. Selama ini sejarah mencatat bahwa palu kepemimpinan ada dalam penguasaan Golkar. Karena itu tanggung jawab moral, tanggung jawab historis, tanggung jawab kultur, tanggung jawab profesi dan tanggung jawab organisasi saya merasa harus saya buat bagi daerah ini melalui Golkar.
Baginya demikia Ouwpoly, lima bakal calon Bupati Alor yang diajukan Golkar untuk mengikuti mekanisme selanjutnya di intern Golkar adalah pilihan yang tepat, biarkan masyarakay yang menilai.
Ketika kepercayaan ini Golkar berikan dan Tuhan berkenannya lolos dalam Pilkada Alor melalui Golkar maka tugasnya tidak berakhir untuk membesarkan Golkar. “Kita harus tulus membesarkan Golkar agar kedepan menjadi lebih bagus,” terang Ouwpoly
Karena saya punya pengalaman di organisasi, sudah cukup banyak, mulai dari OSIS, di masa Ir. Ans Takalapeta menjadi Ketua KNPI, di Kampus menjadi bahagian dari organisasi intra dimana Viktus Murin sebagai senior, ada senior saya di Golkar yang sekarang menjadi staf ahli Gubernur NTT (Imanuel E. Blegur), kami semua anak-anak muda Alor. Jadi, kalau bergaul dengan orang-orang Golkar di Propinsi NTT saya cukup lama, tambah Ouwpoly.
Datang di Alor kami ada di GAMKI sebagai Sekretaris, kemudian menjadi Ketua GAMKI Alor, kemudian dipilih menjadi Ketua KNPI Alor, menjadi salah satu Wakil Ketua Pemuda Pancasila. Jadi, kalau untuk organisasi-organisasi hampir sebagian besar hidup saya ada dalam dunia organisasi.
Dalam kegiatan organisasi gereja, Ouwpoly tercatat menjadi penatua, penanggung jawab gereja di Maritaing, pernah menjadi Sekretaris Pemuda Klasis Alor Barat Laut, menjadi Sekretaris Sidang Raya Sinode di Alor, sekretaris Yayasan Kesehatan Mardhi Husada saat ini dan pernah menjadi Sekretaris Yayasan Tribuana melahirkan Kampus Untrib.
Karenanya terang Ouwpoly, ketika dipercayakan menjadi Kepala Dinas Pendidikan sejak tahun 2013 silam oleh Bupati Alor Drs. Simoen Th. Pally hingga kini di jaman Drs. Amon Djobo, ia bekerja dengan pegangannya ketika masih aktif di organisasi.
Mungkin itu semua yang menurutnya, Tuhan pakai pengurus Golkar baik di DPP, DPD 1 dan Golkar Alor membuat keputusan dari lima kader terbaik itu satu diantaranya ada saya di dalam.
Dia berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Golkar, akan menggunakan secara maksimal, tidak untuk pribadinya tetapi untuk daerah ini dan juga untuk organisasi yang telah membesarkannya.
Menanggapi pertanyaan media ini tentang seperti apa komitmen terhadap Golkar di Pemilu 2024 karena Pileg mendahului Pilkada Alor Ouwpoly kembali menegaskan sikapnya bahwa disinilah kita diukur dan saya sudah tegaskan kalau tusuk kulit di bagian tubuhnya akan mengalir darah Golkar. “Tidak mungkin saya menghianati itu. Dengan upaya kesempatan dan peluang kerja yang ada, ruang yang saya miliki tentunya saya dengan saya punya cara untuk membesarkan Golkar supaya tidak sia-sia kepercayaan yang diberikan Golkar kepada saya. Apalah arti kita mau maju lewat Golkar tetapi organisasi tidak kita besarkan. Cara membesarkan Golkar agar bisa kita jadikan pintu di Pilkada ada di Pileg 2024. Segala upaya yang saya lakukan dalam pengembangan karir membantu bupati mengurus daerah di bidang pendidikan tentunya kepentingan-kepentingan pribadi saya untuk masuk ada disitu juga. Saya akan pakai segala cara, dan dukungan-dukungan itu tentu kita akanakan bangun. Bangun komunikasi dengan Ketua Golkar dan pengurus yang ada. Bagaimana mengelola agenda politik yang terdekat baik itu di kabupaten, propini maupun di tingkat nasional,” terangnya setengah berjanji.
