Covid-19 Mendadak Melejit, Bupati Alor Minta Warga Waspada dan Tetap Tenang

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani dan Kepala Bagian Sosial Setda Alor, Yuni Laba, Bupati Alor Drs. Amon Djobo sedang memberikan keterangan kepada media, Kamis (24/02). FOTO:MORISWENI/radarpantar.com
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani dan Kepala Bagian Sosial Setda Alor, Yuni Laba, Bupati Alor Drs. Amon Djobo sedang memberikan keterangan kepada media, Kamis (24/02). FOTO:MORISWENI/radarpantar.com

Kalabahi,radarpantar.com-Kurang lebih 6 bulan dinyatakan zero,  pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Alor mendadak melejit menjadi 16 pasien.  Bupati Alor Drs. Amon Djobo minta agar warganya waspada, tetap tenang dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan ketika berhubungan dengan siapa saja.   

Pasien terkonfirmasi Covid-19 tiga berturut-turt ini cukup meningkat, karena orang dalam perjalanan semua, baik yang pergi dari Alor kemudian pulang maupun orang luar yang masuk Alor. Masyarakat diminta untuk tetap tenang, waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Bacaan Lainnya

Kalau tidak itu biar kita pakai hukum malaikat punya juga  tidak mungkin bisa mengatasi virus ini. Apalagi negara punya keuangan terbatas, datang propinsi juga terbatas, datang pada kabupaten punya lebih terbatas lagi,  pinta Bupati Alor dalam kepada pekerja media di Ruang Kerjanya, Kamis (24/02). 

Menurut Djobo, berbagai bantuan dari pihak swasta untuk mengatasi covid-19 juga sudah terbatas sehingga repot kalau kasus ini terus meningkat bila semuanya bergantung kepada pemerintah.

Menurut orang nomor satu di Bumi Kenari ini bahwa jika  virus ini melejit tinggi karena masyarakat tidak waspada, tidak disiplin, tidak mengendalikan diri, masyarakat tidak tertib maka nanti pemerintah lagi yang salahkan oleh masyarakat.  

Djobo menegaskan bahwa himbauan pemerintah secara berjenjang mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati hingga RT/RW yang gencar dilakukan ini semata-mata untuk keselamatan warga, tetapi akan menjadi sia-sia jika masyarakat tidak menaati himbauan pemerintah.  

Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mantan Asisten III  Setda Alor di jaman Ir. Ans Takalapeta menjadi Bupati Alor ini minta agar masyarakat tolong menertibkan rumah tangga dan keluarga sehingga jika salah satu terkonfirmasi positif, virus ini tidak tertulat lagi ke anggota keluarga lainnya.  “Karena ini barang ne kalau dia sudah kena satu … dia akan menyebar na. Apalagi ada yang sebar info bahwa varian baru omicron ini hanya batuk ringan saja, kita minum obat langsung berhenti.  Orang di daerah lain yang umur 40-an tahun kena mati koq …,” ungkap Djobo yang dalam memberikan keterangan kepada media didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani dan Kepala Bagian Sosial Setda Alor, Yuni Laba.

“Ini barang ini tidak baik … kemaren dokter Ida bel sama saya bilang saya punya teman yang di Ujung Pandang itu 40-an tahun, sudah vaksin dua kali, tetapi kena itu sampai hampir gem,”  kata Djobo.

Masyarakat tetapi Bupati Alor dua periode ini minta agar tertib dalam menerima tamu yang datang, tertib bergaul, tertib menghadiri pertemuan-pertemuan, masker tetap pakai, cuci tangan tetap, ambil jarak tetap tetapi vaksinasi juga harus tetap jalan.   

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor,  dr. Farida Ariyani mengatakan, hingga Kamis 24 Februari 2022  terupdate  16 orang terikonfirmasi  covid-19.  

Menurut Farida,  data warga yang teridentifikasi atau terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Alor  pada posisi Rabu 23 Februari 2022 sebanyak 14 orang, dan pagi hari ini Kamis 24 Februari 2022 bertambah 2 orang, sehingga total kasus positif covid-19 sebanyak 16 orang.

Farida menyebut,  16 warga yang terkonfirmasi ini  positif covid-19 ini tersebar   Kecamatan Teluk Mutiara sebanyak 11 kasus, Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) 1 kasus, Kecamatan Kabola 1 kasus, dan tambahan 2 untuk hari ini ada di Kecamatan Teluk Mutiara.

Dari hasil identifikasi demikian Farida,  pasien ke-5 adalah pelaku perjalanan dan 3 orang lainnya Asal Kupang yang datang bertugas di Alor. Sementara penangganannya yang rawat inap ada 1 orang kemaren, hari ini tambah 2 orang rawat inap lagi. Sedangkan yang lainnya menjalani isolasi mandiri. 

Soal  jenis atau variant covid-19 yang menyerang warga, Farida mengatakan,  belum bisa dipastikan pihaknya, oleh karena  untuk meneliti jenis atau variant ini harus dikirim sampelnya ke Kupang.

Menurut Farida, warga yang positif covid-19 ini sebagian besar ditemukan di Rumah Sakit ketika mereka datang berobat dengan keluhan yang sama. Ketika dilakukan rapid test, hasilnya positif.

Saya amati saat ini masyarakat sudah tidak tertib lagi atau longgar prokesnya, mungkin sudah jenuh. Tetapi covid-19 ini belum selesai, dan saat ini ada peningkatan kasus. Ini merupakan peringatan kepada warga agar lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan, tandas Farida.

Selain prokes longgar, Farida mengatakan, masalah vaksin juga harus menjadi perhatian bersama. Warga yang  vaksin tidak berarti bebas dari bahaya   covid-19, tetapi kalau kenah tidak parah kondisinya. Kalau belum sama sekali, itu yang memprihatinkan, ujar  Farida.

Orang nomor satu di Dinas Kesehatan ini  menghimbau kepada semua masyarakat Kabupaten Alor untuk kembali tertib menerapkan protokol kesehatan secara ketat  dan segera melakukan vaksin bagi warga yang belum divaksin.  *** morisweni

Pos terkait