Dinkes Alor Jangan Tebang Pilih, Keluarkan Rekomendasi Hanya 3 Klinik Boleh Rafit Tes Antigen

Sokan Busa Teibang (kiri) dalam suatu sesi bersama Wakil Ketua komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena. FOTO:DOKUMEN
Sokan Busa Teibang (kiri) dalam suatu sesi bersama Wakil Ketua komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena. FOTO:DOKUMEN

KALABAHI,RADARPANTAR.com-Ini harapan warga masyarakat Kabupaten Alor terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Alor. Dinas yang baru dipimpin dr. Ketut Idra Prasetya itu diharapkan jangan tebang pilih dalam memberikan rekomendasi kepada klinik di Kalabahi yang bisa memberikan surat keterangan  rafit tes antigen kepada masyarakat yang melakukan perjalanan keluar Alor.

Permintaan itu disampaikan salah seorang tokoh muda Alor, Sokan Busa Teibang kepada RADARPANTAR.com melalui pesan whatsapp, Selasa (09/03). 

Bacaan Lainnya

Setelah mencermati  situas terkini di pelabuhan penyeberangan ASDP Kalabahi  Sokan Teibang menduga ada praktek mafia bisnis rapid antigen oleh pihak tertentu. Alasannya, ada yang berdalil  jika Dinas Kesehatan hanya memberikan rekomendasi  bagi beberapa klinik di Kota Kalabahi dan klinik lain tidak di bolehkan tetapi tanpa ada surat resmi dari Dinas Kesehatan. Akhirnya Klinik lain yg sudah punya Rapid Antigen disaat mengeluarkan surat rapid antigen ditolak oleh Petugas  Kesehatan Pelabuhan dengan alasan bukan dari klinik yang direkomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten Alor. 

Menurut Sokan, fakta yang rasakan sendiri ketika hendak berangkat Kupang dengan menggunakan jasa ASDP  ini kemudian menciptakan protes dari warga lain yang hendak bepergian ke luar Alor. Warga demikian Sokan, menilai  tidak ada keadilan dalam memperlakukan klinik yang memiliki ijin Kemenkes yang juga berdampak pada warga yang sudah mengantongi surat keterangan itu untuk melakukan perjalanan keluar Alor. 

Untuk menghindari kejadian yang ia alami bersama warga lainnya di Pelabuhan ASDP Kalabahi, Sokan Teibang minta agar  Dinas Kesehatan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat Alor soal tempat-tempat atau klinik mana yang direkomendasikan untuk dilakukan rapid Antigen bagi pelaku perjalanan

“Dinas Kesehatan diduga memelihara mafia bisnis rapid antigen di Alor karena perlakuannya terhadap klinik terkesan tebang pilih. Klinik yang dikoordinasi yang dibolehkan tetapi yang lain tidak dibolehkan tanpa ada dukungan surat resmi yang jelas,” kata Sokan.

Dia minta, segera dibuka sebanyak mungkin tempat untuk masyarakat melakukan Rapid Antigen guna menghindari kerumunan orang saat rapid. Pemerintah Daerah segera Intervensi Dana Covid ke urusan Pembuatan Rapid Antigen secara Gratis.

Sokan berharap agar masyarakat bebas melakukan rapid antigen di klinik manapun yang mereka kehendaki tanpa ada intervensi dari siapapaun termasuk pemerintah melalui Dinas Kesehatan.

Untuk RSUD Kalabahi Sokan minta agar segera buka juga tempat rapid antigen secara gratis

“Dinas Kesehatan agar segera respon persoalan ini agar tidak jadi momok buat warga Alor disaat bepergian,” pinta Sokan yang juga Sekretaris AMPG Propinsi NTT.  

Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ketut Idra Prasetya mengaku baru mendengar permasalahan ini.

Sebetulnya kalau orang sudah rafit dikasih surat keterangan sebetulnya oke-oke saja si. Ya, tetapi saya tadi pagi itu ada anggota DPRD juga ada tanya begitu to. Yang lain itu tidak ada masalah contohnya yang Polres punya, Klinik Elsaday yang satu lagi di Jembatan Hitam … saya tidak tahu siapa punya.

Terus, yang ada masalah saya lihat sama staf tolong dilihat dan diberikan bantuan, begitu … supaya masyarakat bisa tertolong semua.

Menanggapi pertanyaan wartawan soal selentingan yang beredar luas bahwa hanya tiga klinik di Alor yang direkomendasikan untuk melakukan rafit tes antigen dan memberikan surat keterangan kepada orang yang melakukan perjalanan keluar Alor dr. Ketut mengaku itu betul, selama kalau dia mengajukan permohonan. Apalagi kalau saya … saya pasti … selama staf periksa kalau oke.

Ketut mengaku mungkin selama ini hanya tiga klinik saya yang melapor, yang lainnya belum melapor, begitu. Setelah melapor, nanti ada staf yang turun ke situ, liha di situ … ho ya sudah, ini memenuhi persyaratan ya sudah, di kasih suratnya ke saya dan bilang oke ya saya tanda tangan to, tidak ada yang sulit.

“Sebenarnya masalahnya sudah klir si, saya sudah suruh cek di situ, tolong dibantu ini hari, besok mungkin sudah ditanda tangan suratnya, kalau memenuhi surat. Biar semua bisa lancar lah, ngapain mau bekin susah orang kiri kanan. Saya juga tidak tahu di Pelni itu harus pakai klinik ini, itu … saya juga tidak tahu begitu. Mana yang perlu dibantu, saya sudah suruh staf turun lihat di situ … habis itu bekin surat saya tanda tangan sudah to … begitu,” ungkap dr. Ketut.  *** morisweni

Pos terkait