Ouwpoly menegaskan akan memulihkan kejayaan Golkar dengan tidak sebatas bicara tetapi harus pulihkan Golkar dengan kerja-kerja nyata. “Beberapa pimpinan kecamatan di daerah ini sudah kami bangun komunikasi. Saya satu orang yang buka diri untuk membangun komunikasi, dengan siapa saja. Apalagi saya sudah menjadi bagian dari Golka,” kata Ouwpoly menambahkan.
Menurut Ouwpoly, Golkar pasti memiliki pertimbangan mengusulkan namanya sebagai salah satu Bakal Calon Bupati Alor. Golkar di Pileg 2024 dan Pilkada Alor 2024 tidak mau kalah lagi. Karena Golkar tidak mau kalah maka saya juga harus buat sesuatu agar Golkar menang di Pileg 2024 dan Pilkada Alor 2024.
Dia mengaku puas diusung menuju Pilkada Alor 2024 oleh Partai Golkar jika ada kerja nyata darinya untuk memenangkan Golkar di Pileg 2024 yang mendahului Pilkada Alor. “Beban saya terhadap organisasi menjadi besar sekali jika tidak ada yang nyata bagi saya untuk kemenangan Golkar di Pileg 2024 tetapi Golkar mengusung saya di Pilkada Alor 2024,” katanya.
Dijelaskannya, mengikuti Pilkada itu menggunakan pintu partai, karena itu partai harus kita besarkan terlebih dahulu baru pintunya kita gunakan sebagai kendaraan menuju Pillada. Kalau partai sudah kita besarkan maka otomatis kita menjadi besar. Itu kuncinya, tandas Ouwpoly.
Ouwpoly mengaku memiliki banyak modal sosial yang dibangun selama berkarya bagi daerah di berbagai jabatan pemerintahan yang dipercayakan. Karena itu ia optimis bakal memenangkan survey intern yang dilakukan Partai Golkar dalam menjaring Calon Bupati Alor pasca Drs. Amon Djobo dan Imran Duru, S.Pd.
Dikatakan Ouwpoly, kemenangan di Pilkada Alor 2024 ikut ditentukan juga oleh hasil yang dicapai Golkar di Pileg 2024, karena itu ia berkomitmen membatu Golkar dengan cara dan modal sosial yang dimiliknya untuk mendukung kerja-kerja pemenangan Golkar di Pileg 2024. Menang Pileg berarti peluang besar di Pilkada Alor, karenya itu kita harus kerja untuk menang Pileg terlebih dahulu, terang Ouwpoly.
“Saya terlalu optimis menang survey karena 15 tahun terakhir saya kerja. Kalau ke Kalondama ada SMA Negeri Kalondama orang pasti tahu itu buah tangan saya, ke Marica kalau ada SMK Marica pasti orang tahu itu saya pung buah tangan, ke Mauta ada SMP dan SMA Negeri Mauta orang tahu itu karena saya, ke Kolana ada SMAN Kolana, SMK Negeri Maritaing, SMA Negeri Lantoka, di Mataru ada SMA Negeri Mataru dan SMP Negeri Mataru, ke Alor Barat Daya tambah 4 SMA, 15 SMP, 18 SD . Ada sekitar 334 sekolah baru yang saya buka dan itu modal saya. Karena saya diajarkan orang tua dan dalam organisasi itu kita sudah buat dulu baru kita omong. Kita bisa buat dulu baru kita omong. Karena itu saya opitimis menang survey ada disitu,” katarnya sembari menambahkan, optimism menang survey berikut diantaraya karena ini mantan guru (guru SMA Kristen 1 dan SMA Santu Yosef), mantan Guru SMP Negeri Maritaing, mantan dosen Untrib mulai sejak kelas jauh UKAW datang di UKT dan UNTRIB.
“Saya Kepala Dinas Pendidikan sudah 7 tahun lebih, sebagai Ketua KORPRI pimpin PNS 5, 121 yang ada 2.123 PNS guru, saya punya guru kontrak terbanyak di NTT 3.582, ini modal sosial saya … itu bonus sosial yang saya punya dan tidak mungkin mereka tidak kenal saya. Saya juga punya keluarga saya kepala burung tetapi saya punya mama orang Abui dari kami keluarga ini ada 12 anak, 6 laki-laki, 6 perempuan. Ada yang kawin dengan orang Pantar, ada yang kawin dengan orang Alor Timur, ada yang kawin dengan orang Pura dan ada dimana-mana,” jelas Ouwpoly.
Ditegaskannya, modal sosialnya di organisasi-organisasi yang pernah ia ada dan pimpin serta masih eksis hingga saat ini. Golkar tidak cerdas maka Golkar tidak mungkin pilih saya, karena Golkar sangat cerdas sehingga Golkar memilih saya. *** morisweni