Dialog Interatif Akhiri Suara Demokrasi,  SMAKER II  Kalabahi Siap Masuk Kearifan Lokal

Kepala SMA Kristen II Kalabahi Yaved Uhe Djasibani, S.Pd (ketiga dari kiri) bersama Ketua dan Koordinator P5 dan guru pendamping progam dalam satu sesi foto di pemukaan dialog interaktif tentang suara demokrasi. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com
Kepala SMA Kristen II Kalabahi Yaved Uhe Djasibani, S.Pd (ketiga dari kiri) bersama Ketua dan Koordinator P5 dan guru pendamping progam dalam satu sesi foto di pemukaan dialog interaktif tentang suara demokrasi. FOTO:MORISWENI/RADARPANTAR.com

KALABAHI, RADARPANTAR.com-Sukses mengakhiri thema Suara Demokrasi melalui Dialog Interaktif Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),  SMA Kristen II Kalabahi siap melanjutkan thema Kearifan Lokal dalam sisa waktu dua bulan di semester ganjil Tahun 2023.  

Koordinator program  Projek  Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).P5 SMA Kristen II Kalabahi Noh S. Famaney, S.Pd, M.BA kepada media ini usai mengikuti dialog interaktif yang melibatkan pelajar Kelas X sekolah milik GMIT itu mengatakan, kegiatam P5 di sekolah ini,  khusus suara demokrasi itu dimulai pada Tanggal 5 Agustus 2023, dan hari ini adalah puncaknya, puncak yang sudah menyelesaikan  dialog interaktif.

Bacaan Lainnya

Sepanjang dua bulan anak-anak kami belajar suara demokrasi demikian Fameny, hari ini mereka masuk dalam dialog demokrasi. “Dari 2 bulan itu kurang lebih 12 thema atau projek yang mereka bahas tetapi kami menentukan lima topik untuk ada dalam dialog interaktif yang baru saja selesai,” ungkapnya. 

Menurut Famaney, dua bulan kami bekerja mendampingi anak, tetapi  kami tidak menjanjikan bahwa anak-anak ini sudah berhasil menguasai materi-materi tentang suara demokrasi. “Karena kehidupan ini dinamis, bisa saja ada yang mundur, bisa saja ada yang maju. Tetapi kita optimis bahwa kita punya aset dan kapasitas untuk terus mengasuh dan mendampingi anak-anak supaya mereka punya penguatan karakter pancasila itu terus meningkat dan juga mereka punya kemampuan ketrampilan Abad XXI itu juga meningkat,” .  jelas Famaney berharap.  

Sebagai Koordinator P5 SMA Karisten II Kalabahi terang Famaney, sebenarnya kegiatan dialog interaktif hari ini mengulas kembali materi-materi yang sudah anak-anak pelajari selama dua bulan.  Kurang lebi ada 12 projek, ada materi kesetaraan, ada materi rentan dan marginal, ada pengambilan keputusan, ada peran media dalam demokrasi dan beberapa yang lain.  

Secara keseluruhan pihaknya melihat  melihat memang anak-anak ini dari sisi pengetahuan sudah mulai melangka maju. Kami berharap bukan pengetahuan saja yang  terus naik, tetapi karakter anak-anak sesuai profil belajar pancasila juga ikut naik.

“Memang ini baru tahun pertama, baru dua bulan anak-anak Kelas X terlibat dalam diskusi semacam ini. karenanya, saya pikir apa yang disampaikan anak-anak tadi  dalam dialog interaktif ada kemajuan, karena ini anggap saja baru,” ujarnya.

Sebenarnya dalam proses pertemuan-pertemuan setiap projek itu tambah Famaney, pihaknya  memberikan efek asesment itu untuk melihat bagaimana mereka aktif berbicara, bagaimana mereka ikut bertanggung jawab ketika ada dalam kelompok kecil, bagaimana mereka aktif mendengar pendapat, menunggu giliran dan presentasi itu ada pembagian-pembagian tugas.

Jadi, dialog interaktif ini merupakan puncak dari semua proses yang mereka dapati dalam kurang lebih dua bulan, jelas Famaney.

Menurut dia,  ada lima komptensi juga yang mengiringi kegiatan projek ini, kita harap mereka dapat membangun komunikasi berkolaborasi, bernada kritis, kreatif dan komputersional untuk  bagaimana mereka mengembangkan literasi dalam teknologi, tetapi itu hanya sekali saja.

Jadi, asesment yang kita buat  dengan reflik itu kita kasih mereka media jumboard atau google form lalu mereka itu, itu refleksi sepanjang dua bulan ini.  Dari refleksi itu mungkin tim bergumul lagi untuk merancang projek di bulan Oktober dan November dengan topik yang besar dipilih adalah kearifan lokal, pungkasnya.  

Untuk semester berikut demikian Famaney, ada thema Bhinke Tungga Ika, itu masih Kelas X. Kurikulum merdeka ini baru dilaksanakan di Kelas X untuk semua sekolah, kecuali SMA Negeri I Kalabahi dan beberapa sekolah sebagai sekolah penggerak sehingga mereka dituntut untuk harus seluruh kelas.  

Sebagai Koordinator disini saya mengaku bahwa kita punya kapasitas, baik guru-guru … kita punya aset yang luar biasa, sumber daya yang luar biasa. Butuh kolaborasi untuk bagaimana mendampingi, menuntun anak-anak agar mereka mampu tampil. Tujuan jangka panjang itu adalah Profil Belajar Pancasila tetapi secara teknis kemampuan kepemimpinan dan karakter kita berharap bisa ada peningkatan, harapnya.

Dia menjelaskan, program ini tujuannya diarahkan kepada upaya untuk memperkuat karakter  dan kompetensi Abad XXI.  Dalam asesmnet itu memang terlihat jelas indikator-indikator apa dari mereka yang mengalami peningkatan atau perkembangan.  Apakah mereka memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, bernalar, bertanggung jawab, berbicara, terlibat dalam kelompok dan berbagi peran, itu yang ada secara teknis di setiap projek itu.  

Jadi, sebenarnya materi demokrasi ini hanya media saja,   bukan tujuan. Yang dibutuhkan itu pembentukan karakter  dan kemampuan Abad XXI, jelas Famaney.   

Secara terpisah Ketua P5 SMA Kristen II Kalabahi, Arit N. Leimakali, S.Pd yang dikonfirmasi mengatakan, sebagai langka awal implementasi P5 khusus untuk thema suara demokrasi ini diterapkan di enam kelas, masing-masing didukung dengan kelas tiga guru fasilitator.  

“Setiap hari Sabtu selama dua bulan,  Pukul 07.15 hingga 13.45 Wita, yang kami lakukan itu Pukul 07.16 itu dianggap mereka sudah terlambat. Daftar kami siapkan di tiap kelas, mereka harus mengisinya dan dibubuhi paraf,” sebut Arit yang juga Wakil Kepala Sekolah Kurikulum.

Selanjutnya di pekan berikut, pihaknya melakukan pengamatan terhadap anak-anak, apakah ada perubahan atau terlambat lagi. Kalau memang ada yang  ditemukan hingga tiga kali terlambat maka melakukan bimbingan konseling. 

Umumnya kata Arit, hingga diselenggarakan dialog interaktif tadi, rata-rata semua anak sudah berubah dari kebiasaan buruk sebelumnya.  

Untuk suara demokrasi yang dipilih pihaknya dalam semester ini demikian Arit,  itu kami prioritaskan kepada disiplin anak-anak untuk mengikuti kegiatan P5, awalnya didapati ada anak yang terlambat tetapi kemudian menjadi berkurang hingga nyaris tidak ada hingga penyelenggaraan dialog interaktif.  

“Kami sudah selesai suara demokrasi, minggu depan kami mulai dengan kearifan lokal, bahan dasarnya dari daun koli.  Semester II ada thema untuk Kelas X lagi yaitu gaya hidup berkelanjutan,” ujar Arit.  

Yang menarik Arit mengaku jika ada perubahan luar biasa pada anak-anaknya. Saya berpikir mereka tidak akan bisa tampil nanti dalam dialog interaktif, ada rasa ragu tetapi terbukti mereka tampil dengan luar biasa.   

“Harapan saya untuk anak-anak tetap semengat mengikuti pendidikan di SMA Kristen II Kalabahi. Kalian akan diproses, kalian akan menjadi pemimpin di masa mendatang,” pungkasnya.    *** morisweni

Pos terkait